Pemuda di bangku taman

6.6K 473 79
                                    

(One shoot)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(One shoot)

🍂🍂🍂

Taeyong menyumpal telinganya dengan earphone, menyetel lagu sampai volume tertinggi. Berusaha untuk tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya, ia menidurkan diri di kasur empuk miliknya, memejamkan mata dengan tenang, sampai suara gaduh itu makin terdengar.

"Ku bilang jangan mabuk lagi! Kenapa kau masih melakukannya?!" Wanita paruh baya yang notabenenya adalah ibunya Taeyong itu berteriak, berusaha menyadarkan suaminya yang kunjung tidak pernah mau menuruti keinginannya.

Pernikahan Mereka sudah berjalan 30 tahun lamanya, dan semakin hari, kelakuan Suaminya itu makin menjadi.

Mabuk, bermain wanita, bahkan menggunakan obat.

Sang istri pusing, melihat betapa banyak wanita yang selalu berubah ubah rupanya kala suaminya membawanya masuk kerumah, bercinta, di depan istrinya sendiri.

"Aku memiliki uang! Kenapa kau repot?!" Suaminya membalas, mendorong bahu istrinya yang menghalangi jalannya.

"Apa kau bilang?! Yang kau gunakan selama ini uang mu? Kau bahkan tidak bekerja! Akulah yang menghidupi Taeyong selama ini!" Wanita paruh baya itu berucap, namun sang suami tak mengindahkan.

"Aku mau sekarang kita cerai! Kau pergi dari rumahku!"

"Apa maksudmu dengan rumahmu?!" Sang ayah berkacak pinggang, mengambil ancang ancang untuk menampar istri yang sudah menemaninya bertahun-tahun lamanya.

"Kalau begitu aku yang akan pergi!" Wanita itu beralih ke kamar Taeyong.

🍂

"Apa?" Taeyong melepas earphone-nya, menatap kedua orang tuanya bergantian.

"I-ibu akan pergi, kau akan ikut dengan ibu atau ayahmu?" Tanya nya terbata bata.

"Diantara kalian berdua, siapa yang akan memberikan ku makan tiga kali sehari?" Tanya Taeyong, kedua orang tuanya diam menatap satu sama lain.

Taeyong mengangguk, berdiri dari ranjang, mengambil Hoodie yang terletak di atas nakas dengan asal, "Baiklah, tidak ada yang mau, fine."

Lalu beranjak pergi, "Ingin kemana?" Tanya sang ayah, menarik lengan Taeyong, menghalangi jalannya.

"Tidak lihat?" Taeyong menepis tangan ayahnya.

"Kalian berdua sama saja, lebih baik aku hidup sendiri, dan by the way.... jangan cari aku" Ucapnya datar dengan pandangan kosong, seraya berjalan keluar.

Well, Taeyong pikir ia akan menjadi gembel.

Sudah hampir dua jam Taeyong berjalan tanpa tujuan.

Sialnya, ia tidak membawa uang ataupun semacamnya, hanya telepon genggam dan earphone yang lampau tadi ia kenakan.

Hell no, penculik mana yang akan menculiknya? Merampok apalagi.

let's talk about ; jaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang