" Saya tidak akan mengikuti kontes itu".
Hari ini , si gadis berambut hijau — Nanamine Sakura—seperti biasa akan berbicara dengan tegas tanpa sentuhan ekspresi yang menghias paras cantiknya itu. Tatapannya yang kosong menatap lurus ke lawan bicara, dan ia berdiri tegak seperti robot.
Tidak ada yang benar-benar dapat membaca isi pikiran milik si gadis bermarga 'Nanamine' tersebut , bahkan orang dewasa seperti guru kesenian di hadapannya ini sekalipun.
"Apa benar keputusanmu itu sudah bulat? " Dahi wanita paruh baya itu mengerut "Ini adalah kontes berskala nasional.Jika kau dapat memenangkannya, kau akan dapat rekomendasi untuk masuk universitas seni ternama, bahkan sejumlah uang bernominal besar".
"Maaf, tetapi Saya tetap tidak akan mengikutinya" .
"Apa mungkin kau masih khawatir dengan kemampuan melukismu, Nanamine? ".
Seketika ia dibuat bungkam. Sakura menunduk dan membuang pandangan yang cukup menjelaskan kepada wanita itu bahwa tebakannya benar.
Gadis ini masih meragukan hal yang tidak perlu ternyata.
" Aku sudah mengatakan padamu bahwa itu tidak menjadi sebuah masalah , Nanamine" Ucapnya lembut "Meski lukisanmu tanpa warna, tetapi kau selalu melukisnya dengan amat baik.Semua lukisan buatanmu seperti memiliki makna tersendiri dan aku melihat potensi tersebut".
"..... ".
" Menurutku sayang sekali, jika dunia luar sana tidak tahu bakat yang kau miliki.Tunjukkan pada mereka bahwa kekurangan tidak akan menghalangi impianmu".
".... Terimakasih atas nasehatnya, Misaki-sensei" Akhirnya, dia membalas "namun, keputusan saya memang sudah bulat. Saya keberatan mengikuti kontes kali ini".
Wanita bersurai blonde itu pun menghela napas " Baiklah, aku juga tidak memaksa. Tetapi aku ingin tahu, apa alasanmu menolak kali ini? "
"Tema kontes kali ini musim semi" Ucap Sakura setelah berpikir sejenak.
"Musim semi terkenal dengan kehangatan dan keindahannya.Namun, keindahan musim tersebut tidak akan terlihat jika tidak ada satupun warna di dalamnya, kan? ".
Misaki terdiam saat mendengar pernyataan milik gadis tersebut begitupun setelahnya. Maka, setelah beberapa jeda,Sakura pun melanjutkan,
"..Hanya itu alasan saya. Saya mohon undur diri terlebih dahulu ".
°°°
orong sekolah yang sunyi, Sakura lagi-lagi hanya sendirian di sana.
Kedua matanya menatap jendela yang mengarah kepada taman sekolah. Disana ada banyak pohon sakura, namun belum mekar seutuhnya.
Dan dalam dunia milik Nanamine Sakura, mereka semua tetap berwarna hitam dan putih.
Sesaat, dadanya terasa sesak.
Sesaat, dia merasa bimbang.
Apakah pilihannya untuk tidak mengikuti kontes itu benar? .
Apakah pilihannya untuk berhenti melukis itu tidak salah?.
Dia tidak memiliki jawaban pertanyaan itu, setidaknya untuk saat ini.
'Apakah suatu saat nanti aku akan menyesalinya?'.
"Sakuraaaaaaa! ~" Tiba-tiba saja eseorang dari belakang memeluknya dengan erat.
Sakura terkejut, namun tidak terlalu seperti pertemuan pertama mereka. Dia sudah cukup terbiasa dengan sikap kekanak-kanakan dan suara berisik yang berasal dari pemuda ini, Yugi Tsukasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꓸ᭄ꦿ⃔☕ 𝑺𝒐𝒓𝒂𝒊 ┊ TSUKASAKU ˎˊ- ✔
Fanfiction[ 𝐉𝐢𝐛𝐚𝐤𝐮 𝐒𝐡𝐨𝐮𝐧𝐞𝐧 𝐇𝐚𝐧𝐚𝐤𝐨-𝐤𝐮𝐧 𝐅𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 ] °°°°° "...𝘚𝘰𝘳𝘢𝘪 𝘥𝘪 𝘮𝘶𝘴𝘪𝘮 𝘴𝘦𝘮𝘪, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢" - S...