extra part

120 5 0
                                    

Kebahagian keluarga akan lengkap apabila anggotanya mau menghargai satu sama lain.

____***

5 tahun kemudian....

Kini baby twins udah gede Mereka udah tk, Kia maupun Raka udah agak kesusahan menghadapi anaknya. Banyak banget pertanyaan dan permintaan dari mereka yang kadang buat geleng-geleng kepala, seperti siang ini sehabis pulang sekolah.

"Bunda, Fika mau ngomong, sini dulu dengelin!" Kata Fika dengan suara cadelnya.
"Apa sayang kok kayak mau ngomong penting aja,"kata Kia tertawa.
"Iiii nda celius Ika sama Iko mau punya adik kayak Agam," kini giliran Fiko yang bicara.
Tau Agam itu anaknya si Alex udah punya adik loh.
"Trus kenapa mintak sama bunda?" kata Raka .
"Kata Om Alex halus minta ama bunda, kalau bunda mau Papa pasti mau juga," kata Fika.
"Bunda gak mau, kalian bisa apa coba, lagian bilang r aja belum bisa udah sok-sokan minta adik," kata Kia.
"Jangan gitu sayang, Kita harus turutin apa kata Mereka, ayo buat!" kata Raka semangat.
"Gak mau!" tukas Kia.
"Uaaaaaa bunda jahat, kita mau adik uaaaa," Fika maupun Fiko sama-sama menangis.
"Ya ya, tapi kalian jangan ganggu ya, Papa mau buat adik dulu sama bunda dada sayang," kata Raka sambil menggendong Kia.
"Aaaa Mas, turunin! Aku belum siap Mas, Fika Fiko tolongin bunda!" lirih Kia.

Si kembar bengong melihat bundanya digendong Papanya. Malah udah masuk kamar lagi dan pintu kamar ditutup dikunciin lagi dari dalam.

"Papa ngapain bunda ya kak?" tanya Fika pada Fiko.
"Gak tau pokoknya kita halus celamatin bunda, ayo!" Kata Fiko.
"Ayo!" jawab Fika.

Si kembar pun mulai menggedor-gedor pintu kamar orang tuanya.

"Bunda, Papa buka!" kata si kembar.
"Ngapain lagi tu bocah udah minta adik pas mau dibikin malah ganggu,"kata Raka dia sedang menindih Kia.
"Mas bukain!"kata Kia.
"Baju kamu sayang, aaasiap,"kata Raka nyengir.
"Pintunya oon,"kata Kia sebal.
"Gak bakal,"kata Raka dan langsung melumat bibir Kia.

Fiko yang merasa tak diacuhkan orang tuanya pun mulai mencari akal, akhirnya mereka membuka pintu kamar dengan kunci cadangan.
Si kembar pun melihat bundanya yang ditindih papanya langsung teriak dan menggigit papanya.

"Aaa sayang kalian ngapain?" teriak Raka dan terbangun sambil melihat tangan dan kakinya yang digigit.
"Papa jahat, gigit bunda jadi kami balas lah,"kata Fiko.

Kia yang ngakak pun hanya tertawa terpingkal-pingkal.

"Tapi kalian mau adik, ya Papa bikin dah pergi sana!" Ketus Raka .
"Gak mau, bikin adiknya kapan-kapan aja, kami mau tidur ciang ama bunda," kata Fika.

'yah gagal dong masuk goa, ni anak-anak enak banget batalin adegan, orang lagi kepengen juga,' bayi Raka.

"Papa gak mau gabung?" tanya Fiko.
"Eh iya!" Kata Raka.

Mereka pun tertidur dengan posisi baby twins di tengah, Kia dan Raka memeluk mereka.

Tamat....

Jgn lupa vote dan tinggalkan kesan pesan kalian ya

~The Secret Of Desnity~(End, Proses Perbaikan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang