"Pa, kenapa sih mandinya lama banget?" Gue masuk karena Seokjin memang gak pernah mengunci pintu saat mandi.
"Papa lagi me time, berendem sambil nonton drakor." Walaupun sudah beranjak tua, gitu gitu suami gue masih suka nonton drakor.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan lama-lama nanti demam!"
"Iya sayang, sana gih ganggu aja." Bukannya gue yang marah, malah dia yang sewot. Susah bre punya suami kayak Seokjin mah.
"Awas aja aku kelar masak belum beres mandinya." Kata gue memperingati.
"Iya sayang iya makanya jangan diganggu."
Gue masak ditemani Ray, tapi itu anak gelisah karna belum dijemput sepupu nya. Dia excited banget mau nginep dirumah Lui, janji jam 6 sore tapi jam 3 udah siap beberes aja saking semangatnya.
Dia mau nginep dua hari, emak bapaknya mau ditinggalin berduaan. Bahaya sebenarnya, bisa berkembang biak lagi gue kalo gini ceritanya.
"Mah, Kak Lui sama nenek lama banget. Gak sabar." Kata Ray, gak kehitung berapa kali dia udah ngecek jam.
"Udah mah, disiapin Papa tadi pagi." Ray memperlihatkan kedua jempol untuk meyakinkan gue.
"Nginepnya jangan lama-lama ya ngerepotin nenek nanti, trus Mama bisa kangen sama kamu."
"Kata Papa, Ray disuruh lama-lama aja nginepnya kalo mau punya adik baru. Trus kata Papa nanti Ray dibeliin kue red velvet."
"Suami gada akhlak." Cibir gue.
***
"Pa, makan dulu yuk makanannya udah siap." Memang bener bener akhlakless karena sekarang gue masuk pas dia ganti baju, tapi untung udah biasa liatnya hehe.
"Nanti aja ma, satu episode lagi. Janji deh, sini ikutan." Seokjin duduk di sofa dengan laptop di meja yang menayangkan drakor.
Karena males berdebat, akhirnya gue tiduran di pahanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa manja banget hm?" Tanya Seokjin.
"Kangen aja jarang-jarang kan bisa begini kalo ada Ray."
"Ray udah berangkat?" Tanya nya yang enggak gue jawab.
"Udah kan babe?"
"Udah barusan dijemput Mama kamu sama Lui. Excited banget dia dari pagi, terus katanya disuruh kamu nginep lama-lama."
"Iya kan kita mau memproses adik buat Ray."
"Emangnya aku mau?"
"Drakornya nanti aja ah, yuk?"
"Gak mau, masih terang ini."
"Jam 7 tapi kalo lampunya dimatiin gelap kok babe, yuk?"
