4

19 4 0
                                    

  "Apakah ketenangan bisa dibeli?"       
°°°

         Hari ini adalah pagi yang cerah bukan? Hm mungkin ada yang sedang gundah, mungkin ada juga yang tengah bahagia.

        Natha yang tengah duduk menatap awan pagi di atap sekolah itu dengan penuh permohonan.

"Heh lu ngapain di sini?" Tanya seseorang dari belakang Natha dan ternyata benar dugaan Natha itu adalah Alva.

"Gak punya mata apa? Udah tau orang lagi duduk masih ditanya, lu itu yang ngapain ngikutin gue." Jawab Natha yang kesal sama Alva.

"Ih ge-er banget lu, emang gue sering ke sini, ya lu itu yang tiba-tiba gangguin tempat gue," Ujar Alva gak mau kalah.

"Kkhhuufff." Natha menghela nafas tanpa menghiraukan ocehan Alva.

"Lu kenapa?" Tanya Alva sembari duduk di samping Natha.

"Enak ya jadi awan bisa bergerak dengan tenang." Ujar Natha.

"Napa? Lu mau jadi awan ngapung di langit gitu? Haahaha." Lawak Alva.

"Njirr gue serius tau."

"Jangan serius amat ntar suka lagi."

"Ahh lu mah nyebelin." Kesal Natha mencibir.

"Lu ada masalah apa?"

"Kepo aja lu." Ketus Natha.

"Yeww kali aja gue bisa bantu."

"Emang bisa?" Tanya Natha yang gak percaya.

"Ya kan setidaknya gue bisa jadi pendengar lu, mungkin bisa kasih solusi." Jawab Alva penuh percaya diri.

"Sokab banget dah." Kata Natha beranjak meninggalkan Alva.

"Songong amat lu jadi adkel." Teriak Alva.

"Bodoo.."Jerit Natha yang semakin menjauh dari Alva.

[°•°]
"NATHAAAAA!!" Teriaknya dari belakang.

       Hampir saja Natha tiba di depan pintu kelasnya, tapi langkahnya berhenti karna teriakan Ara dari belakangnya.

"Napa sih lu teriak-teriak gue ga budek."

"Lu bikin novel di wattpad?"

"Tau darimana lu?"

"Anak-anak pada ngomongin itu katanya rekor banget untuk novel pertama kali buat dalam waktu 3 hari satu part udah 1k lebih gilakk."

"Apasih b aja." Jawab Natha dengan datar.

[°•°]
"Aunty..... Liat niii Natha buat cerita novel konyol banget." Teriak sepupu Natha, setibanya Natha di rumah, baru pulang sekolah.

"Hah?" Jawab mama Natha.

"Ngapain coba dia buat-buat kayak gitu ga ada gunanya. Oh apa ini yang bikin rangking kamu turun?" Sambung Papanya.

"Ehh Natha sini kamu!" Seru mamanya yang melihat keberadaan Natha.

Tanpa sepatah katapun Natha langsung menghampiri mereka.

"Ngapain kamu buat-buat kayak gini hah? Emang ada gunanya? Gak kan?" Teriak papanya.

"Kamu mau jadi apa? Hah? Susah banget kamu ini disuruh fokus aja belajar, ga usah ikut ekskul atau kegiatan kayak gini." Sambung mamanya yang tengah marah.

"Udah teriaknya?" Jawab Natha pelan menahan emosinya dan langsung mengotak-atik handphonenya.

"PUAS KALIAN HAH?" Teriak Natha tersendat tangisan sambil menunjukkan bahwa ia sudah menghapusnya dan langsung pergi ke kamarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

forgiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang