Bintang Wiratmaja.
Cowok tampan dengan segala tingkah usilnya. Pentolan grub musik di sekolahnya, SMA Bintang. Yah, hanya menyebut nama sekolah saja, semua orang pasti bertanya-tanya, mengapa bisa nama sekolahnya sama dengan nama seorang vokalis grup musik di sekolah tersebut. Mungkin ada yang mengira sebuah kebetulan semata.SMA Bintang, adalah sekolah swasta dengan kualitas pendidikan dan termasuk sekolah unggulan terbaik dan terkenal. Sekolah itu milik keluarga Wiratmaja, dan yah, sekolah itu didirikan di waktu yang bersamaan dengan kelahiran Bintang. Maka dari itu, Ayah Bintang tidak ingin berepot-repot mencari nama untuk sekolah yang akan didirikannya itu jadilah dinamakan yang sama dengan sang anak, yaitu Bintang Wiratmaja.
Kepopuleran Bintang, tak kalah telak dengan sahabat sekaligus patner di grub bandnya, Raihan Dirgantara. Bahkan, jika Mobil Bintang baru masuk dari gerbang sekolah saja, semua perempuan akan berteriak histeris, apalagi tingkah Bintang yang berbeda jauh dengan Raihan. Bintang lebih bisa dikatakan humble terhadap semua penggemarnya, terutama para wanita.
Namun, justru hal tersebut yang membuat salah satu atau bahkan satu-satunya cewek yang sangat amat membenci sikap Bintang dengan segala tingkah ke playboyan nya itu. Cewek itu adalah Bulan Wijaya.
"Amit-amit punya cowok modelan kaya begitu sok kegantengan, populer kagak" Bulan menggerutu sebal sambil mengambil makanannya yang jatuh akibat tabrakan dari para cewek-cewek yang berlarian menuju lapangan tengah, tempat diadakannya pentas seni akhir tahun.
Tempat saat ini, Bintang tengah menyanyikan lagu dengan gaya playboy nya itu.
"Lan, kamu nggak ikut ke sana, ada kak Raihan lo"
Putri datang menghampiri Bulan, dan membantu mengambil makanan Bukan yang terjatuh."Sebenernya pengen sih, tapi entah kenapa lagi males aja, apalagi rame gitu" Bulan mendesah pelan
Mekan berdua berdiri mengamati lapangan tengah dari depan kelas mereka.
Memang acara tersebut semakin ramai, tatkala grup band Bintang tampil di akhir acara. Seperti yang mereka lihat saat ini, bahkan Lapangan sudah seperti lautan manusia, tunggu, lautan para cewek-cewek gila penggemar sang vokalis gila.
Bulan tertawa dalam hati, menertawakan pikiran jahatnya akan sosok Bintang. Entah sejak kapan perasaan benci itu bersemayam dalam hati dan pikirannya. Untung saja, cowok idolanya tidak bertingkah yang sama dengan Bintang. Raihan adalah satu-satunya kakak kelas yang sangat disukainya. Bahkan, sudah berapa kali dia bermimpi menjadi pacar cowok itu. Andai saja bisa terwujud, dia akan menjadi gadis paling beruntung di sekolah itu.
Bintang, dengan semangatnya menyanyikan lagu di acara pentas seni akhir tahun. Karena tahun depan, jelas dia tidak akan bisa menikmati ini lagi, karena ini tahun terakhir dirinya di sekolah menengah atas.
"Seneng banget gue" Bintang berseru keras, setelah menegak air mineral botolan yang entah sejak kapan, audah habis dalam sekali teguk.
Mereka saat ini tengah beristirahat setelah penampilan terakhir mereka.
"Seneng karena banyak cewek yang liat lo? " Brian menyelutuk sambil duduk diantara mereka berempat.
Brian adalah satu-satunya yang bukan termasuk dalam grup band mereka.
"Hahaha, tau aja lo Bri" Bintang tertawa puas.
Bintang tersenyum dalam hati, dia memang suka sekali ketika dirinya populer, bahkan dia menganggap jika semua orang di sekolahnya, pastilah mengenalnya, mungkin juga menyukainya.
"Ada nggak ya orang yang nggak suka sama gue?"
Brian menatap Bintang jijik
"BANYAAAKK KALLIIII"Bintang menatap Brian horor, dan berkata dengan nada sombongnya
"Siapa yang berani-beraninya nggak suka sama gue, ganteng sudah pasti, suara bagus sudah pasti, tajir apalagi"
Raihan geleng-geleng kepala mendengar perkataan Bintang
" ya pasti ada lah orang yang nggak suka, semoga bukan cewek yang akan lo taksir nanti"
Bintang bersungut-sungut mendengar perkataan Raihan
Mana ada cewek yang berani menolaknya, semua cewek takhluk padanya. Meskipun dia amat sering gonta ganti pacar seperti berganti pakaian, tapi dari semua itu, dia akui memang belum pernah dia merasakan yang namanya jatuh cinta.
Bintang mengedarkan pandangannya ke arah kelas 10 . Entah mengapa, ada sesosok cewek yang menjadi pusat perhatiannya
Cewek dengan penampilan yang biasa, bahkan bisa dikatakan sangat biasa aja,
Hanya seorang cewek mungil dengan suara keras yang sedang memanggil temannya."Siapa tuh cewek, gila bener tuh cewek mulutnya, cerewet banget kayaknya"
Bintang berkata dalam hati sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
"Ngapain juga gue mikirin cewek itu"
Bintang membuang jauh-jauh pikiran anehnya itu.
Tidak ada yang tahu rencana Tuhan, itu kali pertama Bintang melihat Bulan yang dianggapnya biasa aja, jika dibandingkan mantan Bintang yang lainnya, yang bisa dibilang sangat cantik-cantik.
Namun, hanya seorang Bulan yang bisa membuat Bintang memikirkan cewek itu, bahkan ketika cewek itu tak sedikitpun berusaha menarik perhatiannya.
Awal dari semuanya terjadi, Bulan dengan segala kebenciannya, dan Bintang dengan rasa ketertarikan yang ia sugestikan dalam diri sendiri, jika itu tidak penting untuk dipikirkan.
********
Jangan lupa vote ya 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Populer Boyfriend (Bulan & Bintang)
Teen Fiction"Cinta itu Bagaikan Kapas di Atas Air Beratnya Tak Seberapa Tapi, Jika Kau Biarkan Lama-lama Kau akan Hanyut di Dalamnya" _ Bulan Wijaya _ Apakah cintaku harus ditakdirkan kepada cowok sok populer itu? "Hell No, dasar artis papan penggilingan" Bula...