Happy Reading...
Bughhh
Prankkk
Aaaaaaaaaa
"AKU MAU KITA CERAI!!!"
"OKE KALAU ITU MAU KAMU"
"Hiksss... Ayah.. Bunda.. " lirih seorang gadis dibalik pintu kamarnya.
***
Adara Vega Altair, atau yang akrab dengan sebutan Dara. Gadis berparas cantik yang banyak dikagumi para kaum adam. Namun bersikap sangat dingin.
Dulunya, Dara mempunyai keluarga yang utuh. Keluarga yang menyayangi nya dengan sepenuh hati. Keluarga yang harmonis. Ayah bunda nya yang selalu menemani nya. Namun, semua itu tidak lagi sama semenjak pertengkaran hebat kedua orang tuanya yang memutuskan untuk bercerai.
"Dara, sarapan dulu nak" ucap lembut sang bunda
Adara yang mendengarnya pun enggan untuk menyahuti ucapan sang bunda, berjalan dengan santai melewati meja makan dan bergegas menuju sekolah.
"Maafin bunda nak, kamu belum cukup mengerti untuk semuanya" ucapnya lirih menatap kepergian Adara.
Sampainya Adara disekolah, gerbang sudah ditutup. Ia terpaksa berjalan menuju belakang sekolah, ia mengendap ngendap memasuki pagar belakang sekolah yang tidak dikunci oleh satpam.
"Adara Vega Altair" ucap tegas seorang lelaki tampan dibelakang Adara
Adara memutar bola matanya malas, mendengar panggilan dari lelaki tersebut. Sudah sering ia seperti ini dan berujung ia harus berdiri menghormati bendera dilapangan.
"Ikut gue sekarang!" titah lelaki itu.
Dengan malasnya, Adara mengikuti lelaki itu dari belakang. Entahlah mereka akan kemana, Adara lebih mengikuti nya daripada berurusan dengan BK nantinya.
Ankaa Izar Antares, lelaki tampan sekaligus ketua osis yang banyak digandrungi para siswi SMA Antariksa.
Ankaa dan Adara kini sedang berada diruang osis. Yap, hanya mereka berdua.
"Lo itu udah gue bilangin berapa kali sih, Dar"
Adara hanya menatap Ankaa dengan malas tanpa berminat menyahutinya
"Mau sampai kapan lo hidup kaya gini terus Adara Vega Altair" geram Ankaa yang melihat Adara sedang memainkan ponselnya dengan santai
"Ck, lo itu kenapa sih. Udah gue bilang, gue gasuka lo atur atur hidup gue!" tegas Adara yang kini berdiri dihadapan Ankaa. "Gue gasuka ada orang lain yang ngatur hidup gue seenaknya. Dan lo tau, kalo lo bukan siapa siapa gue. Dan hanya sebatas orang asing dihidup gue."
Ankaa menatap Adara yang kini menjauh dari hadapannya dengan pandangan yang sulit diartikan.
Ankaa tidak tahu menahu tentang hidup gadis itu. Yang ia tahu bahwa gadis itu bersikap dingin dengan siapapun terkecuali pada dua sahabatnya. Dan entah bagaimana, Ankaa ingin sekali mengubah sifat gadis itu bagaimana pun caranya.
***
To be continue...