Ia memandang ke arah luar jendela kafe sambil menyesap minumannya pelan. Hari sudah menunjukkan waktu sorenya, orang-orang berlalu lalang untuk sekedar pulang kerja atau jalan-jalan sore.
Memperhatikan ekspresi orang-orang yang sedang berjalan sambil bercakap diluar kafe adalah kesenangan tersendiri untuknya, sejenak ia bisa melupakan kegundahan hati dan pikirannya.
Ia merasa lelah dengan semua ini, entah apa sebenarnya yang sedang menggantung dipikirkannya. Ia hanya merasa kecewa dan sengat kecewa, namun pada siapa ia harus kecewa?
Ia menghela nafas dalam-dalam, entahlah ia pun tak tau kepada siapa ia harus kecewa.
Hari sudah semakin sore ia pun memutuskan untuk beranjak dari kafe dan segera pulang ke rumah. Ia berdiri dan memandang ke sekeliling kafe. Semakin sore kafe ini pun semakin rame pengunjung. Orang-orang terlihat sangat bahagia, mereka mengobrol, tersenyum dan tertawa.
Tepat saat ia akan melakangkah ia melihat seseorang, seseorang yang sangat ia kenal, seseorang yang sangat ia hindari dan seseorang yang ia berusaha untuk lupakan.
Mata mereka bertemu dan waktu seakan berhenti. Entah apa yang ada dibenak mereka selama sejenak, hingga mereka tersadar dan mengalihkan pandangan.
☘️☘️☘️
29 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Searah
General FictionIa memandang ke arah luar jendela kafe sambil menyesap minumannya pelan. Hari sudah menunjukkan waktu sorenya, orang-orang berlalu lalang untuk sekedar pulang kerja atau jalan-jalan sore. Memperhatikan ekspresi orang-orang yang sedang berjalan samb...