Pernah merasakan sakit hati akibat ucapan seseorang ? pernah merasa
sedih akibat perkataan seseorang ?
.
Ya, kita sering merasa demikian tak kala bergaul dengan teman, bahkan dengan keluarga. Sadarkah bahwa rasa itu timbul bukan dari buruknya ucapan orang tersebut, melainkan hati ini yang sering merasa ini dan itu, sering berprasangka ini dan itu.
.
Sadarkan bahwa prasangka didalam
hati ini menjadikan kita lebih mudah
tersinggung dan menjadikan dosa
diantara manusia, hal ini yang
membahayakan hubungan antar
manusia ketika saling memiliki
dendam. Berbeda dengan dosa yang
sering kita lakukan kepada Allah
yang dapat dimaafkan tak kala kita
bertaubat, sedangkan dosa antar
manusia hanya dapat terhapuskan
apabila kita saling meminta maaf
antar manusia yang jika kita memiliki
dendam kepada manusia, akan sulit
untuk meminta maaf kepada orang
yang bersangkutan. Sadarkah siapa penyebab semua ini? Siapa dibalik ini semua ?
.
Ada penyebab lain dari perkara ini,
bukan saudara kita sesama manusia,
namun setan yang ada didalam
hati ini yang menjadikan buruk
prasangka kita terhadap orang lain,
dialah yang menebar fitnah antara
manusia, memperbesar perbedaan
dan memperindah permusuhan. Salah jika kita memusuhi manusia karena hal kecil dan perbedaan yang sering kita jadikan alasan untuk berbuat dosa antar manusia, karena ini lah memang tujuan setan.
.
Jika setan tidak bisa menghentikan
taubat kita terhadap dosa-dosa kepada Allah, maka mereka akan menjadikan kita berdosa kepada sesama manusia. Jika setan sudah menyerah untuk menggoda manusia menyembah mereka, maka mereka akaan menjadikan permusuhan diantara manusia.
.
Tak ada salahnya meminta maaf kepada orang yang pernah menyakiti hati kita, ingatlah jika kita menunda maaf seakan kita tau kapan tiba
kematian. Karena memang itu tujuan
setan, mewafatkan kita dalam keadaan penuh dosa. Naudzubillah.
.
"Saya tidak sebaik yang kalian
pikirkan, namun juga tidak seburuk
yang terlintas di hati kalian"
-Ali bin Abi Thalib-....
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Lebih Baik
Short Story"Saya tidak sebaik yang kalian pikirkan, namun juga tidak seburuk yang terlintas di hati kalian" -Ali bin Abi Thalib-