Dear Satria Tidar

Prolog

                                                                                                       True love

Bagiku devinisi cinta adalah tentang bagaimana kita bisa berbagi kebahagiaan dan kebaikan untuk orang lain. Seiring berjalannya waktu, aku justru telah melukai diriku sendiri tanpa kusadari, berharap pada seseorang yang tak tahu apa maunya.

Belasan tahun memendam rasa yang sama kepada orang yang sama pula, menjadikanku mati rasa untuk jatuh cinta kepada selainnya. Mungkin karena terlalu lama singgah di pelabuhan yang sama, membuat jangkarku enggan lepas dan mengarungi kembali samudera yang begitu luas. Meski deburan ombak dan badai menghantam, mengisyaratkanku untuk pergi, lagi dan lagi aku tak mampu mendongkrak kuatnya jangkarku yang menyatu pada paku bumi yang sama seolah memberiku bisikan halus untuk tetap tinggal.

Terlalu lama merasakan gelap, hingga mataku menyipit kemudian dengan cepat kututup kembali mataku rapat-rapat saat merasakan terangnya sinar mentari barang sedikit saja. Bagaimana bisa cahaya itu menembus retinaku jika pupilku saja enggan mengizinkannya untuk masuk.

Duhai Rabb-ku, hamba tahu dengan pasti, Engkau adalah Dzat yang Maha membolak-balikkan hati manusia, jika dia memang ditakdirkan untukku, maka kuatkan aku dalam memperjuangkannya disetiap do'aku, jika dia memang bukan untukku, maka berikanlah hamba tandanya. Mudahkanlah hamba untuk lepas darinya, agar perahu hamba dapat mengarungi indahnya samudera dan biarlah perahu hamba menemukan labuhan terbaiknya.

Duhai Nabiku, aku ingin cintaku kepadanya layaknya cintamu untuk bunda khadijah, cinta pertama yang tak pernah berakhir.

Sampai pada titik terlelah dalam mencintai, Allah mengirimkan satria tidar untuk menggantikan purnama pada gelapnya malamku, menjadikanku tempat pulangnya.

"Yang saya tahu, hati saya telah jatuh pada  wanita bernama Anasya Fildza Kamaratri. Perkara kamu mau balas cinta saya atau tidak itu urusanmu. Tapi izinkan saya untuk menjaga hatimu, melindunginya dan membuatnya nyaman hingga kamu lupa bagaimana rasanya diacuhkan bertahun - tahun lamanya." ---Ibrava Satria Al Ghifari, manusia paling rawan yang pernah kutemui.

____________

Assalamu'alaikum semuanya😊 big thanks for you, gaes yang udah menyempatkan diri mampir diceritaku, semoga ada satu dua kalimat yang bermanfaat untuk temen-temen semua.
Don't forget give me your vote and coments, yes! Oiya bagi yang belum baca 'Menjagamu Dalam Do'aku' aku tunggu kalian disana juga ya😊

If you share a quotes in this story, don't forget tag me @dinaalsaid_ on instagram.