Chapter 05

3 2 0
                                    

"eh ga kerasa udh jam istirahat ajh, balik yu Al" ajak Audrey pada Alfa yang sedang memainkan game online pada ponsel nya.

"Duluan" jawab Alfa masih fokus pada dunia nya.

"Oke makasih" ucap Audrey tanpa menunggu balasan Alfa pun ia sudah pergi meninggalkan rooftop dan alfa.

Sesampainya dikelas, sepi tidak ada orang, padahal ia ingin bertemu dengan dua sahabat luknut nya.

Audrey pun berjalan ke kantin untuk mencari felys dan freya, sesampainya di kantin ia menemukan felys dan Freya, namun ia seperti sedang mengobrol srius dengan Ansel.

Audrey pun lebih memilih tidak menghampiri mereka berdua, karna Audrey sudah muak sekali dengan lelaki tersebut, Audrey lebih memilih duduk di bangku yang jarak nya tidak terlalu jauh dari dua sahabatnya.

"Gue ga bisa maksa, Lo ajh ngomong sndiri lah sama Audrey" ucap felys tegas.

"Bantuin gue fel, yang kemarin ga kaya apa yang Lo pada lihat" balas Alfa dengan tatapan serius tidak ada kebohongan yang tersirat dari wajahnya.

"Trus gmna lgi Bambang, masa iya si zeline bayar Lo cuma buat ciuman di sekolah hah?" Tanya Freya ikutan ngegas.

"Ada alesan tertentu, gua gabisa ngasih tau ke luh berdua" balas Ansel memelas.

Felys pun buang muka dari hadapan Ansel, tanpa di duga felys pun melihat sosok Audrey sedang duduk memainkan ponsel nya.

Felys pun menarik tangan Freya untuk menghampiri Audrey dan meninggalkan Ansel yang masih berdiri mematung.

"Ada jomblo nih gaes" ucap felys menggoda Audrey.

"Woy sial Luh Audrey kemana ajh Lo, pala gue hampir meledak nih ngadepin si pak killer" ucap Freya heboh.

"Sorry sorry gue mah abis ngadem lah di rooftop" balas Audrey santay dengan cengiran khas nya.

"Anjir Luh ga ngajak, sama siapa Luh" tanya freya.

"Sama Alfa dong" jawab Audrey bangga.

"Cih, manusia patung" balas felys.

"Ywdh ke kantin yu lah, laper gue, banyak cingcong Lo berdua" ajak Audrey dan dua manusia luknut itu pun mengekori Audrey.

Sesampainya mereka di kantin, mata Audrey pun bertemu dengan mata Alfa.

Alfa yang sedang berkumpul dengan teman nya pun langsung menatap Audrey tanpa mengalihkan pandangan nya sedikit pun.

"Woy drey manusia patung kesukaan lo tuh" ucap Freya kencang dan sepertinya Alfa mendengarnya karna jarak tempat makan mereka yang tidak terlalu jauh.

"Gausah kenceng kenceng bisa ga si Lo" ucap Audrey setengah berbisik pada freya.

"Haha santuy santuy" Freya pun hanya tertawa.

Mereka bertiga pun sedang menikmati soto favorit mereka.

Tanpa di duga Ansel dengan teman teman nya menghampiri audrey, yang sedang asik makan dan berbincang.

"Sini ikut gue" ajak Ansel dengan menarik pergelangan tangan Audrey begitu kasar.

"Mau ngapain si" tanya Audrey sambil berusaha melepaskan pergelangan tangan nya.

"Oh dua sahabat konyol Lo blm cerita ke Lo, bagus deh" balas Alfa dengan smirk khasnya.

Ansel dan Audrey pun sekarang sedang berada di belakang sekolah, disana hanya ada mereka berdua, suasana nya begitu sepi dan damai.

"Drey dengerin penjelasan gue dulu, gue ga mau putus dri Lo" ucap Ansel menatap Audrey.

"Males" jawab Audrey datar tidak berekspresi, seperti nya ia ingin meniru gaya dari si manusia patung.

"Gue sama zeline tuh kemarin bukan karna kemauan gue, gue dipaksa sama dia, lo tau sendiri kan zeline tuh suka sama gue drey dri dulu" ucap Alfa serius.

Audrey hanya diem tidak menanggapi omongan Ansel sedikit pun, Audrey pun berbalik dan meninggalkan Ansel sendirian.

Tanpa di duga Ansel sudah terlebih dahulu menahan pergelangan Audrey dengan sangat kasar.

"Bisa ga si kalo ada orang ngomong Lo hargain" bentak Ansel seperti nya rasa kesal nya sudah memuncak.

"Lepasin tangan gue, sakit" balas Audrey sedikit meringis.

"Gaakan gue lepasin sebelum Lo balik lagi ke pelukan gue" ucap Audrey dengan nada yang tidak lembut sama Skali.

Audrey pun hanya diam, tidak ada niat untuk membalas perkataan Alfa sedikit pun.

Ansel yang sudah hilang sabar nya kini ia memutar pergelangan tangan Audrey dengan bgitu kasar.

"Jawab hargain kalo lgi  ada lawan biacara Lo" ucap Alfa dengan sinis.

Bughhh!!

Sebuah tendangan mulus mengenai perut Ansel dan kini Ansel pun tersungkur di atas tanah memegangi perutnya yang mungkin terasa nyeri.

"Gausah kasar sama cewe, bisa" ucap Alfa yang tiba tiba datang dengan wajah yang masih belum berekspresi.

"Gausah ikut campur, bukan sama Skali ini urusan Lo" balas Ansel dengan murka.

Kesabaran nya yang habis pun akhirnya mereka berdua berkelahi.

Audrey yang berada di tempat itu pun bingung harus melakukan apa.

Kini ia lebih baik memisahkan nya saja, jangan panik, jangan lari, gaboleh ada yang tau kejadian ini selain mereka bertiga dan mungkin dengan dua sahabat luknut nya.

Perkelahian selesai Ansel seperti nya bonyok itu pun berdiri dan pergi begitu saja meninggalkan Audrey dan Alfa.

"Al makasih bgt kalo gada Lo, gue gatau gmna dh jdinya" ucap Audrey tulus dan menatap Alfa.

"Sama sama" balas alfa.

"Bibie Lo berdarah, ke UKS yu, gue obatin" ajak Audrey.

"Gausah gpp" balas Alfa datar seperti tidak ada rasa sakit yang menyapa bibirnya.

"Gaboleh nolak ini sbagai ucapan terimakasih gue, karna Lo udh nolongin gue" ucap Audrey dan menuntun alfa.

Gue bakal jaga dan nolong Lo selagi gue mampu drey batin Alfa.

FaldeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang