✨ P a r t 6 ✨

18 3 2
                                    

Hai semuanya sebelum baca ada baiknya kalian Vote ⭐ karna satu vote bagi kalian itu bisa buat aku semangat buat nulis cerita

--o0o--


Fraissa sedang menunggu jemputan. Kakak nya tadi berkata dia akan menjemput di dekat gerbang sekolah tetapi sampai saat ini Allie belum dateng juga. Hari sudah mendung, jika tau begini lebih baik ia memesan ojek dari tadi, dari pada harus menunggu lama dan sekarang akan turun hujan.

Selang beberapa kemudian..

Rintik-rintik hujan sudah mulai turun dengan deras. Fraissa yang tidak siap akan hal itu pun langsung berlari-lari kecil kembali masuk ke dalam sekolah untuk berteduh.

"Kan kurang asem banget si Alien itu katanya mau jemput gue tapi apa ujung-ujung nya juga php, mana hujan lagi" gerutu Fraissa.

Sudah satu jam berlalu tetapi hujan tetap belum reda bahkan tak ada tanda-tanda akan berhenti. Perut nya sejak tadi sudah berbunyi menandakan bahwa ia lapar. Mau ke kantin sekolah pun pasti sudah tutup. Ada Minimarket di seberang sekolah. Tapi jika Fraissa kesana sudah di pasti kan ia akan kehujanan tetapi jika tidak perut nya akan berbunyi terus-menerus. Dengan bermodalkan nekat Fraissa berlari menuju ke Minimarket. Pikirnya sambil makan ia akan menunggu sampai hujan reda di Minimarket tersebut.

Saat sedang berlari Fraissa tidak melihat jalan di sekitar nya. Dia tidak tau bahwa ada mobil yang melaju cukup kencang.
Mobil itu pun berhenti di depan Fraissa dengan tepat. Jika saja pengemudi tersebut telat menginjak rem tersebut bisa di pastikan tubuh Fraissa akan terpental jauh dan berguling-guling di atas aspal yang licin.

Ciitttt...

"Ngapain sih nih orang lari-larian udah tau di tengah jalan, kalo di tabrak nanti malah dia yang ngegas lagi" gerutu pengemudi tersebut.

Akhirnya pengemudi tersebut keluar untuk mengecek keadaan orang yang hampir ia tabrak. Tak lupa ia pun mengambil payung dibelakang bangku penumpang dan buru-bur keluar.

"Mbak gapapa kan?" Tanya nya memastikan.

---


Kok kayak suara tuh orang sih.

Fraissa akhirnya membalikkan badan nya menghadap orang yang hampir menabraknya.

"Lo lagi lo lagi" ucap Fraissa kesal.

"Lo ada dendam apa sama gue sampai-sampai mau nabrak gue!?" tuduh Fraissa.

"Nethink mulu kamu sama saya, yang harus nya marah tuh saya. Kamu ngapain lari-larian di tengah jalan giliran gini aja gak mau disalahi" ucap Reoza

"Yah terserah gue dong, emang nih jalan punya nenek buyut lo apa hah! Ini jalan umum siapapun bisa lewat" teriak Fraissa keras.

Disaat basah kuyup seperti ini pun Fraissa masih ingin berdebat dengan Reoza. Dia tidak peduli keadaan nya sekarang yang terpenting dia harus menang melawan Reoza.

"Dan sekali lagi saya gak ada niatan mau nabrak kamu" ucap Reoza sambil beranjak pergi.

Wtf?

Dia nyalahi gue?

Kurang ajar nih om-om ninggali gue gitu aja, gak ada rasa bersalah nya sama sekali

Akhirnya Reoza masuk ke dalam mobil nya. Setelah beberapa lama ia keluar lagi sambil membawa sesuatu. Reoza perlahan mendekat ke arah Fraissa.

"Ini pake" kata Reoza sambil mengulurkan jaket nya.

Fraissa yang menerima itu pun akhirnya memakai jaket Reoza tanpa berbicara. Setelah memakai jaket dia pun melihat Reoza.

"Ayo saya antar kamu pulang" ucap Reoza sambil mempersempit jarak di antara kedua nya karena kecil nya payung membuat mereka harus berdekatan seperti sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZweifelhaftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang