✨ P a r t 5 ✨

13 4 3
                                    

Hai semuanya sebelum baca ada baiknya kalian Vote ⭐ karna satu vote bagi kalian itu bisa buat aku semangat buat nulis cerita

--o0o--

"Yah gitu deh cerita gue bisa ketemu tuh orang" ucap Fraissa setelah menjelaskan tentang Reoza kepada Sieta.

Saat ini kedua nya sedang berada di kamar Fraissa. Sieta terlalu antusias untuk mendengar cerita Fraissa sampai-sampai ia menginap di rumah Fraissa padahal besok hari senin mereka akan sekolah.

"Gue denger-denger yah Reoza tuh orangnya gak pedulian sama orang, dan denger lo tadi buat gue terkejut sama yang terjadi" jelas Sieta.

"Lo tau darimana kalo tuh orang gak perdulian?" Tanya Fraissa.

"Rio lah, kan Rio sahabat deket nya Reoza jadi dia tau banget semua tentang Reoza" ungkap Sieta.

"Bodoamatlah yah bukan urusan gue itu" acuh Fraissa.

"Fra kek nya si Reoza tertarik deh sama lo, coba aja lo pikir dia berubah banget pas sama lo" kata Sieta.

"Udahlah gak usah ngelantur gitu bicara nya, lagi pula umur gue sama dia itu beda jauh dan gue gak mau punya pacar yang tua kek om-om" jawab Fraissa.

"Hati-hati lo nanti cinta mati, mati lu" ucap Sieta.

"Hmmm" balas Fraissa.

"Kesempatan banget tau lo deketin dia, gue denger-denger dari Rio juga kalo si Reoza baru-baru ini putus sama pacarnya. Cinta tuh gak pandang umur Fra, dengerin nih kata gue kalo udah cinta gak bakal pandang apapun lagi atau masalahi semua hal tentang pasangan lo Fra" jelas Sieta.

"Udahlah gue mau tidur nih, nanti gue telat kalo masih bicara sama lo" kata Fraissa sambil menidurkan dirinya.

"Yaudah tidur deh, Good night Fra" ucap Sieta juga mengambil posisi disamping Fraissa.

"Too" gumam Fraissa.

Benarkah Orang itu tertarik padanya?

Fraissa hanya menutup mata, berpura-pura tidur agar Sieta berhenti berbicara yang tidak-tidak. Tapi ada yang menggangu pikiran Fraissa sejak Sieta berbicara. Sieta yang mengatakan tentang sifat Reoza yang berbanding terbalik jika bersama nya. Ucapan itu terus terngiang-ngiang di kepala nya. Sampai-sampai dia tidak bisa tertidur karena terus memikirkan ucapan tersebut.

---

Fraissa dan Sieta telah turun ke bawah dan telah siap dengan seragam. Mereka berjalan ke arah ruang makan yang sudah ada Mami, Allie, dan Alland.

"Pagi semua" ucap Mereka berdua bersamaan.

"Pagi juga" balas Mami Kinan.

Mereka akhirnya mengambil tempat duduk. Fraissa di samping Alland dan Sieta di samping Allie. Sedangkan Mami Kinan duduk di tengahnya.

"Kak kita berdua nebeng yah sama lo" ucap Fraissa kepada Allie yg berada didepan nya.

"Gak mau gue tebengin lo berat, kalau Sieta mah boleh-boleh aja" balas Allie.

"Ish pelit banget sih, Mi Allie nih ngeselin" adu Fraissa kepada sang Mami.

"Lie kamu mah sehari aja gak jahilin adik kamu kayak nya gak bisa yah" Ucap Mami Kinan.

"Biarin Mi dia juga suka ngeledeki Allie terus" balas Allie.

"Pokoknya kamu harus anteri Fraissa sama Sieta sampai sekolah kalo gak uang jajan kamu Mami Kurangi" ancam Mami Kinan.

ZweifelhaftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang