Teman sebangku

190 103 67
                                    


Happy reading.

Semilir angin berhembus menghempas rambut seorang gadis yang berdiri di gerbang sekolah, ini sudah jam tujuh tepat, tetapi dia masih dalam posisinya menatap sekolah barunya dengan tatapan ragu.

"Neng, lonceng udah bunyi. Jangan diam aja, Ayo masuk!!", tegur satpam yang piket gerbang hari ini.

"Oh iya pak".

"Neng siswi baru yah?", tanya satpam tadi.

"Iya pak".

"Jangan panggil pak neng emang muka saya keliatan tua"

"Panggil aja mang Jaja"

"Oh iya pak..eh mang Jaja"

Belum sempat dibalas satpam tadi, gadis itu langsung pergi masuk ke dalam sekolah.
Satpam yang menegurnya hanya menggelengkan kepala sambil bercicit kecil berjalan kembali ke pos tempatnya tadi.
"Anak jaman sekarang ternyata pada aneh aneh yak".

-LOBY SEKOLAH

gadis tadi mencari ruangan yang menjadi tujuan pertamanya, kini berjalan sepanjang lorong. Dia mengedarkan pandangannya ke kanan dan kiri papan nama ruangan yang dia cari.

Dapat.

Terpampang jelas di papan nama ruangan diatas -principal room-.

Tak butuh waktu lama gadis itu menggerakan tangan kanannya untuk mengetuk pintu coklat dihadapannya. Saat ingin meraih knop pintu, gerakannya itu terhenti karna sebuah tangan menahan tangannya.

Melihat tangan yang masih memegangnya dia sedikit terkejut meneliti tangan itu, terlihat putih dan pucat. tanpa menoleh bayangan samar samar disampingnya, sudah yakin bahwa yang menahannya tersebut adalah hantu atau arwah penasaran.

Tanpa menghiraukan sosok itu dia kembali melanjutkan pergerakannya yang terhenti.
Tangannya yang terasa dingin kini menghangat karna terlepas dari genggaman tangan sosok itu. Dia melenggangkan tangannya kembali meraih knop pintu dan menembus tangan sosok itu.

Sosok itu hanya menatap tajam gadis itu. Dia yakin bahwa gadis itu bisa melihatnya dan merasakan sentuhannya tadi. Dia hanya bermaksud memperingati bukan seperti hantu lainya yang cuma meminta bantuan lalu berterima kasih dan pergi. tidak, sosok ini menginginkan gadis itu baik baik saja dan menuntaskan misteri yang masih menjadi tanda tanya besar.

'Kita akan bertemu lagi Airin Putri'.
hantu itu menyeringai dan pergi menghilang ditelan angin.

Ceklek

Airin terpana melihat seisi ruangan ternyata sangat luas ditambah dengan beberapa patung kuno yang menghiasi setiap sudut serta sisi ruangan yang diisi oleh rak buku buku yang terlihat tua dan usang, terlihat mempunyai estetika tersendiri dan terkesan mistis.

Percuma juga ruangan seluas ini tidak ada orang didalamnya, pantas tidak ada yang membalas sapaannya tadi.

setelah beberapa saat dia meneliti ruangan itu. seseorang berdehem dibelakangnya, sontak Airin terperanjat karna kaget tiba tiba terdengar deheman dari arah belakangnya.

"Ada apa ya?", tanya seorang wanita yang masih dibelakangi oleh Airin. gadis yang ditanya itu berbalik sehingga posisinya berhadapan dengan wanita tadi.

"Maaf Bu saya mau bicara sama kepala sekolah"

"Baik, saya sendiri. silahkan duduk dulu".

Setelah berbincang lama mereka berdua keluar dari ruangan itu, wanita yang berstatus kepala sekolah tadi itu menuntun Airin ke kelas barunya.

Diam Atau MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang