Saat aku pergi, menjauhi kesendirian dengan distraksi-distraksi semu,
Aku merasa paling tidak sedikit bahagia.
Namun saat kembali ke rumah, air mata kembali mengalir mengingatmu yang telah pergi untuk selamanya.
Aku tak lagi bisa kembali ke pelukanmu, tak ada lagi rumah yang benar-benar menjadi penantianku sejak kau tiada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Sisi Dalam Diriku
PoetryCatatan seorang penyintas bipolar mengenai manis pahit kehidupan. Berisi kisah, curhatan, kutipan, puisi, dan lain sebagainya yang muncul dalam jiwa.