Monkey D Luffy
Nami
Trafalgar Law.
.
."ja ne luffy" seorang gadis bersurai orange melambaikan tangannya yang kini semakin menjauh dari pandangan pemuda raven
sekelebat ingatannya menarik kebeberapa menit yang lalu
"hosh hosh hosh luffy kau ini kemana saja aku mencarimu bodoh" pemuda bernama luffy dengan surai raven dan bekas codet dipipi kirinya itu menatap heran gadis yang kini tengah berjongkok didepannya.
masih dengan tangan yang memegang snack dan mulut yang terus mengunyah dia hanya menatap gadis yang perlahan-lahan sedang mengatur nafasnya"bo.doh" ucap gadis itu penuh penekanan dan mencoba nenegakan tubuhnya
"kau yakin akan membiarkannya?"tanya gadis itu yang hanya dihadiahi tatapan bingung dari lawan bicaranya
kresss kress kress
"yakk berhentilah mengunyah aku sedang serius" menarik bungkus snack yang sedari tadi digenggam tangan kiri si raven
"nwami kwembalwikan sncahkhu" pinta si raven dengan sisa kripik kentang dimulutnya
"nami" dengan sedikit aga kesal luffy mencoba meraih snack yang dipegang nami tapi gadis bersurai orange itu atau nami nampaknya lebih kesal melihat temannya yang sangat bodoh, pikirnya
nami mencoba kembali menarik nafas sebelum akhirnya
PLTAKKK
"itaiii.." siraven mengelus-ngelus kepalanya yang baru saja dihadiahi jitakan dari tangan si orange
"dengar luffy seriuslah" nami sedikit memohon sekarang
memegang kedua bahu teman yang ada dihadapannya nami mulai berbicara serius
.
"torao? kau masih dirumah?" seulas senyuman manis terpatri dibibir siraven yang saat ini sedang menggenggam benda persegi panjang"baiklah tunggu aku"
.
."kau yakin akan membiarkannya"
"hari ini dia, law akan pergi keluar negri dan mungkin takkan kembali"
siraven mencoba melepas pegangan nami dikedua bahunya
"dia menyukaimu dan.." mencoba menggenggam tangan luffy yang saat ini hanya menatapnya
"dan aku juga tau kau menyukainyakan?"
"kau yakin akan membiarkan orang yang kau cintai pergi dan takkan pernah kembali"luffy memalingkan wajahnya dan menatap langit yang mulai gelap dipenuhi awan-awan hitam
'sebentar lagi hujan' pikirnya"aku hanya tidak ingin kau menyesal, kerjarlah dan katakan kalau kau juga menyukainya" seulas senyuman manis tersungging dibibir gadis bersurai orange itu
luffy mencoba menjauh dari temannya dan berjalan menuju tangga
"tapi nami apa boleh" ucapnya terhenti dengan langkah kaki yang juga ikut terhenti
"apa boleh menyukai sesama jenis"
"apa itu diperbolehkan?" tanyanya pada gadis yang tak lain adalah sahabatnya
luffy membalikan badannya dan kini mereka kembali berhadapan"bukankah itu egois"
tap tap tap
suara langkah kaki gadis bersurai orange itu kembali terdengar saat ia mencoba kembali mendekati bocah raven tersebut
"bodoh kau yang egois luffy" mencubit gemas pipi yang terdapat codet tersebut nami lagi-lagi harus membuang nafas kasar
"kau ingat luffy, kau selalu bilang kalau pipi dan wajahmu selalu merasa panas tiap didekatnya dan disini" nami menunjuk bagian dada luffy
"kau selalu merasa bahwa jantungmu bergerak tidak karuan saat torao didekatmu kan?" nami menekan lebih keras dibagian dada luffy sehingga membuat pemuda itu sedikit memundurkan badannya dengan muka sedikit memerah tapi hanya membuat si orange tersenyum
"dengar luffy saat seseorang merasa menyukai atau jatuh cinta tidak peduli gender, status, ras atau lainnya. asalkan mereka merasa bahagia itu bukan suatu halangan" jelasnya dan menatap siraven yang hanya memiringkan kepalanya tanda tak mengerti dengan penjelasan temannya.
'bodoh' rutuk nami pada dirinya sendiri tentu saja si idiot ini takkan paham
"oi luffy"
"hmm" luffy hanya menatap heran nami
"kau menyukai dagingkan?"
mata luffy berbinar dan seketika kedua bola matanya menjadi bentuk hati dengan mulut dan bibir yang mengembang memperlihatkan senyuman yang aneh oh tidak lupa beberapa air liurnyapun menetes.
tak lama dengan penuh keyakinan si raven mengaggukan kepalanya
" apa ada masalah saat seseorang begitu menyukai daging?" tanyanya lagi
"tentu saja tidak" balas luffy cepat
"nah begitu juga perasaan seseorang. kau mengertikan"
tak disangka penjelasan nami yang panjang lebar kalah dengan perumpamaan sebuah daging. tapi siapa peduli asalkan si raven itu tau maksud tujuannya kemari itu sudah cukup
"baiklah, aku mengerti" luffy memeluk erat nami sebagai tanda terimakasih sebelum akhirnya
"arigatou ne nami shishishii"
fin
*dah ah gitu doang wkwkwkk #mintaditabok