Mengenang Rindu #2

13 2 0
                                    

Setelah ribuan detik yang ku habiskan tanpa adanya kamu (masalalu ku) kukira aku akan merasakan kesunyian, rasa pedih, ataupun rasa marah. Namun ternyata aku salah, aku merasa sesuatu yang damai, tenang dan begitu teduh terasa.
Sesekali aku sempat berkunjung pada tempat dimana 'pernah ada kamu' disana. Sekilas terlintas dibenakku bagaimana dulu kita menghabiskan waktu bersama, seolah merasa bahagia, tapi ternyata itu hanyalah ilusi luka dimasa depan.
Seandainya aku bisa memutar kembali waktu, mungkin aku akan tetap memilih apa yang telah aku pilih dahulu. Mengapa? Karna, mengenal mu bukan hanya melulu tentang luka, namun juga mengajari aku menjadi pemilih untuk apa yang dinamakan cinta.
Mungkin memang ada luka pada kata yang dikenal dengan sebutan 'kita' namun, juga ada kenangan manis yang sesekali membuat ku tersenyum tipis sambil mengatakan "hem,, aku pernah..."
Yah, seperti itulah hidup, dipertemukan dengan orang yang salah, hanya untuk membuat kita belajar untuk menjadi lebih dewasa. Banyak hal baru yang akan kamu temui dalam perjalananmu menemukan seseorang yang tulus ingin menjaga mu.
Kepada sosok yang pernah aku rindu, sungguh aku ingin melepaskan mu pergi.
Bukan karena aku telah menemukan rindu yang baru, namun aku hanya ingin berdamai dengan masa lalu.
Entah esok, minggu depan, bulan dapan atau bahkan bertahun-tahun yang akan datang nanti, ketika aku menemukan dia yang benar-benar telus terhadap ku, aku berharap bisa dengan setulus hati menyayanginya. Karena itu, aku ingin cepat-cepat memulihkan hati yang dulu sempat kau cambuk mati.
Bisa kah kita berdamai? Wahai rindu yang sempat menjadi kenangan indah sekaligus kenangan yang menyayat habis hati ku, kini aku ingin melupakan mu. Aku ingin berdamai dengan luka yang membuat ku tak lagi ingin mengenal seseorang yang baru.
Pergi,

Tentang Cinta dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang