01. CAN I GET U?

303 30 5
                                    

Kacau! Aku bahkan tidak bisa fokus selama mata kuliah berlangsung. Pikiranku terus memikirkan kejadian yang terjadi tadi pagi.

Chaeyoung? Lupakan anak itu. Dia bahkan tidak menjelaskan apa pun padaku, dan selalu menyuruhku untuk diam tiap aku ingin meminta penjelasan padanya. Aku tidak sepenuhnya menyalahkan nya, itu murni kesalahan ku karena mengganggu aktivitasnya dalam memperhatikan Gyosunim. Anak yang rajin.

.

.

.

.

"Huuhh~ Tadi itu kelas yang membosankan..." Terdengar keluhan dari arah meja yang sedang aku hampiri.

"Tapi kau menikmatinya." Orang tersebut hanya mendengus kesal mendengar ucapanku.

"Perlu diingat bahwa aku menikmatinya dengan paksaan.", tanpa permisi Chaeyoung mengambil salah satu minuman yang sempat aku pesan. 

"Kalau saja Appa tidak memaksaku untuk mengambil fakultas kedokteraan disini, mungkin aku sekarang sudah sukses menjadi seorang seniman terkenal." Dapat dilihat wajah Chaeyoung yang mulai kusut dan ditekuk layaknya gelandangan di luar sana. Aku merasa sedikit kasihan dengan keadaannya sekarang. Tiger yang malang. Tapi inilah 'takdir', kita hanya bisa menjalaninya.

"Kalau kau mau, kau bisa berhenti Chaeng. Tidak ada jaminan kau akan sukses menjadi dokter dan bekerja di salah satu rumah sakit-  ..Aaakk" Untuk yang kedua kalinya, satu pukulan mendarat dengan mulus dibagian kepala ku. Appoo~

Aku melihat kebelakang, ingin memastikan makhluk absurd mana yang berani memukul salah satu anggota tubuhku yang berharga ini. Noona.

"Yaaakk!! Tidak bisakah kau menyaring dulu ucapanmu sebelum mengucapkannya, Dahyun-a?!!" Cihh.. 

Lihat, Chaeng. Pawangmu sudah datang.

Aku hanya memperlihatkan deretan gigi ku sambil mengangkat kedua tangan membentuk angka V. "Hehe.. Mian".

"Bagaimana dengan kelas kalian hari ini?"

"Tidak ada yang menarik, Noona. Sama seperti biasanya." Aku melirik Chaeyoung yang hanya mengaduk minuman dengan tampang malas. 

"Lalu kau, Chaengie?", bukannya menjawab anak itu malah bangkit dari duduknya.

"Aku ingin ke toilet sebentar". Kami berdua hanya mengangguk, mengiyakan ucapan Chaeyoung.
Aku bertaruh dia tidak akan kembali lagi kesini.

Meskipun sudah tau, aku terus melirik jam tangan yang terus berubah tiap menit nya. Hampir 30 menit kami menunggu, tapi belum ada tanda kalau Chaeyoung akan kembali kesini. Seperti dugaanku.

Chaeng gila!! Bagaimana bisa dia meninggalkanku berdua dengan seorang perempuan. Anak itu sangat tidak berperasaan.

.

.

.

"Dahyun-a..", Aku langsung menoleh pada Momo noona yang baru saja memanggilku, sepertinya dia mulai bosan menunggu Chaeyoung yang sedari tadi belum kembali dari toilet. Atau mungkin itu hanyalah alasan untuk menghindar dari Momo noona.

Chaeyoung sialan.

"Ne? Apa Noona mau makan sesuatu? Biar aku pesankan" Aku bahkan lupa belum memesan satu pun makanan.

"Tidak perlu, Hyun. Aku ada kelas hari ini," Momo noona menolak secara halus.
Aku hanya memandangnya yang akan segera pergi.

"Biar aku antar, Noona. Aku sudah tidak ada kelas hari ini", aku segera bangkit dari kursi dan mengambil tas Momo noona. 

CHOICE of DESTINY | SAIDA X MICHAENG X SATZU X 2YEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang