' Punishment

87 3 0
                                    

.......

Reo melihat jam tangannya yang ada di tangan kiri nya, dan menunjukkan waktu pukul 06.20 yang berarti 10 menit lagi upacara akan di mulai. Saat nya ia menaruh susu di tempat anak - anak kecil beristirahat.

"Naro susu dulu deh, gua si pake acara telat, jadi telat juga naro ni susu". Protes Reo kepada dirinya sendiri sambil membawa beberapa kotak susu siap minum.

Reo berjalan ke arah taman belakang sekolah, yang cukup jauh dari area lapangan upacara. Disana banyak anak kecil yang akan beristirahat setelah selesai bekerja.

Lalu Reo pun menaruh satu botol besar susu di bawah rerumputan itu dan pergi menuju lapangan dan berkata "Semoga cukup buat kalian semua" Sembari menunjukkan senyumannya.

Saat Reo tiba di lapangan, upacara sudah di mulai. Akhirnya ia berbaris di barisan paling belakang. Karna Reo merasa mendengar suara yang berisik dari pintu gerbang. Ia sempat melihat ada wanita asing yang sedang mengoceh kepada Pak Radit, satpam yang bekerja di sekolah ini.

"Hadehh berisik amat tu cewe pagi pagi, suaranya sampe ngalahin sound system lapangan, yang bener aja". Keluh Reo sembari menutup telinga nya.

Reo berfikir, mungkin wanita terlambat. Dan Pak Radit tidak akan membukakan pintu untuk siapa pun sekalipun itu adalah anak kepala sekolah.

Di lihat dari cara dia berbicara kepada Pak Radit, nampak seperti memohon. Harusnya dia tau, memohon tanpa usaha juga percuma saja.

"Yaelah, percuma neng, lu mau sampe nangis darah ae ga bakal di bukain tu pintu, cuma buang waktu doang". Tutur Azreo yang di dengar oleh guru yang sedang mengawasi nya.

" Azreo! Kamu bicara dengan siapa? Kenapa kamu tidak fokus mendengar kan pengumuman Pak kepala sekolah?". Omel Bu Raya kepada Azreo.

"I-itu bu, a-da di-"

"Apa?"

"Ee- bukan apa apa bu, hehe". Bohong Azreo sambil menggaruk garuk leher belakang nya yang tidak gatal.

"Yang bener??" Tanya Bu Raya.

"I-iyaa bu, beneran dah. Saya cuma ngeliat tadi ada anak cewe di depan pintu gerbang ngomel ngomel, orang gila kali bu". Tutur Azreo

Merasa tidak percaya dengan yang di katakan Azreo, Bu Raya langsung melihat ke arah depan gerbang yang kosong, tidak ada siapa siapa.

" Mana? Ga ada siapa siapa Reo". Jelas Bu Raya

"Tadi beneran ada bu, pas saya nengok lagi, dah ilang, setan kayanya deh bu". Timpal Azreo.

" Ck kamu ini ada ada aja, sekarang push up 20 kali karna kami ga fokus pas upacara!" Seru Bu Raya yang langsung di lakukan oleh Azreo.

Azreo tidak bisa berkutik kalo sudah berurusan dengan Bu Raya. Baru kali ini dia di hukum seperti ini hanya karna memperhatikan wanita malang itu dari kejauhan.

"Elah, gara gara tu cewe jadi di hukum gua, awas ya lu kalo ketemu". Umpat Azreo dalam hati.

Sebenarnya Azreo tidak keberatan bila harus melakukan push up, karna ia sudah terbiasa melakukan nya, bahkan baginya angka 20 adalah pemanasan saja, itu pun belum terlalu panas. Tetapi kalo soal harga diri, siapapun tidak akan terima bila harus dihukum di lapangan saat upacara seperti ini.

Setelah selesai, Azreo kembali melihat ke arah pintu gerbang yang masih kosong. Dalam pikiran nya

'Lah tu anakpulang? Tapi dari mukanya tu cewe gamungkin cepet nyerah kayanya, mbuh lah, ra urus.'

....

Ini visualnya Bu RayaSiti Rayantika Sari s

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini visualnya Bu Raya
Siti Rayantika Sari s. Pd.

.....

Ga jelas ya? :v
Hehe mian..
Baru pertama ini nulis wp eh ngetik deng:v
Jadi maklumin aja ya:'v

AZRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang