Prolog

117K 6.5K 284
                                    


Aku menatap lembaran berwarna putih ini dengan lemas. Hanya tinggal selangkah lagi aku bisa lulus. Skripsiku sudah selesai. Wisuda. Kata itu yang terus mengahntui pikiranku. Ada beberapa persyaratan yang mesti diisi agar bisa mengikuti wisuda. Aku sudah memenuhi semuanya, kecuali pembayaran. Aku butuh tiga juta untuk ini. Masih ada waktu satu bulan lagi. Aku harus kerja!

"Ren. Udah daftar?"

Rena teman satu kelasku. Dia sedang membaca novel. Dia pecinta novel. Tapi harus kisah happy ending. Katanya'hidup aku sudah rumit'. Itu alasan dia memilih novel yang happy ending. Makanya dia sering membaca bagian terakhir terlebih dulu.

"Belom. Nungguin, Lu." Aku tersenyum.

"Gue belom ada uang buat bayar. Cariin kerjaan dong!" Dia menoleh. Aku pikir dia akan menceramahiku. Ternyata tidak. Dia hanya menoleh. Lalu fokus lagi membaca novelnya.

"Ren. denger nggak sih?" Aku menarik novelnya. Dia melotot ke arahku.

"Gue bantu. Tapi balikin buku Gue." Aku menyerahkannya. Dia menutup bukunya. Menghadapku. "Tante Gue lagi nyari orang buat kerja di rumah temennya. Tapi Gue nggak tahu apa kerjaannya."

"Gue mau deh. Demi wisuda. Demi Ayah sama Ibu." Aku memohon menatapnya.

Ting! Ponsel Rena berbunyi. Pesan masuk. Espresinya berubah. Dia seperti kaget.

"Lu kenapa Ren?" Dia menggeleng. Ini bocah kenapa sih?

"Gue nggak bisa bantu Lu Lin, kerjaannya nggak pas buat Lu." Dia menggeleng.

"Apa an sih. Kerja apa aja, asal nggak berhubungan sama harga diri." Aku meyakinkannya.

"Ini ada hubungannya bego. Kerjaan yang tante Gue kasih itu jadi pembantu. Pembantu!"

Aku membekap mulutnya. Pembantu? Ya Tuhan. Apa tidak ada yang lain?

"Tapi gajinya lumayan, Lin. Satu bulan tiga juta. Pas banget kan tuh." Aku diam. Haruskah aku ambil? Tapi ini pembantu loh ya. Bukannya sombong, aku memang biasa membantu ibu mengurus rumah saat sedang pulang. Juga mengurus kamar kosku, tapi kan tetap saja beda. Tapi kalau tidak aku ambil. Wisudaku? Ah. Sudahlah. Jalani saja.

"Oke, Gue setuju. Kapan bisa di mulai?" Jantungku berdetak hebat. Tidak pernah terpikir sebelumnya akan menemukan pekerjaan ini. Aku sudah memilih, maka harus aku pertanggungjawabkan.

MAMA MUDA(COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang