[5] Rasanya Patah

541 84 54
                                    

Bisa diputar lagu di mulmed :)

Aku double update ><

Gue mendengus sebal melihat notif WhatsApp di layar hp. Sambil sesekali memotret euforia yang ada di lapangan, gue ngedumel.

Yap, temennya Jeno ini mukai gencar ngirimin pesan-pesan sokab.

Gue sebel sih. Nomor gue jadi kesebar ke luar sekolah. Padahal nomor anak sekelas aja ada beberapa yang nggak gue save.

Tapi, kelihatannya dia baik... apa coba kenalan dulu aja ya?

EH TAPI NANTI RENJUN GIMANA??

Gue merengut lagi. Kemudian atensi gue beralih ke arah panggung yang sekarang sudah berdiri sosok adek kelas favorit. Alias si Yedam atau yang akrab dipanggil Adam.

Yedam dengan senyum manisnya membawakan lagu 'There's Nothing Holdin Me Back' milik Shawn Mendes.

Adem pisan dengernya.

Gue potret lagi momen-momen di lapangan. Mata gue terus beredar sambil memotret apa yang ditangkap kamera dan tatapan gue terpaku ke satu arah.

Gue mendadak gagu. Kemudian me-zoom kamera untuk memperjelas kejadian yang ada di sana.









Ada Renjun, dengan Nakyung di hadapannya yang tersenyum manis.





Lidah gue mendadak kelu cuma buat ngeluarin suara. Bahu gue lemas. Mood gue hancur seketika.

Jadi ini.... alasan Chani nggak ngebolehin gue deket sama Renjun?

Mood gue hancur. Tambah hancur lagi karena sekarang Heejin sama Noa udah naik panggung dan nyanyi lagu kesukaannya Noa, Heartache.

Baru kali ini rasanya gue pengen marah ke si pangeran sekolah dan si cantik primadona SMA Garuda cuma karena nyanyiin lagu yang justru mendukung suasana hati gue buat nangis.

Notif Line dari Chani bikin gue ngelirik ke arah hape. Ada pop up disana.



Line!

Chani: maaf baru bilang, tapi Raka udah tunangan sama Naya.



Sumpah ya, rasanya gue pengen nangis sekarang.

Gue baru aja ngerasain yang namanya jatuh cinta untuk pertama kalinya. Itu pun beberapa bulan lalu, waktu oknum kelahiran 23 Maret tahun 2000 bernama Raka Juna Sultan Wardhana nolongin gue ketika dikejar sama preman-preman mabuk.




Kata orang... cinta pertama itu nggak bakal berhasil. Emang iya?




Ternyata begini rasanya patah.

Kalo bisa memilih pun, gue lebih mending sakit gigi dari pada patah hati.






Gue aja belum maju ke medan perang. Masa udah kalah duluan sih?





Gue nangis, tapi begonya gue masih ngelihatin dua orang yang sekarang sedang bercanda gurau seakan dunia milik mereka berdua, yang lain numpang.



"Kalo sakit ya jangan dilihatin, bodoh."



Sampai akhirnya ada yang nutup kedua mata gue dari belakang menggunakan telapak tangan.

Bukan. Ini bukan Chani. Dari wangi tubuh dan suaranya, gue yakin ini bukan Chani.

"Jangan nangis."

Gue nggak mencoba ngelepas tangannya yang masih menutup kedua mata gue. Gue menunduk, makin nangis sesenggukan.

Cowok itu membalikkan tubuh gue yang masih menunduk buat ngehadap ke arah dia. Pucuk kepala gue nempel ke dadanya, sementara satu tangannya mengusap pelan kepala gue.



"Maaf ya, gue baru bisa ngajakin lo kenalan lewat WA. Ntar gue ajak ketemu bunda gue, deh."








Bentar, kok gue pengen ketawa.


Gue mukul perutnya pelan, "gue lagi nangis, lo sempet-sempetnya ngelawak." Ucap gue kesel, masih sambil terisak.

Cowok di hadapan gue ini ketawa, bikin gue langsung mendongak biar nggak nunduk lagi. Lalu langsung menjauh dari tubuh cowok itu.

"Gimana? Masih mau nangis?"

Gue menggeleng, tapi masih manyun. Nangis ternyata bikin capek juga.

"Aduh, gemes." Katanya, nyubit pipi gue. "Jangan manyun, dong."

Gue terisak lagi. Bikin dia panik.

"Eh, eh, aduhh. Kok nangis lagi?? Jangan, ya? Jangan nangis." Cowok ini mulai ngusap-ngusap pipi gue yang basah.

Gue gak kenal sama cowok ini. Baru lihat kali ini malah. Tapi kelihatannya dia tipe orang yang friendly, ramah.

"Apasih." Cetus gue merengut sambil mengusap bekas air mata yang ada di pipi.

Dia ketawa lagi. Heran anjir, ini orang kenapa sih ketawa mulu?

"Jangan nangis lagi ya?"

Gue ngangguk.

"Suka es krim nggak?"

Gue ngangguk.

"Mau es krim nggak?"

Gue ngangguk.

"Mau jadi pacar gue nggak?"

Gue nganggukㅡ eh.

Gue langsung melotot lihat cowok anonim di hadapan gue yang sekarang lagi nyengir.

"He apa-apaan lo?!" Ketus gue galak, sambil mukul-mukulin lengannya.

Bodo amat gue gak kenal.

"Aduh ampunn," ringis dia terus nahan tangan gue, bikin gue berhenti mukulin dia. "Tapi mau es krim, kan?"

Gue ngangguk kaku. Dia langsung ketawa.

"Omong-omong," celetuk dia lagi, kemudian nyodorin tangan. "Gue Arjuna, salam sayang."

BODO AMAT TERSERAH!

•°•°•

Character entry;

Kim Junkyu of TreasureasArjuna Nalasengkar Aldebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Junkyu of Treasure
as
Arjuna Nalasengkar Aldebaran

Someone who finally becomes the owner of Sarah Sutan Hanggini's heart

•°•°•

Question:
How can i get Renjun?

Answer:
There's no way. Because he's already has someone else.

•°•°•

How Can I Get Renjun
Finally, end.

•°•°•

[✔] How Can I Get RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang