º One

8 1 0
                                        

-Third Person: Minhyuk Focused-

Minhyuk terbangun dari tidurnya, mendengar alarmnya berbunyi. Dia mematikannya dan melihat waktu.

"Harus bergegas nih..." dia bilang sambil menguap. Dia berjalan ke arah kamar mandinya untuk mandi pagi sejenak. Saat dia selesai, dia memakai pakaian santai yang juga sopan untuk pergi ke sekolah. Dia keluar dari kamarnya dan pergi ke bawah tangga, menemui ibunya di dapur.

"Selamat pagi, ma. Ini Minhyuk ambil roti bakar nya ya" dia menyapa ibunya. Sambil makan rotinya, dia mengambil tas nya dan mulai pergi ke sekolah. Ibunya belum sempat mengatakan apa-apa.

Minhyuk membuka pintu dan keluar dari rumahnya, lalu menutupnya kembali. Dia bisa pergi dengan cara berjalan kaki, karena sekolahnya tidak begitu jauh.

Menghabiskan beberapa menit, tetapi akhirnya dia mencapai sekolahnya. Dia melihat bahwa masih ada sedikit orang yang sudah masuk ke sekolah. Mungkin dia terlalu cepat ke sekolah. Dia pergi ke lorong sekolah dan ke lokernya, lalu menaruh beberapa buku.

Minhyuk menunggu di depan kelasnya sambil melihat sekitar. Temannya belum datang ke sekolah. Dia tetap menunggu.

Beberapa saat kemudian, sudah mulai banyak yang berdatangan. Minhyuk berjalan ke arah perpustakaan untuk membaca buku. Tiba-tiba, seseorang mendorongnya dari belakang. Tapi untungnya dia tidak terjatuh.

"Eh! Sori ya aowkoakw" Miyu bilang dengan tertawa kecil. Minhyuk berbalik tubuh dan berhadapan dengan nya.

"Lu nongol dari mane?! Jangan buat aku teriak ya, ini perpus. Kan nantinya aku bisa diusir" Minhyuk teriak berbisik.

"Baru aja aku datang ke sini, terus aku liat kamu, jadi aku mutusin buat ngagetin aja gitu" Miyu tersenyum jahad. "Ohiya kamu tau kah sudah? Hari ini kita tamasya ke museum! Nggak tau sih tamasya itu apaan. Kek jalan-jalan gituu"

"Beneran? Lah terus napa? Paling cuma ke museum, liat-liat, nyatet, terus langsung pulang"

"Itu sudah! Kita pulang cepat!" Miyu bilang dengan penuh kesenangan.

"oh." Minhyuk menjawab dengan simpel.

"Wah jawabannya penuh semangat sekali." Miyu mengatakan dengan nada menyindir.

"Woiya dong. Dah lah, ke kelas aja. Paling udah buka." Minhyuk dan Miyu pun keluar dari perpustakaan dan masuk ke dalam kelas. Mereka pun memilih untuk duduk bersebelahan. Karena Miyu hanya satu-satunya teman Minhyuk sejak dari kecil. Udah temenan sejak kecil tapi kok jadi lucknut ya?

Tak lama kemudian, gurunya pun datang ke dalam kelas. Murid-murid yang lain berlarian ke tempatnya masing-masing.

"Baik, anak-anak, hari ini kita ke museum ya. Masukkan buku nya ke dalam tas, dan kita ke museum pake bus ya. Tugasnya nanti nyatet, nanti ibu jelasin. Nanti juga ibu periksa catatannya baru kasih nilai...." gurunya pun lanjut berbicara. Murid yang lain tidak berekspresi sama sekali. Mungkin mereka sudah mengetahuinya.

Guru pun keluar dari kelas, dan mereka semua bersiap-siap untuk pergi, dengan tas mereka. Mereka pun keluar, mengikuti guru itu. Minhyuk hanya ikut-ikut teman sekelas nya pergi ke pintu keluar. Dia melihat sebuah bus di sana.

Satu per satu, murid-murid nya memasuki bus tersebut sampai semuanya sudah masuk. Minhyuk dan Miyu masih duduk bersebelahan. Tapi teman-teman Miyu yang lain juga duduk di dekat Miyu. Bus pun mulai bergerak.

Dalam perjalanan ke museum, Minhyuk hanya melihat-lihat keluar jendela, atau melihat Miyu dan teman lainnya melakukan hal-hal lucu. Minhyuk ingin ikut bergabung, tetapi takut jika dia merusak suasananya, karena dia kan couo.

Tanpa disadari, mereka sudah sampai. Bus pun mulai berhenti bergerak. Guru nya menyampaikan, dan mengajak semuanya untuk keluar. Semuanya pun berdiri dari tempat duduk nya dan keluar dari bus satu per satu. Minhyuk sedikit terpukau, melihat museum nya begitu besar.

Mereka berjalan menuju pintu masuk. Sudah bisa kelihatan jelas bahwa ada murid-murid dari sekolah yang lain.

"Liat deh, kayaknya itu dari sekolah lain" Miyu menunjuk ke kumpulan murid sekolah yang belum pernah Minhyuk lihat sebelumnya.

"Bjir rame banget! Aku nggak tau kalo ada sebanyak itu dalam satu kelas aja." Minhyuk terkejoeds. Mereka berjalan lebih dekat ke arah pintu masuk, tapi keadaan nya sangat ramai.

"Ayo kah?" Miyu memegang tangan Minhyuk, tetapi Minhyuk menarik tangan nya kembali.

"Kayaknya sih masih terlalu rame... Kamu duluan aja kalo mau, aku nggak bisa kayaknya" Minhyuk tidak bisa melewati keramaian, jadi dia lebih baik menunggu.

"Mm... yaudah deh. Aku duluan aja. Tapi kamu jangan sampe sesat loh ya!" Miyu menaruh jarinya di muka Minhyuk. Minhyuk hanya mengangguk. Miyu berjalan dan menyatu dengan keramaian, berusaha untuk masuk ke dalam museum. Baiknya, dia berhasil masuk. Dia ingin melanjutkan ke dalam, tetapi berpikir akan lebih baik jika dia menunggu untuk Minhyuk juga.

Minhyuk hanya menunggu di sebuah bangku yang terletak tidak begitu jauh dari posisinya tadi. Dia pun terus menerus menunggu. Kemudian, keramaian nya pun mulai berkurang. Minhyuk memutuskan untuk masuk. Dia berdiri dari bangku, dan berjalan ke arah pintu masuk. Saat dia mendekati pintu masuknya, tiba-tiba dia bertabrakan dengan seorang lelaki, yang sedang bermain-main dengan teman-temannya.

"Astag-! eh maaf... maaf banget! Maaf sedalam-dalamnya... aku nggak ngeliat tadi" Minhyuk membungkukkan badannya sedikit.

"Oh nggak! Nggak apa-apa kok... aku juga nggak ngeliat tadi, salahku."

Lelaki itu meminta maaf kembali. Dia melihat ke arah Minhyuk dan memeriksanya, apakah dia baik-baik saja. Lelaki itu tersenyum, lalu mengulurkan tangannya.

"Namaku Beom Seok. Kamu?" Dia memperkenalkan dirinya.

"O-oh... eh.. namaku Minhyuk..." Minhyuk menjawab sambil tersenyum sedikit. Dia berjabat tangan dengan Beom Seok. Lalu melepaskannya. Dengan anehnya, Minhyuk tidak bisa melepaskan pandangannya dari Beom Seok ini.

"Aku harus pergi sekarang... selamat tinggal" Minhyuk bilang dengan cepat, dan berjalan masuk ke dalam museum.

"Kalau begitu selamat tinggal..." Beom Seok melambaikan tangannya, tetapi Minhyuk sudah jalan menjauh.

----------------------

Minhyuk melihat sekitar, untuk mencari Miyu. Dia melihat Miyu sedang bersandar di sebuah dinding, juga sedang melihat sekitar. Miyu pun melihat kembali ke arah Minhyuk dan tersenyum lebar. Miyu berjalan ke arahnya dan menyapa.

"Lama banget sih" Miyu mengeluh, tapi tetap tersenyum.

"Ya, yang penting aku nggak sesat, kan?" Minhyuk menjawab. "Btw tadi aku nggak sengaja tetabrak sama orang, namanya Beom Seok kalo nggak salah?"

"Beneran? Makanya, kalo jalan tuh liat-liat!" Miyu protes. Mereka berdua mulai berbicara sambil berjalan mendekati teman sekelas dan guru mereka.

"Tapi kan aku udah minta maaf, jadi tenang aja."

Minhyuk menjelaskan bagaimana rupa orang itu, ke Miyu. Dan juga menjelaskan bagaimana dia menunggu untuk keramaian tadi hilang. Akhirnya mereka sampai ke kelompok teman sekelas mereka, dan gurunya pun menjelaskan tugas yang akan dikerjakan.

-

Helloo ^^ makasih banget udah baca! Semoga kalian suka~ maaf ya kalo misalkan ini pendek banget >< semoga terjemahan nya nyambung aja ya sama yang ori :D jangan lupa untuk vote dan comment juga ya di buku ini! Makasih, dan Bye~♡

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 31, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A.S.E.R.S. INDO TRANSWhere stories live. Discover now