gue gak bisa kaya gini terus

9 1 0
                                    

Assalamualaikum

Happy reading!!

Cerita ini segera di novelkan jadi kemungkinan tidak akan di post sampai akhir.

Semoga kalian suka bagian ini

Putri mencari gadis itu mulai dari kelas, perpustakaan, kantin, hingga taman sekolah tapi hasilnya nihil. Akhirnya putri memberanikan diri untuk naik ke rooftop sekolah yg tempatnya sangat sepi tidak ada orang putri menghembuskan nafas lega akhirnya dia menemukan sahabatnya itu yaitu amanda.

"Nda" panggil putri

"Put" kata amanda yg memeluk putri dan menangis sejadi jadinya

"Gue ngga bisa kaya gini terus put. Gue udah terlanjur suka sama Reza lebih baik gue ngerjain soal Matematika nasional" lirih amanda

"Gue juga sebenernya sakit liat lo sama raka" kata putri sambil menenangkan amanda

"Kita coba dulu ya sampe pacaran. Siapa hati kita terbuka" lanjutnya

"Berat banget put susah" lirih amanda

"Semakin kamu cinta terhadap seseorang, semakin berat cobaan yg akan kamu lalui" nasihat bijak putri

"Sekarang lu berhentiin nangis. Cewe kaya lu gapantes nangis" pinta putri

Amanda pun langsung menghapus air mata yg berada di pipinya itu dan mengambil cermin berukuran 7×10cm dari saku nya

"ya ampun muka gue yg kaya bidadari cantik dari lahir sekarang kaya alien belom mandi" kaget amanda yg melihat wajahnya berantakan. Tentu saja semua wanita kalau menangis dia akan menjadi jelek

"Ayo ke kelas bentar lagi masuk" ajak amanda.

*****

Tak terasa sudah hari terakhir ujian semester dan pelajaran hari ini adalah Fisika dan Kimia pelajaran yang paling disukai oleh Reza.

"Wah kurang kerjaan banget si apel jatoh dari pohon aja kudu di itung!"

"Buset lain kali klo mau baku hantam langsung tabok aja pake di hitung segala gaya yg diberikan emang model?"

"Semoga si ana cepet sembuh biar ngga ngerepotin orang ngukur tubuhnya dari celsius ke reamur!"

Itulah ocehan dari beberapa siswa yang kesulitan mengerjakan soal Fisika

Kriiingg! Bel istirahat berbunyi semua siswa berhamburan dengan keadaan kusam dan otak yg hampir meledak tentunya.

Reza sudah dari tadi selesai dan menunggu  istirahat karna dia sangat mahir dalam pelajaran Fisika. Dia tidak kesusahan dalam mengerjakan soal soal itu

"Haduh mati gue" kata Raka keluar kelas disusul oleh Indra teman sekelas Reza dan Raka

"sumpah yg bikin soal gak ada akhlak, l
u ngga kesusahan, Za?" Tanya Indra kepada Reza

"Biasa aja" jawabnya dingin

"Lu nanya sama orang yg juara osn nasional mana dia kesusahan la, otaknya Reza tu terbuat dari komputer" jawab Raka mewakili Reza.

"Makanya beli otak biar ga bego amat!" Cetus Reza

"Yok ka" ajak Indra

"Kemana?" tanya Raka kebingungan

"Beli otak" jawab Indra. Ya Indra memang sedikit kurang otaknya

"Ogah! lu sendiri aja" tolak Raka.
Sementara Reza terlihat sedang mencari seseorang yaitu putri.

"Nah ketemu" katanya lalu pergi meninggalkan kedua temannya yang sedang mengoceh

"Mau kemana?" Tanya Raka dan indra

Adidak (Aku, Dia, Dan Kita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang