L Story (3)

12 1 0
                                    

Keesokan harinya, keluarga Liam sudah bersiap siap untuk berangkat ke bandara. Sebelum ke bandara, Liam menyuruh keluarganya untuk ke coffeeshop Sharon, Sharon sudah menyiapkan sandwich untuk dibawa Liam.

"Tidak ada yang tertinggal?" Tanya Simon kepada Natasha, Liam, dan Stefani, mereka menjawabnya dengan menggelengkan kepala tanda semuanya sudah lengkap dan siap untuk berangkat, "Baiklah kita berangkat," Ujar Simon kepada supir taksi dan meninggalkan rumah dalam waktu yang sangat lama.

Liam melihat pemandangan pagi hari ke luar jendela sambil mendengarkan lagu favoritnya, sayang sekali meninggalkan kota favoritnya. Pria itu tidak siap untuk memulai cerita barunya di negara maritim. Kejadian lobi kemarin tak membuat Liam patah hati, pasalnya Liam sudah mengetahui lebih dulu ketika Viona dan Kevin tertangkap makan malam di restoran. Liam sedang tidak ingin mengajak Stefani bercanda karena dirinya masih tidak nyaman berjauh jauhan dengan sahabat terbaiknya, Sharon.

Natasha yang melihat Liam terdiam sambil mendengarkan lagu, berpikir tidak biasanya seperti itu. Biasanya Liam akan mengajak Stefani mengobrol, membicarakan hal random dan tertawa satu sama lain, walaupun dirinya harus menerima kalau diabaikan oleh putranya.

Natasha mengusap pelan kepala Stefani, Stefani terperangah akibat usapan tiba tiba Natasha, "Kakakmu kenapa?" Bisik Natasha, Stefani melepas earphone nya lalu menengok sebentar ke Liam dan menghadap kembali ke Natasha.

"Dia dan Viona putus, aku rasa dia sedang patah hati," Bisik Stefani lalu kembali memasang earphone nya ke telinga dan memejamkan mata. Natasha mengiyakan dan kembali menatap suasana di luar jendela.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah tiba di coffee shop Sharon. Liam keluar dari mobil dan melangkahkan kaki masuk ke coffee shop. Terdengar bel berbunyi, Sharon keluar dari dapur belakangnya menyambut sahabatnya tersebut.

Liam memberikan senyuman hangat kepada Sharon, "Oh Liam, aku baru saja menyelesaikan sandwichnya. Tunggu sebentar, kubungkuskan dulu," Ujar Sharon lalu mengambil wadah sebagai tempat sandwich tersebut. Setelah selesai mewadahi, Sharon mengambil spidol merah dan menuliskan di penutup wadah, "Have a good trip, lim," Gumam kecil Sharon, menambahkan gambar hati kecil. Setelah selesai, Sharon memberikan kepada Liam.

Liam menerimanya, "Thank you, Sharon," Ujar Liam sambil menunduk melihat bekal yang sudah disiapkan oleh sahabatnya, diselingi senyum kecil, "Aku penasaran disana akan ada perempuan sepertimu atau tidak," Ucap Liam lalu mengangkat kepala dan menatap Sharon.

Sharon menghembuskan napas pelan, "Kau akan betah disana, Lim. Percaya padaku," Ujar Sharon diselingi senyuman indahnya. Senyuman Sharon pudar lalu gadis tersebut mendekat dan memeluk Liam, gadis itu tidak akan melihat sahabatnya untuk waktu yang lama, "Aku baik baik saja disini, Lim. Tak usah mengkhawatirkanku," Ujar Sharon, merasakan usapan lembut Liam di kepalanya. Sharon menyenderkan kepalanya di dada sahabatnya sambil menahan air matanya yang mau jatuh.

"Jangan terima pesanan laki laki genit," Pesan Liam yang semakin mengeratkan pelukannya, sesekali lelaki itu menghirup aroma rambut Sharon, "Dan jangan menggoda laki laki selama aku pergi," Pesan Liam satu lagi.

"Hei! Aku juga ingin sepertimu, merasakan menjalin hubungan dengan laki laki pujaanku," Ujar Sharon lalu melepaskan pelukan Liam sambil mengerucutkan bibirnya dan melipat tangannya di dada. Sharon merubah posisinya membelakangi Liam.
Liam terkekeh pelan melihat sikap sahabat tercintanya, pelan pelan Liam memeluk Sharon dari belakang, gadis itu sedikit terkejut akibat pelukan tiba tiba Liam. Liam menaruh dagunya di bahu Sharon, semakin membuat jantung Sharon berdebar kencang.

"Tunggu aku kembali, Sharon," Ujar Liam sambil terus memeluk Sharon, tubuh Sharon kaku. Liam memejamkan matanya menikmati hangat tubuh sahabatnya, kedua telapak tangan Sharon seluruhnya dibungkus oleh kedua telapak besar milik Liam. Sharon tidak bisa apa apa, kaku diam namun jantungnya berdebar cepat, "Tunggu aku dan kita akan menjalin hubungan serius, sesuai yang kau mau."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang