KOSONG SATU ft mie

7.1K 359 22
                                    

"Bikinin mie sayang"

-Z2k21

Dua hari sebelum pernikahan..

Cherryl mendengus kesal sembari menggembungkan pipinya lucu. Bagaimana tidak? Seharusnya dari tadi ia telah selesai mengganti baju olahraga. Kamar mandi pun ramai oleh anak-anak yang ganti.

Emang bangsat si Fahmi, guru olahraganya. Pakai mencampur kelas 11 dan 12 lagi. Kenapa gak tukeran jadwal atau gimana lah. Kalau gini kan mengulur-ulur waktu.

"Males ngantri anjir, yaudah ganti di UKS gapapa kali ya?" Gumam Cherryl melangkahkan kakinya pelan.

Tidak sampai beberapa menit kemudian, gadis itu sampai di depan pintu UKS. Ia ragu untuk masuk, takut ada penjaga atau PMR. Cherryl memutuskan mengintip dari jendela terlebih dahulu. Kosong. Tidak ada siapapun disana.

Ceklek

Cherryl meraih gagang pintu, kemudian membukanya. Ia melongok-longok kecil lalu menutup kembali pintu tersebut. Cherryl berjalan menuju kasur paling pojok.

Jadi, di UKS sekolahnya terdapat 6 ranjang. Namun dibagi tiga, ada tiga kasur untuk putra dan tiga kasur untuk putri. Pembagiannya menggunakan tirai yang menjuntai kebawah.

Cherryl meletakan tas gantinya ke atas kasur. Ia membuka dua kancing seragamnya, dan..

"ANJRIT!" Zeynald membekap mulut Cherryl, sehingga pekikannya teredam.

"Ssst! Nanti ada orang yang tau!"

"Lo ngapain disini sih?!"

Ekor mata Cherryl teralih ke bayi dalam gendongan Zeynald. Baru saja ia ingin bertanya siapa bayi ini, namun lengkingan seseorang mendahului.

"ASTAGFIRULLAH?! K-KALIAN?!" Penjaga UKS menutup mulutnya tak percaya. "IKUT SAYA KE RUANG BK!"

.
.
.

"Yang bener, anak ini anak siapa?" Tanya Pak Yahya, sang kepala sekolah bingung. Ia menatap bayi kecil di pangkuan Zeynald ini. Namun, jawaban dari sang murid membuat semuanya semakin runyam.

"Gatau, tiba-tiba nemu nih bocil guling-guling diatas kasur. Kalau gelinding trus jatoh kan wassalam pak,"

Cherryl hanya meringis kecil sembari meremas ujung seragamnya erat. Ia tengah duduk diantara kedua orangtuanya. Bagaimana ya reaksi mereka? Ah, Cherryl tak tau.

"Pasti mereka sudah melakukan hal diluar nikah pak!" Tambah Bu Zella nyinyir. Cherryl mendongak.

"Tau darimana? Kalau gak punya bukti gausah nyerocos tuh lambe!" Semprotnya kesal. Bu Zella melotot, kemudian menunjuk muka Cherryl remeh.

"Kamu ini sudah tidak punya attitude, melakukan 'itu' lagi! Kalau kalian tidak berhubungan, pasti tidak ada dia!" Sekarang telunjuk najis tersebut mengarah ke bayi yang menatapnya polos.

Pak Yahya memijit pangkal hidungnya pening, "sudah sudah! Bu Zella mohon diam sebentar ya.."

"...Zeynald, Cherryl, bapak minta maaf. Tetapi demi menjaga nama baik sekolah kita kalian harus di drop out. Tenang, anak-anak tidak yang tahu masalah ini."

Pasutri KoplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang