002

29 2 0
                                    

Assalamualaikum, masih ada kesempatan bisa up Kenan.

Kisah playboy jatuh cinta.

***

"Haii, calon pacar apel"

Ketiga cewek itu menoleh ke arah pintu bersamaan. Berdiri seorang Kenan Gravinda dengan gaya cool nya dia berjalan mendekat.

Kenan duduk di samping Alexa, kebetulan kursi itu kosong. Dia menatap Alexa, kembali mengagumi kecantikan cewek itu. Seakan Kenan tidak akan merasa bosan menatap Alexa.

Alexa mengabaikan Kenan, cewek itu sibuk memainkan game di handphone. Alexa sungguh tidak tertarik dengan kehadiran Kenan Gravinda.

Sedangkan Lena sudah memasang wajah kesalnya. Disya menatap Kenan horor.

"Vanila, deket lo gue ngerasa nyaman. Jauh dari lo seakan gue kehilangan sebagian dari jiwa gue,"

Kenan beraksi dengan rayuannya. Dia berharap Alexa akan luluh.

"Dedek baper, bang" ketus Disya memasang wajah mau muntah.

Kenan tidak menghiraukan Disya, ia hanya ingin fokus dengan tujuannya. Alexa.

"Seneng ya, bisa lihat jodoh setiap hari. Di depan mata lagi" Kenan memasang wajah penuh percaya diri.

"Alexa, wanita keberapa yang Lo gombalin kek gitu?" Lena menyunggingkan senyum sinis, memandang rendah Kenan.

"Apaan sih toa mesjid"

"Dasar buaya darat,"

"Yeee"

Kenan beralih menatap Alexa, dia tidak ingin meladeni Lena. Lama-lama dia bisa gila.

"Gue semakin jatuh cinta aja, sama lo. Alexa."

Alexa masih saja diam, enggan menanggapi Kenan. Biarkan cowok itu berbicara semaunya.

"Vanilla, cantik dan manis. Bikin gue tambah suka,"

Alexa menatap sekilas Kenan sebelum akhirnya di pergi. Kenan berdecih kecewa, lagi dan lagi dia di acuhkan. Bukan, tapi dia di campakkan.

"Mangkanya kalau jadi cowok jangan belagu," sindir Lena.

"Gini, ya Nan. Gak semua cewek itu suka lo perlakuan seperti itu" sahut Disya sambil berdiri semangat Bung Karno.

Kenan terdiam, ucapan Disya mampu membuatnya bungkam. Apa yang Disya tidak ada yang salah, Kenan mengakui itu.

***
Alexa menatap kosong rembulan dari balkon. Dia meneguk sekali lagi minuman dingin yang di pegang.

Tok tok

Cewek itu berbalik, menatap pintu kamarnya. Alexa meletakan kaleng minumannya ke atas meja, dia berjalan membuka pintu.

Wanita paruh baya berdiri dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman. Tersenyum tulus menyambut Alexa, mengangkat nampannya seakan menunjukan tujuannya datang.

"Masuk, baik," ujar Alexa berjalan terlebih dahulu, diikuti Bik Asri dibelakangnya.

Bik Asri meletakan nampan yang ia pegang di atas meja. Wanita itu mendelik, menggelengkan kepalanya.

"Aduh, Non. Non Ale minum lagi?" tanya wanita itu, namun terdengar seperti peryataan.

Alexa tidak menyahuti ucapan pembantunya, dia duduk di tepi ranjang dengan tatapan kosong.

"Non," Bik Asri menghampiri Alexa, mengelus punggung Alexa lembut.

Terlalu lancang mungkin bagi seorang pembantu, namun Alexa sudah biasa, hubungannya dengan Bik Asri sangat dekat. Mungkin lebih dekat dari hubungan antara orang tua dan anak.

Possessive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang