Jeon Jungkook dan keponakan kecilnya Jeena Kim, saat ini sudah sampai di toko kue Jisoo.
Aroma berbagai jenis olahan tepung itu langsung merebak sejak Jungkook dan Jeena baru masuk ke toko tersebut. Jungkook terlihat mengeratkan maskernya, karena kondisi toko kue itu cukup ramai, ia tak mau menjadi bulan-bulanan warga yang sudah pasti mengenalinya saat ini.
Jika saja pria itu membuka masker dan menampakan wajahnya, Jungkook berani bertaruh kalau kondisi di kedai ini akan menjadi ricuh. Tidak. Bukannya berlebihan, tapi memang itu yang akan terjadi, kepopuleran pria bermarga Jeon itu bahkan dapat disandingkan dengan aktor dan boy group di negara asalnya ini.
Jungkook lalu menarik tangan Jeena menuju sebuah meja yang luput dari pandangan orang--di pojok ruangan.
Jungkook merenggangkan tubuhnya yang terasa sedikit kaku, di saat yang bersamaan seorang pelayan cantik menghampiri mejanya dengan senyum yang terpampang jelas.
"Silahkan, mau pesan apa?" tanya gadis itu tanpa mengendurkan senyumnya.
Jungkook yang notabenenya adalah pria datar. Ia hanya terdiam tanpa mengindahkan ucapan pelayan tadi.
Berbeda dengan Jeena yang terlihat berpikir keras, karena ingatan gadis itu tak kunjung menemukan nama dari kue yang kemarin ia makan.
"Aku tak tau nama kue itu.Tapi yang jelas, rasanya benar- benar enak. Ada lelehan coklat nya juga. Tolong buatkan." jelas Jeena dengan kedipan mata lucu.
Pelayan itu tanpa sadar merasa gemas akan perilaku gadis cilik di depannya.
"Tapi, makanan coklat disini ada banyak. Aku tak bisa menebak mana yang kau maksud." jelas pelayan itu dengan nada kecewa.
Jeena sedikit berdecak. Ia pun kemudian mencari akal supaya bisa mendapatkan apa yang ia mau. Dan ya, ia mendapat ide yang bagus. Kenapa tidak dari tadi saja ide itu muncul? Pikir gadis Kim itu.
"Apa ada Aunty Lisa? Aku ingin bicara padanya." kata Jeena dengan senyuman.
Gadis itu terlihat sedikit bingung namun cepat-cepat ia mengangguk dan berlalu untuk memanggil Lisa.
Darimana Jeena tau kalau wanita yang membuatkannya kue adalah Lisa? Ya. Jelas Jeena tau karena sebelum kepulangannya dari kedai, Lisa dengan suka rela memperkenalkan dirinya kepada Jeena.
Disisi lain, gadis tadi saat ini sudah berada di depan Lisa.
"Meja no. 30 memesan apa, Rosè?" tanya Lisa masih sibuk dengan pesanan orang lain.
"Memesan dirimu." sahut Rosè, dengan lagak santainya.
"Apa?" tanya Lisa tak mengerti.
"Maksudku, kau lah yang harus pergi dan menuliskan pesanan di meja no.30." jelas Rosè meralat ucapannya.
Lisa menautkan alisnya, ia benar- benar bingung dengan jawaban Rosè.
Lisa sudah siap meluncurkan pertanyaan, namun ia mengurungkan niatnya dikala Rosè berucap.
"Kau kesana saja. Jangan membuang waktu." kata Rosè yang sekarang mengambil alih pekerjaan Lisa.
Lisa menganggukan kepala sedikit walau hatinya enggan beranjak. Sebenarnya Lisa sedang membuat kue untuk Soobin. Bocah laki-laki itu terus merengek karena menginginkan kue tersebut-- tapi niat awal Lisa terhenti karena perkataan Rosè saat ini.
Cepat-cepat ibu dari Soobin itu menghampiri meja no. 30 yang Rosè maksud.
"Ya, mau pesan apa... Jeena!" Lisa yang tadinya hendak bertanya pada sosok pria mendadak dibuat terkejut oleh kehadiran Jeena di samping pria tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Happines [Lizkook] ft. Jirose
FanfictionAku tak mau menyerahkan anak ini. Dia adalah satu-satunya kebahagiaan dalam hidupku.~Lalisa Park Dia bukan anak mu! Kau tak berhak mengklaim Soobin sebagai anak mu! ~Jeon Jungkook ---- Semuanya berawal ketika Park Chanyeol memiliki seorang anak yan...