PROLOG

362 74 13
                                    

Xiao Zhan pikir setelah perjalanan dan perjuangan panjang untuk dapat bersama sang kekasih akan tiba saatnya untuk menikmati kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Zhan pikir setelah perjalanan dan perjuangan panjang untuk dapat bersama sang kekasih akan tiba saatnya untuk menikmati kebahagiaan.

Namun, situasi tertentu kini mulai hadir. Hal yang membuatnya duduk melipat tangan di depan dada, menatap tajam lelaki yang kini sudah berstatus sebagai suaminya tersebut dalam diam.

Perselingkuhan, memang bukan sesuatu yang baru. Dari pasangan yang sudah menikah maupun yang masih di tahap berpacaran pun bisa saja melakukan hal ini, dan itu akan menjadi akhir buruk. Banyak faktor yang membuat mereka melakukan hal tersebut, mulai dari bosan, merasa tertantang, atau mencari kesenangan baru. Apa pun itu ... salah satunya pasti akan merasa tersakiti.

Itu normalnya, tetapi bagaimana jika kasusnya seperti yang dialami Xiao Zhan sekarang. Rasanya akal sehat pun tidak akan berguna saat ini.

"Kau benar-benar sudah gila, Huang Jingyu."

Dalam, tegas dan lugas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam, tegas dan lugas.

Nada suara Xiao Zhan saat ini sama sekali tidak terdengar bisa untuk diajak bercanda. Raut muka serius yang saat ini terpampang dan sorot tajam menghujam di balik kacamatanya itu hanya mampu membuat sang suami semakin menundukkan kepala.

“Bagaimana kau bisa bicara dan menawarkan hal tidak bermoral seperti itu pada seorang dokter? Terlebih lagi, dia dokter yang akan membantu menyembuhkanmu.”

“Tapi itu salah satu metode yang bagus, Sayang.” Huang Jingyu menaikkan pandangan, menatap Xiao Zhan dengan lembut. Persis seperti anak anjing di jalan yang minta diadopsi.

“Masih bisa bicara begitu, hah?! Apa yang kau pikirkan sebenarnya?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Masih bisa bicara begitu, hah?! Apa yang kau pikirkan sebenarnya?”

Sorot mata itu mulai tampak frustrasi. Sembari mengacak-acak dan menjambak rambut Huang Jingyu gelagapan menanggapi cercaan Xiao Zhan yang terus mengomel dan marah padanya sejak kembali dari rumah sakit.

“Aku, a-aku hanya ... hanya asal bicara saja,” lirih Huang Jingyu berujar sedikit gagap, tetapi terdengar begitu enteng memberikan jawaban.

Spontan, sebuah bantal sofa melayang dengan kecepatan super. Mendarat tepat di wajah Huang Jingyu yang membuatnya seketika menundukan kepala kembali.

“Kau benar-benar, ya! Jadi kau ingin aku melakukannya di depan matamu sendiri?! Apa itu lucu? Apa itu hal yang menyenangkan bagimu?!”

Bukannya menjawab, Huang Jingyu justru tetap bungkam dan terdiam. Ini membuat Xiao Zhan merasa mengoceh pun akan percuma saja. Telinga suaminya itu sudah seperti sebuah sedotan, masuk dari kiri keluar dari sebelah kanan, begitu pun sebaliknya.

Selama satu tahun terakhir ini Xiao Zhan mencoba bersabar, melihat dan menyaksikan sendiri tingkah laku sang suami yang semakin hari semakin tidak bisa dipahami.

Bercinta dengan orang lain, bahkan threesome dan didokumentasikan kemudian dikirimkan pada Xiao Zhan ataupun ditunjukkan secara langsung. Bagi orang lain mungkin kesalahan fatal yang tidak termaafkan, tetapi di sini Xiao Zhan dengan mudah memaafkannya. Bukan karena apa, tetapi karena dia tidak ingin memperpanjang masalah.

Pula, orang-orang itu bukanlah para wanita yang memiliki resiko kehamilan atau semacamnya. Mereka hanya sekumpulan orang-orang murahan yang menjajakan diri demi uang maupun kesenangan. Jadi Xiao Zhan tidak mau ambil pusing.

Sekali, dua kali, bahkan beberapa kali Xiao Zhan masih memaafkannya ... tetapi jika terjadi hampir setiap hari, bukankah itu artinya Huang Jingyu ingin membuat Xiao Zhan gila?

Tidak hanya sampai di situ. Huang Jingyu juga mudah ereksi hanya karena hal sepele. Bahkan, saat Xiao Zhan sedang memasak atau berenang saja Huang Jingyu bisa kalap dan berakhir bermasturbasi di depannya atau pergi saat Xiao Zhan mengamuk menolak untuk bercinta. Huang Jingyu secara terang-terangan akan menghubungi para jalangnya untuk bertemu di suatu tempat kemudian bersenang-senang.

Merasa jengah, pernah suatu ketika Xiao Zhan bertanya apa yang sebenarnya diinginkan oleh suaminya, apakah ingin bercerai?

Namun, saat itu juga yang Huang Jingyu kemudian berlutut, menangis dan memohon-mohon di kaki Xiao Zhan sembari berkata bahwa dia tidak ingin berpisah. Dia sangat mencintai Xiao Zhan.

Ya, cinta mereka memang besar, perjuangan mereka untuk sampai di titik ini memang tidak gampang. Lalu kenapa Huang Jingyu menjadi seperti ini?

Pada saat itu seorang teman mengatakan pada Xiao Zhan bahwa kemungkinan Huang Jingyu mengidap penyimpangan seksual atau semacamnya. Jadi ia menyarankan Xiao Zhan untuk membawa Huang Jingyu ke psikolog.

Namun, setelah Xiao Zhan membawanya ... justru inilah yang terjadi.

Lama ya? 🤭Ini baru prolog lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lama ya? 🤭
Ini baru prolog lagi. 😅
Ditunggu aja pokoknya 😁 see you.

The Psychiatrist (Slow-up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang