Senin 24 oktober 2016
"silahkan, bapak-bapak bisa membaca peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di perusahaan ini, sebelum bapak-bapak sekalian menandatangani kontrak kerja"
Seorang wanita, tubuhnya tidak terlalu tinggi, langsing, putih dengan rambut panjang terikat yang ujungnya hampir menyentuh pinggul. Berseragam abu-abu... cukup "elegan" untuk ia menjabat sebagai "HRD".
Siang ini... waktu masih tertuju pada angka 09:00 wib.
Didalam ruang besar sebuah pabrik, lantai dua, dengan pemandangan ramai oleh ratusan karyawan berseragam hitam putihnya.
Riuh...
Gaduh...
Seakan ingin mempertegas bahwa ditempat ini, diruang ini, penuh dengan tekanan jam terbang kerja dan tuntutan nilai produksi.Manusia-manusia berbalut seragam monoton itu silih berganti, hilir mudik dibuat sibuk oleh aktifitas sesuai bagiannya masing-masing.
Ku amati sekeliling...
gedung baru, gedung yang masih sangat baru...
Itu mudah dilihat dari warna cat, properti dan atap rangkaian baja yang dihiasi lampu-lampu neon sebesar buah kelapa.Terkejut? Hmmm Sedikit iya.
Tapi tak apa... hal itu sudah kuduga melalui ekspektasi ku sebelumnya.
Sebelum kedua kaki berbalut sepatu hitam ini mendarat dilantai dua yang berlapis material baja.Dan sebelum ku injakan kakiku disini, hati telah ku buat mantap!
Ya!
Aku sudah siap!
Aku harus bisa!
Aku harus sukses!
Walau tidak masuk bagian pekerjaan yang aku inginkan sebelumnya, setidaknya aku harus bisa memulai pengalaman dari bagian yang bisa dibilang "rendah" ini terlebih dahulu!Disebuah meja panjang berbahan kayu, dengan warna putih mengkilat di bagian atas permukaannya.
Aku duduk, di sebuah kursi plastik...
Kursi yang sangat sederhana, yang menurutku sama sekali tidak layak untuk disebut sebagai "kursi kerja"
Tapi tak apalah, ku maklum dan sadar diri kenapa aku bisa berada disini.Hmmm kursi dengan tinggi 60cm.
Ah bukankah ini kursi dengan model yang sama seperti kursi-kursi yang dapat kita jumpai pada penjual-penjual bakso kaki lima? dipinggir-pinggir jalan?Sekilas tak habis pikir dengan karyawan-karyawan lain, yang mungkin sudah bertahun-tahun mengabdikan pantatnya diatas kursi keras yang aku yakin pasti akan membuat pegal di sekujur tubuh.
*****
Satu persatu diantara kami mulai duduk diatas kursi plastik.
Baru kusadari, ternyata di satu meja panjang ini muat untuk kapasitas enam orang, tiga di masing-masing sisi meja dengan posisi saling berhadapan.
Ku tengok kanan, kiri, depan, dan belakang. Bukankah sebelumnya ada sekitar lima belas anak yang mendaftar bersama denganku?
Tapi kenapa yang hadir dihari ini hanya ada delapan orang saja?
Hmmm mungkin beberapa dari mereka mengurungkan niatnya...
Atau mungkin tidak diterima masuk di perusahaan ini?
karena yang kutahu untuk masuk bekerja disini adalah salah satu langkah yang cukup mudah, minimal cukup dengan mengandalkan ijazah sekolah menengah atas saja sudah bisa dipertimbangkan diterima kerja...
Sedangkan yang kutahu dari mereka saat mengisi formulir kemarin, rata-rata dari mereka adalah lulusan SLTA.Ini adalah hari pertama aku masuk kerja sebelum pada hari jumat tanggal 21 oktober 2016 mendaftar setelahnya.
Dan sebenarnya, telah ada sosok yang sangat berpengaruh kenapa aku bisa mendaftarkan diri ditempat ini.
Guntur... Guntur Purnomo namanya.
Dia adalah teman baikku yang baru lulus Diploma tahun ini.
Masih dari satu desa yang sama, ia pula yang sebelumnya merekomendasikan ku untuk mencoba peruntungan nasib disini...
Dan ia telah lebih dahulu, tepatnya tujuh bulan sebelum aku ikut serta.
Dan siapa sangka, hanya dalam waktu tiga bulan setengah ia berhasil naik jabatan menempati bagian supervisor quality control.
Hmmm nasib orang siapa yang tau?
Barangkali saja Tuhan akan menghadirkan sebuah cerita yang sama untukku.
Hehehe... setidaknya aku berharap suatu saat nanti aku bisa mendapat bagian kerja yang "layak" di perusahaan ini... Aamiin.Kutarik nafas dalam, dengan segenap doa yang kuharap dapat banyak memberikan semangat dan ketenangan.
Sebuah harapan besar terselip di lubuk hatiku yang paling dalam.
Bismillahirrahmanirrahim
Aku harus bisa!
SEMANGAT!Dengan suasana yang masih tetap sama. Kegaduhan dan keriuhan justru makin kental terasa.
Akh... apakah aku dapat berkonsentrasi dilingkungan yang se berisik ini?Berdoa...
Ku lupakan semua dan memilih untuk fokus berpasrah pada yang maha kuasa.Waktu demi waktu, sekian detik pun perlahan berlalu...
1... 2... 3... perjuangan yang sesungguhnya akan berlangsung dalam beberapa hembusan nafas lagi...Seorang trainer, pria, datang menghampiri, dengan membawa sebuah kotak karton,
Sebuah kotak karton misterius...
Kotak yang tertutup rapat dengan tali kain menjadi pengikatnya.Ia berdiri di samping meja, ku cermati saat perlahan kedua tangannya membuka kotak itu. Dan selang kemudian datang seorang wanita berseragam yang sama.
Sepertinya ia adalah seorang trainer juga.Tanpa basa-basi, ia membuka kotak misterius itu dan...
ternyata isinya ada beberapa alat dan benda-benda kecil berbahan metal dan plastik."Pegang satu-satu ya mas"
Dengan posisinya yang masih berdiri, ia mulai memberikan instruksi,
Setelah semua karyawan mendapat alat kerja, wanita itu ternyata juga membawa sesuatu dalam box berukuran sedang yang ia tenteng dengan tangan kanannya.
Sebuah box berisi benda-benda berwarna hitam
"ini juga satu-satu"
ucapnya dengan memberikan lempengan lempengan metal berbentuk persegi.
Perlahan tapi pasti
Ku amati...
ku cermati...
setiap kali mas mas trainer ini memberikan arahan dan instruksi."gini mas... begini loh mas... iya, seperti itu... nah..."
dan bla bla bla
ARGHHH!
LUAR BIASA!
INI BENAR-BENAR DILUAR DUGAAN KU SEBELUMNYA!!!Seketika pemikiran ku berbalik 360 derajat.
Hal yang sudah ku yakin akan berjalan dengan lancar, ternyata tak sedikitpun menyentuh harapan dalam bayangan diawal.
BLENGGG! Seketika otaku dibuatnya serasa buntu."ini bukan tempatku. Ini bukan tempatku!"
hanya ini kata-kata yang terlintas di benakku.
"ini sungguh diluar ekspektasi ku. Ini diluar ambang batas ku! Ini sama sekali bukan bidang ku!"
ya tuhan, apa yang harus aku lakukan?
Aku tak menyangka bahwa aku akan mendapatkan bagian pekerjaan yang menurutku sangat-sangat mustahil untuk aku lakukan.
Hari pertama saja aku sudah merasa seperti ini...
Baru hari pertama ini??!!Terkadang, apa yang terlihat indah dihadapan kita, tidak begitu adanya ketika kita benar-benar terjun didalamnya.
*****
Waktu sudah menunjukan pukul 10:15.
Satu jam lebih sudah menjalani proses training, terasa bagai seharian penuh waktu kujalani.
Akh, andai saja aku tidak berjanji pada diri sendiri bahwa aku bisa, aku bisa melalui tantangan ini semua, sudah ku tinggal pergi jauh-jauh tempat ini."Ayo mas mas, semangat, jangan menyerah..."
Dan disaat rasa keputusasaan ini melanda, mba mba trainer yang belum kuketahui namanya ini mengibarkan slogan motivasi nya...
kucoba untuk menguatkan jiwa dan raga ini kembali...
Akh ini terasa seperti menghianati diri sendiri.
"kamu baru satu jam disini. Lihat mereka... mereka yang bekerja dengan suka citanya, mungkin ini tak seburuk yang kau kira diawalnya".walau jujur, ini sama sekali tidak mudah, namun kata-kata yang tercipta dari dalam pikiran ini kembali sedikit menghidupkan api semangat dalam memotivasi diri.
Ku amati sekali lagi...
Ku pelajari...
Ku cermati...
ARGHHH!
Seketika kembali padam dan aku nyaris kembali menyerah.___________
Malaikat*
Jangan menyerah.
Tetap semangat dan berjuanglah.
Bertahanlah sebentar lagi....
Percayalah akan ada kado terindah menanti yang sangat berharga yang tidak akan bisa kau dapatkan ditempat lain
KAMU SEDANG MEMBACA
AVIN & HARIS ( BROMANCE )
Non-Fiction"Teman seperti dia sangat banyak diluar sana" "Diluar sana, orang seperti dia sangat mudah dicari" Dua kalimat yang masih kuingat begitu jelas... Dua kalimat yang sebenarnya memiliki makna yang sama. Yah... Sebenarnya kalimat sederhana, namun tidak...