1. Hai selasa

134 62 42
                                    

Selamat pagi, Selasa. Sebenarnya tidak ada apa-apa, sih. Hanya ingin menyapa.

Padahal masih pukul 06.00, Jeje sudah siap dengan seragamnya. Ia sedang memakai sepatu sambil mengunyah roti, baginya hari ini adalah hari yang sangat baik. Hari dimana ia memakai Seragam Menengah Atas untuk pertama kalinya.

Oh iya, ada yang mau nanya? Padahal Jeje baru tiba di Surabaya kemarin, tetapi sekarang sudah bisa sekolah? Kapan daftarnya?

Urusan yang kecil baginya. Yeu, orang kaya. Bisa melakukan apapun yang diinginkan, ada uang ada kemauan.

Lagipula, masih ingat Cherin? Nah, Ayahnya adalah kepala sekolah di SMA Aksara. Septiadi kurniawan, namanya. Iwan dan Gino memang memiliki hubungan yang sangat dekat. Dimana Gino pun salah satu donatur tetap untuk SMA Aksara.

Meskipun begitu, tidak membuat anak-anaknya menjadi tinggi hati.

Sudahlah, jangan dulu membahas ini ya. Jeje bisa telat

***

Akhirnya Pak Eko dateng juga, degup jantungnya kembali normal setelah berlari-lari dikejar waktu. Padahal masih banyak waktu untuk berleha-lehe. Namun tetap saja, Jeje merasa sangat antusias dihari pertamanya sekolah.

Jeje memasuki mobilnya dengan terburu-buru, langsung menyalakan AC untuk menyetarakan suhu tubuhnya yang tengah kepanasan.


"Neng, bapak sudah belikan bub-"

"Ada satenya ngga?"

Tanpa menunggu jawaban, Jeje mengambilnya dengan semangat. Pak eko menggeleng melihat tingkah laku Jeje, menggenggam sate ati ampela dan roti yang masih dikunyah.

"Ayah kapan pulang, pak?"

"Nanti sore neng, neng Jeje pulang sama mba Cherin ya?" Jeje mengangguk. Saat Jeje lahirpun, Pak eko sudah bekerja dengan Ayahnya.

"Bilangin Ayah, pulangnya beliin martabak telur yang di depan komplek"

"Sudah tidak jualan neng,"

"Udah kaya ya, pak?" Pak eko langsung terkekeh, pak eko memang asik, baik, yang paling penting dia sabar menghadapi sikap Jeje yang kadang menyebalkan.

"Bapak belikan yang dekat lampu merah saja ya, neng?"

"Martabak telur juga, pak?"

"Tahu isi,"

"Bapaaakk!!"

..

SMA AKSARA

Untungnya pak eko sempat memiliki penghargaan juara 1 balap bombomcar. Huh, gerbangnya masih buka.

Jeje berjalan dengan sangat santai, melewati kooridor tingkat 2 yang sudah cukup ramai. Matanya menjamah setiap siswa yang masih berkeliaran.

"Gue kelas apa ya," gumam Jeje, "Oh iya, kan emang belum dikasih tau," lanjutnya.

Matanya masih menjamah setiap ruangan yang ia lewati

"Je"

"Jeje"

"JEJE!!" Jeje menoleh saat merasa ada yang memanggilnya, Cherin.

EL KHAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang