3- Hari Pertunangan

92 4 0
                                    

Sekarang Kau pakai cincin itu dengan perasaan terpaksa, tidak tau kalau nanti.

-Ervan

[ Be With You ]

Hari ini adalah hari yang bersejarah. Karena nanti malam, adalah malam yang mana sudah di tetapkannya acara pertunangan Kania.


Memang malam nanti akan menjadi malam yang bersejarah untuk Ervan, tapi mungkin tidak untuk Kania.

Berkali-kali orang tuanya memaksa agar dia tetap di rumah saja, dan tidak perlu berangkat ke sekolah hari ini.

Kania sempat bertanya untuk apa dirinya tetap di rumah. Dan Bundanya pun menjawab, "Kamu kan mau tunangan, Sayang. Jadi harus maskeran dulu, mandi susu dulu biar kulitnya lembut. Pokoknya harus mempercantik diri deh." Itulah jawaban yang di lontarkan oleh Ibundanya.

Tentu saja jawaban itu membuat Kania memutar bola matanya malas. Jadi maksudnya, ia harus izin tidak sekolah hanya untuk Ervan begitu? mana mau Kania melakukannya. Tentu saja gadis itu tetap memilih pergi ke sekolah tanpa memperdulikan ucapan Ayah dan Bundanya.

Lagi pula Ervan tetap mengajar di sekolah hari ini. Jadi kenapa dirinya tidak boleh berangkat sekolah dan hanya di suruh diam saja di rumah.

Memangnya mau nikah pakai acara di pinyit segala, pikir Kania kesal.

"Kania, Kania! tau gak, ada info terbaru loh ini kamu dengerin aku doong." Kania menolehkan kepalanya untuk mendengarkan apa info yang baru saja ingin waulan sampaikan kepadanya.

"Info apaan emangnya?"

"Kamu penasaran gak? penasaran kan? iya kan, iya kaaaannn?" Wajah Kania langsung memerah sangkain kesalnya. Kalau mau kasih tahu ya kasih tahu saja. Nggak usah pake acara bikin penasaran segala.

"Kak Bella mau nembak, Pak Ervan!" sahut Olla yang sudah kesal dengan basa-basinya Wulan.

"Olla kok di kasih tau sih? kan aku sengaja mau bikin Kania penasaran."

"Lagian lo lama," jawab Olla acuh tak acuh.

"Tembak gimana maksudnya? di tembak mati gitu? emang dia ada salah apa sama, Kak Bella?"

"Dih bego. Bukan tembak itu, tapi tembak menyatakan cinta," ujar Olla dengan mata melotot.

"WHAT! Demi apa? kapan? di mana?" tanya Kania yang sudah mulai panik.

"Belum tau kapan sih Kai. Tapi katanya Kak Bella yakin banget bakal di terima. Aku juga yakin sih, secara kan Kak Bella cantiknya minta ampun."

"Lebay lo, Lan. Percuma cantik kalo hatinya busuk. Lagian juga, mana boleh murid sama guru pacaran di sekolah ini. Ngaco aja tuh si Ka Bella."

Tiba-tiba sekelas heboh berbisik satu sama lain, lalu lari sekencang mungkin keluar kelas. Bahkan anak-anak dari kelas lain pun ikut berlarian tak karuan di depan kelas mereka.

"Ada apaan sih? apaan sih rame-rame?" tanya Olla kepada beberapa siswa siswi yang sedang berlari melintasi mereka.

"Itu! Ka Bella mau nembak Pak Ervan di Atap sekolah!" Mata Olla membulat sempurna sedetik kemudian gadis berambut pendek itu tertawa sendiri seperti orang yang sedang di rasuki.

KANIA & ERVAN [ Be With You ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang