Bicara seorang tua.

47 0 0
                                    

Berseoranglah
Sang penghiba hati
Pada labuhnya malam
bisa menutup cacat cela
Membisingkan tiap ceruk
langit
Kerna sayu pintanya
buat terakhir kali

Dia tak punya apa
Kalaupun hidupnya
sebatang kara
Masih mampu
membayang sakitnya khilaf yang membusuk
Dia minta dibawa
perlahan ke atas

Pagi subuh
Burung singgah jendela
masih hangat terduduk
mencari Tuhan
Tenang sungguh mungkinnya.

Puisi hari esokWhere stories live. Discover now