seorang gadis tengah memandangi majalah mading dengan tatapan tajam. dia tidak menghiraukan orang sekeliling yang tengah membicarakan dia, di karenakan dia memakai almamater berbeda dari murid yang tengah memandangi gadis itu.
sampai terdengar sapaan yang tidak di inginkan"anak kampung mana ni? lu kesasar kali? beda baju gini dari sekolah kita?"
tetap diam gadis itu itu tidak peduli dengan suara itu
"woi lu budeg ? apa bisu? "
"kepala sekolah" sahut gadis itu ttp dgn memandangi majalah mading
"HAH? "
"ckkk Ruang KEPALA SEKOLAH" dengan nada tegas
"anjir nanya nya apa jawabnya apa ni bocah" sahut anak lain
"heee ws ws ojok ngono to mungkin ki arek nyar (hee sudah sudah jangan begitu,mungkin dia anak baru)"
"ngiming ipi sih kimi ini"
"banyak mulut lo semuaa . nohh lu luruss terus nanti ada kelas XI bahasa lu menggok kiri terus lurus aja dah itu ruang kepala sekolah nya!. lu mau diantar kesana? "
"makasih" sahut gadis itu tanpa melihat orang sekelilingnya
"lewat mana tu anak nanti kalok mau pulang"
"mau lu apain dh? "
"gw ajak baku hantam"
"helleh kon kui sok wani tok.mau enek arek,e meneng ae basan ra enek mbok omongi (hallah lu tu sok berani.tadi ada anaknya diam aja lu setelah dia pergi lu omongin) "
"awyo dwah kiwta ke kelwas "
PLAKK suara tabokan pada punggung
"nasklengg perih sat"
"mangkanya kalok makan tu duduk+ gk boleh bicara.udah di ingatin ulang ulang jugaa"
"maaf nyai maaf"
"ckkk namaku sella bukan nyai kiki"
"iya sella cantik" jawab kiki sambil menggoda sella
"kiki kamu tau jawaban kamu tadi itu tidak akan ngaruh buat aku "
"KAPOKKK " Sahut mereka bersamaan
Haii semuanyaaa. ini cerita pertama aku dan mohon bantuanya yaaa
bantu vote dan share cerita aku yaaa terimakasih❤️
ingatin aku jugaa kalok ada typo dan kesalahan lainya yaaaaa thankyou❤️
salam kenal semuanyaaa❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentensiast
FanfictionOrang yang terlihat ceria bahkan selalu tersenyum dengan bahagia bukan berarti dia tidak mempunyai beban serta kesedihan, bisa saja dibalik senyumnya dia menyembunyikan kesedihannya.