dua

9 1 0
                                    


BUGH!

"ARJUNA!"

teriak adam bersurai merah. sangat keras dan memekakan telinga, sehingga membuat manusia-manusia di sekitar mereka reflek menutup telinga. tak mau kehilangan pendengaran.

esa sangat terkejut melihat sobatnya yang tak sengaja menabrak adik kelasnya. tak hanya menabrak lalu terjatuh, sekarang posisi arjuna hampir menindih si adik kelas.

sontak hal itu membuat manusia di sekitarnya shock, heboh, terlebih lagi adik kelas itu. tubuhnya tak bisa bergerak.

"danilea bodoh! bisa-bisa nya tabrakan sama ketos! habis riwayat lo" itulah yang ada dipikiran si adik kelas.

suasana yang tadinya ramai menjadi hening. samar samar mulai terdengar bisikan di antara siswa siswi kelas 11. tidak ada yang berani melakukan apapun, selain menunggu pergerakan dari anak adam dan hawa yang sedang ada di posisi ambigu tersebut.

"m-MAAF DIK! TADI AKU NGGAK SENGAJA!" ujar juna yang segera bangkit berdiri, menghindari suasana canggung antara dia dan adik kelasnya.

hanya anggukan pelan dan senyuman yang dipaksakan yang didapat juna sebagai balasan.

arjuna merasa bersalah. ia ingin mengulurkan tangan dan membantunya berdiri, tapi enggan.

akhirnya, perlahan-lahan pemudi itu bangkit berdiri dan bersuara pelaan sekali sehingga hanya arjuna yang bisa mendengar
"nggak papa kak, terimakasih" lalu ia pergi begitu saja meninggalkan lorong alpha.

"terimakasih? buat apa?" batin juna.

ah sudahlah. daripada pusing, juna dan esa memutuskan pergi ke halaman sekolah mencari angin segar.

"jun gimana dong? gara gara lo gue dorong, jadi begini deh. nanti kalo jadi gosip satu sekolah gimana? masa iya seorang Arjuna K. Haryanjaya yang gak pernah mau deket deket sama cewek tiba tiba hampir nindih cewek? enggak lucu kali" ucap esa panjang lebar.

lain halnya dengan esa yang khawatir, lawan bicara nya hanya melamun sibuk memandang cakrawala. daripada memikirkan tentang 'gosip' tentangnya, juna lebih penasaran kenapa gadis tadi berucap 'terimakasih' pada juna.

"sa. tadi lo denger nggak dia bilang terimakasih ke gue?"

"buat apa coba sa? kan gue nabrak dia sampe jatoh loh, masa iya dia malah makasih-in gue?"

"nggak denger ah gue jun. ngada ngada aja kali lo! mana ada orang habis ditabrak bukannya marah, tapi bilang makasih" esa menye menye.

"tapi kalo yang nabrak ganteng macem gue masa nolak? hehehe" jawab juna cengengesan.

esa diam tak menanggapi ucapan juna. paling malas kalo sombongnya udah keluar.

"hadira danilea" ujar esa tiba-tiba.

"eh? siapa sa?" tanya juna keheranan. sebab ia belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.

"adik kelas yang tadi. rival gue pas lomba fisika taun lalu" jelas esa singkat.

"loh lo kenal sa? kenapa tadi diem aja lo kayak patung?"

"enggak kenal, cuma tau aja"

"ohh kirain"

-----------------

pukul 3 sore, bel pulang sekolah berbunyi. seluruh siswa siswi berhamburan keluar dari kelas masing masing. raut wajah mereka seakan berkata 'AKHIRNYAA SELESAI JUGA BERGELUT DENGAN ANGKA DAN RUMUS FISIKA' heheh.

sore itu mendung. langit tak secerah biasanya, membuat semua warga sekolah ingin cepat cepat pulang dan melepas penat. tak terkecuali gadis berwajah murung itu.

"hujan lagi ya? duh nggak bawa payung. neduh lagi deh" gumam gadis itu.

benar ternyata, beberapa menit kemudian hujan turun dengan derasnya.

gadis itu berteduh di depan ruang administrasi, karena hanya itu satu satu nya yang terdekat dengan gerbang utama.

15 menit berlalu, namun hujan tak kunjung reda. justru semakin menjadi jadi derasnya.

"belum reda juga:( harus skip les lagi dong? yah:("

minggu ini sang gadis harus bolos les 2 kali karena hujan. ingin rasanya menerobos hujan, tapi kesehatannya yang menjadi taruhannya.

"nungguin hujan reda ya? mau pulang bareng? aku bawa payung kok:)"


---------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---------------

huhu apaan ini tijel sekali😭
hope u enjoy guys sama ketidak jelasan ku🙏🏻😭

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

esa : manusia tak kasat rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang