Chapter 2 :
Orange Roses / Mawar Jingga / 오렌지 장미
Lagu pendukung selama proses penulisan : Obsession (Instrumental) - EXO
"Silahkan tuan. Jenis bunga apa yang kau cari?" Tanya Sejeong.
"Entahlah." Jawab Sehun singkat kemudian menghirup salah satu bunga mawar berwarna merah muda.
Sejeong tetap tersenyum melayani calon pembelinya.
"Barangkali ada yang bisa aku sarankan jenis bunga yang cocok sesuai kebutuhanmu. Anda ingin memberikan bunga untuk siapa? Pacar? Teman? Ibu? Keluarga? Saudara?" Tanya Sejeong panjang lebar.
"Untuk diriku sendiri." Jawab Sehun singkat.
Sejeong terdiam dengan jawaban Sehun. Ia mengulum senyum.
"Kau ingin mengapresiasi dirimu sendiri? Begitu? Ah baiklah aku..." perkataan Sejeong segera dipotong oleh Sehun.
"Tidak. Aku tidak mencapai apapun yang perlu diapresiasi." Ucapnya.
Sejeong menggaruk kepalanya yang tidak gatal, apakah ia selalu salah berbicara dengan pria ini?
"Balkon kamarku sangat membosankan."
Sejeong mengangguk mengerti dengan maksud si calon pembeli.
"Baiklah. Aku akan menyiapkan beberapa bunga yang cocok dan sesuai kebutuhanmu. Anda bisa melihat-lihat dahulu sambil menunggu."
"Hm" respon Sehun singkat.
Begitu Sejeong membalikan badan, ia menggelengkan-gelengkan kepalanya.
"Ketus sekali dia. Hemat kata. Aish." Ucap Sejeong dalam hati.
Sehun berjalan-jalan didalam toko bunga milik Sejeong tersebut dan melihat bunga segar yang cantik dan memanjakan matanya.
"Kau kalah cantik dengan pemilikmu." Sehun berbicara pada salah satu bunga.
"Kau lihat wanita itu, yang selalu merawatmu dia yang paling cantik daripada kau dan diantara semua bunga yang ada disini. Bagiku dialah bunga yang aku cari. Seandainya aku bisa membeli bunga yang itu aku akan membelinya saat ini juga dan membawa pulang ke rumah."
Terdengar derap langkah yang menghampiri Sehun di belakangnya.
Sejeong membawa berbagai macam bunga yang telah ia tata pada satu pot anyaman kecil.
"Bunga-bunga ini sangat sesuai dengan dirimu tuan. Aku harap kau tidak akan bosan lagi dengan suasana di balkon rumahmu. Setelah kau letakan bunga ini aku yakin balkon akan menjadi tempat favorit...."
"....Rutin ganti airnya. Ajak bicara juga mereka agar suasana hatimu bagus."
"Aku bukan orang gila yang berbicara dengan bunga." Sehun menyambar perkataan Sejeong.
Lagi-lagi Sejeong terdiam dan menganggukan kepala.
"Ah baiklah. Aku salah berbicara." Ucap Sejeong.
Sehun mengeluarkan dompetnya dan memberikan sebuah kartu kepada Sejeong.
"Maaf tidak bisa menggunakan itu tuan."
Sehun melongo. Ia harus bagaimana. Menahan malu? Ia tidak membawa uang sama sekali. Ada. Tapi masih berupa dolar.
"Aku belum sempat menukarkan uang-uangku. Tapi ini masih dolar." Sehun sedikit menjaga imagenya.
"Apa kau pindahan dari luar negri?" Tanya Sejeong.
"Ya. Tapi itu bukan urusanmu." Jawab Sehun.
"Aku harus bagaimana membayarnya? Tunggu. Aku pergi ke bank dahulu." Ucap Sehun sambil berjalan menuju pintu keluar tetapi Sejeong menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuckboy Undercover Coldboy
FanfictionBukan sequel dari Fuckboy Undercover Softboy yaaaa. WARNING INI NC. KONTEN DEWASA POKONYA :v KALO MASI NGEYEL BACA YODAH GIMANA LAGI KALO UDAH DEMEN MAH WKWKWK "Gadis yang di toko bunga itu membuatku mabuk kepayang." - Oh Sehun