Jangan datang jika kamu hanya sekedar bermain perasaan, ini hati bukan tempat permainan
~~~
Diary terbaring di ranjangnya, berharap kejadian tadi siang hanya lah mimpi. Berulang kali ia mencoba mencubit lengannya sendiri.
Aww sakit. Berarti ini bukan mimpi. Batin Diary.
Diary tidak bisa berhenti sedetik pun untuk tidak memikirkan kejadian tadi siang. Ya. Kejadian dimana Diamond memintanya untuk menjadi pacar.
Apa mungkin orang seperti Diamond suka sama aku? Ya gak mungkin banget lah. Tapi kenapa dia nembak aku?? Apa dia cuma mau mainin perasaan aku aja ya???
"Arghh gatau ah. PUSING," teriak Diary. Tanpa sadar mamanya mendengar teriakannya."
"Dy? Kamu pusing kenapa sayang? Udah minum obat?" Tanya Nia -mama Diary-
"Eh, aku gak papa kok ma. Mama tenang aja gak usah khawatir hehe," tukas Diary tidak ingin mamanya khawatir.
"Oh, yaudah kalau gitu. Kalau kamu perlu sesuatu panggil mama ya," tutur Nia
"Siap ma," balas Diary dengan gaya tangan seperti sedang hormat.
Hadeuhh gawat nih, gara-gara Diamond aku bisa dikira stress sama mama. Awas aja tu orang.
Daripada ada orang lain yang mendengar celotehannya, Diary memilih untuk tidur, memasuki alam mimpi lebih baik daripada memikirkan pria angkuh, sombong, dan egois. Untung ganteng.
*keesokan paginya
Drrrtt...
Diary membuka ponsel miliknya, ia baru saja mendapatkan pesan dari nomor tidak dikenal.
Diamond
Halo sayang...Diary
Maaf ini siapa?Diamond
Pacar lu.Diary
Ha?Diamond
Masa lupa sih? Baru aja kemaren jadianDiary
Diamond??Diamond
Iya ini Diamond,
Pacar kamu yang paling ganteng sedunia.Diary
Dih. Dapet nomor aku dari mana?Diamond
Udah gk perlu tau. Sekarang mendingan buruan siap-siap sekolah, diluar panas nih.Diary
Emang kamu dimana?Diamond
Di depan rumah kamu.Diary
Hah??!Diary bergegas melihat ke luar jendela, dan benar saja Diamond sudah duduk manis diatas motor kesayangannya.
Tanpa babibu Diary langsung segera mandi dan bersiap-siap untuk pergi kesekolah.
Tidak membutuhkan waktu lama bagi Diary untuk mandi. Pasalnya, ia sudah belajar cara mandi kilat 3 menit, cukup berguna disaat ia sedang buru-buru.
Diary pergi berpamitan kepada mama, papa, dan juga abangnya.
"Pa, ma, bang. Aku duluan ya," ucap Diary sambil memasukkan roti isi kedalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond and Diary
أدب المراهقينLo yang ngajarin gw, kalau hidup gak selalu tentang kemewahan, tapi kenapa setelah semuanya lo malah pergi? -Diamond Berlian seperti lo, ga pantes dapetin buku usang seperti gw -Diary Amazing cover by: @divtnaa_