7

28 2 0
                                    

happy reading :)





Gigi memasuki halaman rumahnya, gibran tentu saja sudah standby di depan teras rumahnya dengan emosi tingkat dewa.

"Dari mana?" tanyanya ketus dengan tatapan mematikannya, gigi balas menatapnya tajam "Rumah giselle" jawab gigi singkat.

"Gue ga suka ya lo pake baju begitu!!" ucap gibran lagi, kali ini pemuda itu sangat marah, "Masalah??" jawab gigi agak ngegas. "JELAS!!!" sahut gibran yang ngegas juga.

gigi menarik nafasnya dalam "Terserah gue dong mau pake baju apa" ucap gigi,  "TAPI GUE GA SUKA" sahut gibran lagi dengan nada yang tinggi, gigi gak terima dibetak2 gibran, "Kok lo jadi bentak2 gue gini sih??" protes gigi.

gibran masih menatapnya tajam "STOP BEING A CHILDISH GI... LO BUKAN ANAK KECIL LAGI !!!" bentak gibran lagi, dan tentu aja omongan gibran di balikin sama gigi "Yg kayak anak kecil disini tuh siapa?? ELO BUKAN GUE !!" ucap gigi ikut membentak.

Bunda dan maminya yang mendengar keributan langsung keluar rumah setelah mendengar jika teriakan itu berasal gigi dan gibran

"CUKUP !!! Kalian apa2an sih???" Sanggah mami. Gigi dan gibran masih liat2an. bundanya langsung ikut menengahi "Ada apa??? Kalo ada masalah ga perlu kan teriak2 ??" Tambah bunda

Akhirnya gibran dan gigi di sidang sama mami dan bundanya. Setelah mendengar semuanya, mami dan bundanya malah tertawa yang makin membuat keduanya jengkel.

"Kok bunda sama mami malah ketawa sih?" protes gigi ngambek,  bunda mengelus kepala anak gadisnya itu lembut "Hm... sister complex ya??? Emg iban ngerasa??" Tanya bunda, dan iban ngegeleng.

sekarang maminya yang menatap gibran "Iban cinta sama gigi??" Ucap mami yg ikutan nanya. Gigi nambah melotot kaget dan gibran natap maminya males dan mendengus. "Gigi itu adenya iban mi... sejak aura ga ada, ade iban yaa gigi !!!" jelas iban. Maminya terdiam sejenak dan langsung kepikiran dgn putri kecilnya yang sudah tiada.

Maminya sekarang menatap lembut gigi "Kalo Gigi ngerasanya gmn sayang??" Tanya mami kemudian. gigi menatap bundanya terlebih dahulu, setelah bundanya mengangguk, ia baru angkat bicara "Gigi ga mau nyakitin org lain lagi mi... gigi ngerasa jahaaat 😭😭😭. Lagian gigi juga nganggep bang iban kayak bang bams, abangnya gigi" ucap gigi yg langsung di peluk bundanya. "Yaudah sekarang, abang sama gigi baikan yaa..." ucap bundanya dan diangguki oleh maminya

"mami ga mau aah liat kalian berantem ga jelas lagi kayak tadi, abang juga... udah gede kok bikin adenya nangis sih" titah maminya, iban melirik males ke gigi dan menggerutu "Tuh... jadi iban kan yg kena omelan" , "Iban ga suka liat gigi ga pake baju gitu !!!" tambah iban masih jengkel ke gigi.

"Gue pake baju ya !!!" sanggah gigi, mulai berantem lagi mereka berdua "Iya.... baju yg pamer2 paha sama dada !!!" sindir iban "Peduli ???" jawab gigi lagi, rasanya gibran udah benar2 gemas "jelas !!! lo ade gue !!!" Ucap iban langsung pergi ke rumahnya dan masuk ke kamarnya.

Perasaan keduanya sedang kalut saat ini, gigi mengunci diri dikamarnya sedangkan gibran mencoba menghubungi kana namun tak juga kunjung diangkat, ia sangat butuh untuk berbicara dengan kana saat ini, akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri kana.






***






Disalah satu gallery didaerah jakarta selatan, gibran memarkirkan motornya dan segera mencari kana. ia mengetahui lokasi kana saat ini dari salah seorang team agensi kana. kana yang mengetahui kalo sahabatnya itu mencarinya, segera menghampiri iban.

"Knp ga diangkat sih na?" tanya iban yang ngeliat kana tuh berasa penyegaran banget. "Hp gue lowbat, lg di cas. Knp sih lo??" tanya kana balik, ini sahabatnya kayak orang kesetanan nyari2 dia sampe segitunya, gibran menarik nafasnya dan mengusap wajahnya frustasi "Gue berantem sama gigi" jawab iban.

One More ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang