3. Be My Friend

646 51 0
                                    


Chapter 3:

Be My Friend / Menjadi Temanku / 내 친구가되어

Lagu pendukung selama proses penulisan : Snapping - Chung Ha

"Kau satu kampus denganku bukan?" Sehun berbasa-basi.

Sejeong tampak mengkerutkan keningnya.

"Apa kau tidak ingat aku yang bertabrakan denganmu kemarin di lorong kampus itu saat menaiki anak tangga. Kemudian aku mendengar kau berbincang dengan teman bulemu yang aku dengar namanya Wendy ketika kau menyebut namanya."

"Juga... aku mengingat namamu. Kau Sejeong kan?"

Untuk pertama kalinya Sehun banyak berbicara tidak seperti biasanya yang hemat mengeluarkan kata dan kalimat.

Sejeong terkejut sekaligus takut jika Sehun adalah seorang penguntit, menyadari perubahan ekspresi Sejeong itu Sehun dapat menebak kekhawatiran Sejeong.

"Aku bukan orang yang seperti itu. Kau tak perlu takut. Sejeong, Kenalkan aku Oh Sehun." Sehun mengulurkan tangannya mengajak Sejeong berjabat tangan.

Dengan ragu-ragu Sejeong menyambut tangan Sehun dan membalas berjabat tangan.

"Kim Sejeong."

"Senang berkenalan denganmu Nona Clean. Aku harap kau nyaman berteman denganku."

Sejeong sedikit tertawa dengan candaan hemat Sehun karena Sehun nampak bercanda tetapi wajahnya masih datar seperti biasa.

"Ya senang berkenalan denganmu juga Tuan Oh."

"Ayo kita pergi ke kampus bersama. Kita juga satu kelas."

Lagi-lagi Sejeong terkejut. Kebetulan apalagi antara dirinya dengan Sehun yang baru saja berkenalan beberapa detik yang lalu walaupun sudah bertemu sejak kemarin.

"Bunganya." Sejeong mengingatkan Sehun bunga yang ia beli.

"Untukmu." teriak Sehun sambil menutup pintu dan tiba-tiba Sehun sudah diluar saja.

"Untukku?" Sejeong keheranan.

Sejeong berjalan menyusul Sehun.

"Untukku?" Sejeong mengulang perkataannya.

Sehun hampir masuk kedalam mobilnya.

"Ya untukmu. Ayo cepat masuk. Nanti terlambat masuk kelas." teriak Sehun.

Sejeong masih belum percaya dengan perkataan Sehun sambil mengingat-ingat kembali ucapan Sehun tadi saat memintanya rekomendasi bunga yang cocok dan sesuai dengan apa yang ia perlukan saat ini.

Sejeong tidak menyangka pria yang baru ia kenal itu memberinya bunga dengan makna yang cukup membuatnya terkejut.

Sejeong berjalan menuju mobil Sehun yang mana Sehun telah berkali-kali membunyikan klakson.

"Yyyaa yya aku menyimpan dulu bunga-bunga ini sebentar." Sejeong tersadar dari lamunannya.

Begitu selesai meletakan bunga di ruangan pribadinya, yaitu kamar Sejeong ia segera menghampiri Sehun.

"Aku tau kau terkejut. Maaf." Sehun membuat Sejeong terdiam.

"Kenapa meminta maaf?" tanya Sejeong.

"Membuatmu berfikir keras. Aku meminta maaf untuk itu. Kau pasti terkejut. Aku tau itu. Seperti yang kau bilang sebelum yakin memberikan mawar merah, akan lebih baik kita berteman dulu." lagi-lagi. Sehun berkata yang membuat batin Sejeong berbicara sendiri.

"Tak keberatan aku mengajakmu berteman? Apakah untuk berteman juga aku terlau terburu-buru. Maaf lagi. Tetapi aku memang begini adanya. Sungguh aku ingin berteman denganmu. Boleh?" tanya Sehun penuh harap.

Sejeong tak dapat memberikan jawaban lain selain menganggukan kepalanya.

Sehun berteman dengan Sejeong yang mana pertemanan diantara mereka itu sangat membantu Sehun yang baru pindah tersebut. Sejeong juga yang menuntun Sehun menghafal rute-rute jalan di Seoul.

Pertemanan Sehun dan Sejeong sukses membuat Wendy, teman lama Sejeong iri.

"Ah jangan lupakan teman lama Sejeong-ah. Kau. Anak pindahan, perkenalkan aku Wendy. Yang terlebih dahulu mengenal Sejeong." Wendy mengulurkan tangannya mengajak Sehun untuk berjabat tangan.

"Okay Wendy. Aku Sehun. Apa kau memiliki campuran darah western?"tanya Sehun yang selama ini ingin ia tanyakan kepada Wendy.

Wendy menganggukan kepalanya.

"Kita memiliki kesamaan." ucap Wendy.

"Kesamaan apa?" tanya Sehun penasaran.

"Kesamaan tertarik kepada Sejeong dan ingin berteman dengannya. Aku juga siswa pindahan sepertimu sebelumnya, aku memutuskan berteman dengan Sejeong karena dia sangat ramah dan menyapaku terlebih dahulu saat aku merasa tidak ada teman yang bisa aku ajak mengobrol."

"Dia yang membantuku menghafal rute di Seoul. Juga dia membantuku fasih berbahasa Korea."

Sehun mengangguk-angguk saja dengan cerita Wendy mengenai sejarah pertemanannya dengan Sejeong. 

Fuckboy Undercover ColdboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang