rumah pohon

2 0 0
                                    

Beberapa hari berlalu gosip tentang Amanda sepertinya sudah mereda. Reza menjelaskan bahwa dia tidak ada hubungan apapun dengan Amanda dan akun yang menghujat Amanda sudah di hack oleh salah satu teman Raka

Hari yang paling ditunggu oleh semua orang. Karena hari ini mereka bisa melepas penat melupakan pekerjaaan dan sekolah menghabiskan waktu bersama orang tersayang

Hari ini Reza ingin mengajak Putri jalan jalan, tapi di tolak olehnya karena ia malas untuk keluar rumah akhirnya Reza hanya bisa sendiri dengan ke gabutannya

Putri merebahkan tubuhnya di sofa mengotak-atik ponselnya mulai dari bermain game online, membuka pesan chat sampai membuka aplikasi instagram.

"Mama pulang" ucap wanita paruh baya dari arah ruang tamu yabg dibalas deheman

"Papa mana mah?" Tanya Ikal

"Lagi di jalan"

"Astaghfirullahaladzim!" Teriak Kirana dari kamar Putri membuat Putri langsung menghampiri sumber suara tersebut

"Putri kamu itu udah gede! Udah berapa kali mama bilang kalau pulang sekolah bajunya di bagusin, tas nya di rapihin , sepatunya di susun kamu bukan anak kecil yang harus di omongin kan?" Bentak mamanya

"Ada apa ini? Kenapa ribut" tanya mr. Jo yang baru saja datang

"Urusin anak mu ini pulang sekolah baju bukannya di rapihin malah di tarok di sembarang tempat!"

"Ya mungkin dia capek kan pulang sekolah udah jam 3 seharian sekolah" jawab mr. Jo membela Putri sedangkan Putri hanya bisa diam ia sedang malas berdebat dengan mamanya

"Kamu jangan manjain dia terus. Kalau kaya gini dia pasti tambah ke enakan"

"Kamu liat adek kamu masih kecil udah mandiri, bisa jaga diri, rapih kecoa aja ngga mau masuk kamarnya!" Bentak Kirana. Kali ini kesabaran Putri benar-benar habis ia paling tidak suka jika dibandingkan dengan orang lain walaupun itu adiknya sendiri

"Mama bisa ngga sih gausah bandingin aku sama ikal!" Bentak Putri lalu pergi seketika ia tak betah di rumah.

"Mau kemana kamu? Mama belum selesai bicara!"

"Putri" panggil mr. Jo sambil menarik tangan Putri dengan kasar.

"Apa!" Bentaknya

"Kamu kalau bicara sama mama kamu jangan pake nada tinggi bisa ngga" tegas mr. Jo

"Emang papa ngga jaya gitu?. Kalau kalia sering pulang, kalian sering bicara sama Putri, Putri gabakal kaya gini!" Bentaknya dan melenggang pergi meninggalkan rumah.

Sekitar 5 menit dia menunggu taxi lewat akhirnta taxi datang. Akan tetapi ia tidak tau ingin kemana akhirnya dia memutuskan untuk pergi tanpa arah

Sekitar 30 menit taxi berkeliling tanpa arah akhirnya putri memutuskan untuk kerumah Amanda sayangnya dia sedang jalan jalan bersama Raka. Mendesis pelan kemana ia harus pergi? Ia sangat menyesal tidak menuruti Reza ahh iya lebih baik dia ke rumah Reza.

Putri menelfon amanda untuk memberi tahu rumah Reza. Mobil taxi pun langsung berjalan menuju kompleks handayani no 20 tepatnya di rumah Reza

Tok tok tok suara ketukan pintu rumah Reza

"Loh put kenapa?" Tanya Reza kebingungan dari mana gadis ini tau rumah Reza padahal dia tidak pernah mengajak Putri main ke rumahnya

"Gue pengen jalan jalan" ajak Putri

"Tadi katanya ngga mau"

"Sekarang mau"

"Yaudah tunggu bentar ya"

Setelah sekitar 10 menit keluar Reza memakai kaus hitam dengan celana jeans. Ia mengambil jaketnya lalu mengunci rumah

"Mau kemana?" Tanya Reza

"Bawa gue ketempat dimana mood gue bisa balik lagi" perintah Putri

"Oke"

Mereka tiba di rumah pohon yang tak jauh dari rumah Reza dari rumah pohon terlihat pemandangan kota Bandar Lampung yang indah. Rumah pohon ini dibuat oleh Reza dan Raka 4 tahun lalu. Ketika sedang badmood mereka sering mengembalikan mood disini

Bibir Putri setengah terbuka melihat pemandangan menakjubkan dari atas sini terlihat semua pemandangan kota Bandar Lampung.

"Kenapa?" Tanya Reza

"Orang tua gue balik"

"Bagus dong"

"Bagus dari mana gue kira mereka balik bakalan bawa suassna seneng eh yang ada gue dimarahin"

"Papa selalu bela gue, tapi pas mama bilang lagi dia malah lebih belain mama"

"Kalo gitu lebih baik mereka gausah balik aja! Gue ngga pernah minta punya orang tua kaya mereka."

"Menurut gue lu udah kelewatan put" kata Reza yang Mendengarkan semua curahan Putri

"Kok lo jadi belain mereka sih?"

"Gue ngga belain. Lo di marah karena mereka masih peduli. Mereka masih sayang sama lo, coba kalau bodoamat lo mau kaya mana?"

"Gue malah seneng di bodoamatin idup idup gue kok mereka yang urus!"

"Jangan kaya gitu, gue dah sering di bodoamatin rasanya sakit banget kaya ngga ada yang menanggap kita"

"Gue pernah bilang kan kalau jangan sia siain orang yang sayang sama kamu selagi dia masih ada?" Sambung Reza

"Iya" jawab Putri

"Bedain rasanya pas orang tua lo balik, sama pas orang tua lo pergi pasti beda rasanya jadi jangan sampe lo sia siain mereka yang masih peduli sama lo" pesan Reza

Putri hanya bisa terdiam. Setiap kali Reza berbicara selalu membuat Putri tersadar akan perbuatannya

Adidak (Aku, Dia, Dan Kita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang