Pengakuan Adiba

16 1 0
                                    


"Jawab Adiba" ucap Azzam geram. Ia tidak tega melihat gadis yang diamanahkan padanya itu terluka dan pada perihal lain ia tak rela melihat gadis yang ia cintai itu sakit.

"Emm dia itu... " jawab Adiba ragu.

"Katakan, aku akan memberi nya peringatan atas kejadian ini" ucap azzam melemah.

"Dia itu Kak Nasya.. " ucap adiba sambil menunduk.

"Nasya?? " batin Azzam. Kenapa Nasya melakukan itu pada Kirana??

"Ya sudah kamu temani Kirana sampai keadaannya membaik.. " titah Azzam

Adiba hanya membalas ucapan Azzam dengan anggukan.

Azzam masih tak habis fikir kenapa Nasya berani melakukan hal itu kepada santri baru??  Apa permasalahan sebenarnya??

             ••••••••••••••••••••••••••••

Kirana pun telah sadarkan diri . Rasa pening belum hilang dengan sempurna dari kepalanya.

"Aku dimana ini?? " tanya Kirana dengan suara parau khas bangun tidur.

"Kamu di tenda kesehatan Rana.. " ucap Adiba yang Setia menemani Kirana.

"Kamu minum dulu ya.. " ucap Adiba seraya menyodorkan segelas teh hangat.

"Jazakillah Adiba.. " ucap Kirana.

Setelah Kirana merasa bahwa tubuhnya sudah kembali vit dia kembali ke tenda peserta.

Tanpa disengaja ia melihat sosok lelaki yang ia kagumi sedang bercanda dengan wanita cantik bercadar di dekat tempat pengambilan air minum.

Rasa cemburu tiba-tiba muncul di dalam hati Kirana. Tapi sungguh mustahil bagi Kirana untuk mendapatkan balasan rasa dari sang kakak senior yang ia kagumi itu.

              °°°°°°°••°°°°°°°°••°°°°°°••°°°°°

Jika ini yang terbaik untukku, maka aku akan berusaha untuk mengikhlaskan mu dan aku akan berusaha untuk membuang rasaku ini.

              °°°°°°••°°°°°°••°°°°°°••°°°°°°

Hari pun silih berganti tak terasa acara demi acara telah terlaksana dengan sempurna. Kini para santri pun akan kembali menuju penjara suci mereka.

Rasa rindu akan suasana pondok mulai memenuhi jiwa. Kini Kirana bukan lagi Kirana yang dulu.., Kirana kini menjadi muslimah yang taat.

Kirana tak ingin rasa Cintanya kepada sang Rabb penciptanya terkalahkan oleh Cinta nya kepada makhluk ciptaan Nya.

Kini Kirana sedang duduk di kursi panjang sembari menunggu antrian jemputan. Tanpa Kirana sadari ada sepasang mata yang sedang memandangi nya.

"Kamu lebih dari kata sempurna Kirana.." pekik pemilik mata yang masih Setia memandangi wanita di seberang sana.

           ************************

Kini semua santri sedang berkumpul didalam masjid Mahmud Ali ( nama masnid di pesantren itu) atas perintah Mudir pondok.

Dan kini posisi santri putra berada di dalam masjid . Dan santri Putri serada di serambi masjid. Tak terkecuali dengan santri Putri yang kini mengenakan jubah berwarna krem dengan jilbab senada.
Ia duduk tepat disebelah Adiba dan Maira.

Setelah acara itu selesai. Para santri pun berhamburan keluar masjid. Dan tak sedikit sanrti putra yang mencuri curi pandangan kepada santri Putri.

"Kirana kamu dipanggil umi.. Disuruh rumah umi Sekarang" ucap salah satu kakak kelasnya.

"Iyh kak.. Terima kasih infonya" Ucap kirana.

"Adiba ayo temani aku" ucap Kirana sambil menarik tanya sahabat nya itu.

Untuk menuju rumah umi mereka harus melalui area muslimin dan tak sedikit mata yang terfokuskan pada mereka .

Sesampainya di sana....

"Assalamualaikum.. " ucap Kirana dan adiba bebarengan.

"Wa'alaikumussalam " jawab orang yang berada di dalam.

Kok kaya ada suara kak Azzam ya??  Ya Allah  ini rencana mu untuk mempertemukanku dengan nya.. Aku tak mau mengingatnya lagi..  Batin Kirana.

Tak lama kemudian keluarlah sosok yang dikagumi oleh Kirana selama ini. Ya.. Dia adalah Azzam Rafael Adz-Dzikrillah nama yang selalu diucap dalam setiap do'a, tak pernah absen untuk jadi trending topik dengan Rabb nya.

Pandangan mereka sempat beradu. Pria itu memberikan senyum termanis nya. Dengan lesung pipi yang menambahkan karisma nya.

Astagfirullah...  Ucap Kirana cepat.

"Kami permisi kak.." Ucap kirana pamit.

" iyh silahkan.. " balas Azzam. Senyumnya masih bertahan diparas tampan nya itu.

" Ada apa umii??  " tanya Kirana sambil memainkan pipi gembul putra bungsu umi Tya.

" Ini abi kamu kirim paket, kamu bawa ke asrama sendiri ya.. "Jelas umi Tya.

"Jazakillah umii.. " ucap Kirana.

Sesampainya di asrama...

Adiba dan Kirana membuka paket itu secara bersamaan. Didalam paket Kirana menemukan foto keluarga yang membuatnya semakin rindu akan kehangatan keluarganya itu.

Mata Kirana terfokuskan kepada isi paketan yang terbungkus plastik hitam dan terdapat kertas yang tertempel disitu.

Untuk Nak Azzam R. A

Ah.. Apa apaan ini kenapa abi menyelipkan ini dipaketan ku??

Ya Allah.. Apakah aku harus bertemu dengannya hanya untuk memberikan paketan ini?? Kuatkah hati ini untuk bertemu dengannya??  Hati yang takkan pernah ku miliki... Batin Kirana.

Setelah membongkar isi paketan itu mereka pun membereskan barang-barang itu.

"Kirana kamu mau ngasih ke kak Azzam kapan titipan itu?? " tanya Adiba.

"Nanti aja ba'da ashar, temenin aku ya.. " pinta Kirana.

"Iyh siap" balas Adiba singkat.

Ya Allah kuatkan hatiku ini..

           🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Kira-kira Kirana berani gak ya??

Gimana masih kuat nunggu kelanjutannya??

Maaf Author lama update nya.. Karena banyak kegiatan yang gak bisa ditinggalkan..

Jangan lupa untuk follow instagram author

IG: syiffffaurahmah

Makasih...

Jangan lupa tinggalkan jejak tekan tombol Bintang dibawah itu ya...

Ditunggu juga komentar nya...

Lup lup buat kaliannn

      Syiff ♥

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang