Chanyeol tidak suka, ia tidak suka ketika Mingyu menghindarinya seperti ini. Toh siapa yang memancing libidonya tadi pagi? Padahal niat Chanyeol ialah langsung keluar dari kamar utama setelah membangunkan ayah satu anak itu. Siapa yang menyuruh Mingyu untuk menahan tanggannya untuk tetap tinggal?
"We loved eah other, right? Hyung, jangan tinggalkan aku sendirian. Aku... butuh teman..."
Kim Mingyu bodoh! Memangnya Chanyeol sanggup jika hanya bertahan sebagai teman??? Ketika ia mencium setiap jengkal tubuh kekasihnya tersebut, Chanyeol bahkan tidak bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya karena terganggu dengan banyaknya kiss mark yang Nyonya Tzuyu layangkan pada tubuh polos suaminya. Park Chanyeol sakit hati, perasaannya terluka begitu saja. Bagaimana ia bisa memiliki ketika Mingyu bahkan tak ingin mempertahankan apa yang sudah menjadi miliknya? Ini tak adil, pria itu memiliki istri yang cantik dan seorang putri yang luar biasa sementara dirinya masih terjebak sebatas menjadi asisten pribadi. Tidakkah Mingyu memikirkan perasaanya barang hanya sekali?
Menjadi sekertaris pria itu, Chanyeol tidak bekerja sendiri mengingat pekerjaannya sudah terlalu banyak, ia kini dibantu oleh Kang Seulgi setelah beberapa kali berganti orang mulai dari pria hingga wanita karena Mingyu tidak pernah suka hasil kerja mereka. Entahlah... Chanyeolpun tak tau. Sepenglihatannya para sekertaris yang dipekerjakan kemarin-kemarin memiliki kinerja yang cukup bagus, entah apa kesalahan yang dilihat putra CEO tersebut dari mereka
Kalau sudah begini, Chanyeol tidak fokus bekerja. Dari tempatnya ia melihat kedalam ruang kerja Kim Mingyu yang dibatasi oleh kaca, pria itu masih terlihat sibuk mengebut pekerjaannya agar selesai sebelum makan siang -dia berjanji menjemput Jane di hari pertamanya sekolah siang nanti. Wajahnya yang muram itu tentu diperhatikan oleh Seulgi. Dirinya heran... Sejak kedatangannya pagi tadi dua orang itu memang terlihat seperti sedang memiliki masalah. Contoh saja saat breefing. Ketika Chanyeol sibuk membacakan jadwal pria itu dan melaporkan beberapa masalah proyek, Mingyu terlihat cuek saja dan menghindari kontak mata dengannya. Padahal, jelas sekali Chanyeol terlihat gelisah dari tempatnya berdiri. Tidak biasanya majikan-asisten itu bertindak aneh seperti itu. Membuatnya sangat, sangat, sangat penasaran
"Jangan menatap seperti itu," bisik Chanyeol. Ia sadar dirinya diperhatikan, ia juga sadar Seulgi sangat penasaran dengan kerenggangan hubungan dua orang pria yang terkenal sudah bersahabat sejak lama itu
Seulgi terkikik saja, diperingati seperti itu dia malah semakin senang ingin mengorek informasi sebanyak yang ia bisa
"Jadii... Kalian bertengkar?" tanyanya to the point
"Saya pikir moodnya sedang berantakan, saya juga tidak tau"
"Oh ayolah Park Chanyeol-ssi, enough with those formalities"
Baru lima bulan Seulgi bekerja, mereka sudah menjadi teman sebenarnya. Mungkin posisi Chanyeol masih diatas wanita itu, toh dia adalah orang terdekat dari Presiden Direktur Kim Mingyu. Tetapi ketimbang berbicara terlalu formal, ia lebih suka berbincang selayaknya kawan ketika si boss tidak ada
"Maaf, kebiasaan lama," jawabnya sambil mengerling kearah wanita yang usinya jauh terpatut sepuluh tahun tersebut
"Sebenarnya aku penasaran," lanjut Seulgi. "Kalian sudah mengenal sejak berapa lama?"
Chanyeol tersenyum simpul, "kalau tidak salah ingat, saat itu umurku delapan belas tahun sementara dia baru enam belas"
Kang Seulgi terbelak, selama itu??? They're already in their 30's!! Sungguh keren berteman dengan seseorang selama itu. Terlepas dari status keduanya Kim Mingyu memang terlihat dekat sekali dengan Chanyeol. Seulgi percaya bahwa dibalik layar mereka memang bersahabat dekat
KAMU SEDANG MEMBACA
Dulcet ✨ Mingyeol ✔
Fanfic⚠️ ON HOLD ⚠️ [Kim Mingyu × Park Chanyeol] 18+ WRITTEN IN BAHASA! Kim Mingyu, indeed, was born from an aristocratic family. But that doesn't mean he could take things the way he wanted. Until finally, he married that woman. Hurting the only man who...