Senja
Dia yang mengajari aku tentang sepercik kehidupan.
Semua yang di dunia ini hanya sementara.
Tidak ada yang benar-benar abadi.
Apalagi, cinta!Hmm...
Apalagi kamu!
Bahkan juga aku!Kamu, layaknya senja.
Datang ketika hari terlihat bagus.
Dan benar-benar Hilang ketika sedari hujan turun.
Bayangkan saja!
Mungkin kamu begitu.
Entahlah,Tapi,
Kamu tau.
Senja, datang hanya sebentar.
Saat hari mulai gelap, ia hilang.
Layaknya kamu, datang hanya untuk singgah.
Beristirahat dari hati yang lelah.Bodohnya aku.
Aku menerima, ketika kamu singgah.
Aku pikir, kamu akan singgah selamanya.
Ternyata tidak.
Sudahlah!
Prasangka ku kali ini salah.
Kamu pergi begitu saja.
Tanpa kata, tanpa nada.Jujur, aku bukan tempat singgahmu.
Yang aku ingin, aku menjadi rumah untukmu.
Sekarang, nanti, dan bahkan selamanya.Ah, Sudahlah!
Itu semua hanya angan belaka ku saja.
Kini, yang tertinggal hanya rasa, hanya prasangka.Terimakasih, senja.
Semoga, nanti kamu tidak seperti senja lagi!"Lvtyhtr"
KAMU SEDANG MEMBACA
PAST
RandomSepercik Ungkapan Hati . . . . . . . Nb: Hanya menuangkan isi hati. Tapi aku tidak ahli dalam membuat puisi. Ini hanya keisengan belaka. Tks.