O2, 𝗶𝗰𝗲 𝘁𝗵𝗮𝗶 𝗰𝗼𝗳𝗳𝗲𝗲 / 𝗵𝗼𝘁 𝘁𝗵𝗮𝗶 𝗰𝗼𝗳𝗳𝗲𝗲?

105 20 30
                                    


7 days ; markhyuck




Kesialan bertambah lagi dihari indah Mark, sebenarnya tak indah sama sekali, sih.

"Chan? Neduh dulu ya, hujan," ucap Mark, Haechan hanya mengangguk.

"Tumben ni anak kalemnya warbiasah," batin Mark.

Ohiya, Mark tipe anak yang hati-hati, dia nggak mau naik mobil sambil hujan-hujanan, mana mobil pinjaman lagi.

"Kak, neduh dipohon itu aja, deket sama café, mau minum thaitea," saran Haechan, Mark meng-iyakan dan langsung memarkirkan mobilnya dibawah pohon beringin yang besar, jarak antara café dan pohon lumayan dekat, hanya satu meter.

"Chan, lo mau hujan-hujanan keluar?" tanya Mark.

"Iya, terus pake apa? Emang lo ada payung?" Haechan balas bertanya.

"Nggak ada, ini bukan mobil gua," jawab Mark, sedetik kemudian Mark memiliki ide. "Nih gua ada jaket, pake ini aja buat pengganti payung."

"Kak Mark mau ikut?" tanya Haechan.

Mark menggeleng. "Yaa gua nitip minum ke-lo aja."

"Gak, lo ikut gua, gua orangnya lupaan," tolak Haechan, Mark bisa apa? Dia harus menyetujui ucapan Haechan.

Lalu Mark segera keluar dari mobil dan membuka pintu mobil Haechan. "Cepet keluar! Dingin woy!"

Haechan langsung menaruh jaket milik Mark diatas kepalanya dan dijadikan payung. "Kak! Nih barengan aja!"

Mark menolak. "Gua udah terlanjur basah, Chan."



Lalu Haechan dan Mark langsung berlari menuju café.

"Kak, lo basah, masa pake jaket basah juga?" tanya Haechan.

"Tumben lo baik, biasa juga nyiksa," sindir Mark.

Haechan menatap Mark malas. "Gua juga punya rasa kasihan kali!"

"Udahlah, gak apa, yang penting nggak kena hujan lagi, pesen dulu sana!" pinta Mark.

"Kak Mark mau pesen apa? Gua baik nih," tanya Haechan.

"Ice Thai-Coffee," jawab Mark.

"No, no! Lo kehujanan malah mau minum es, gua pesenin Hot Thai-Coffee aja!" larang Haechan lalu menuju tempat memesan, sementara Mark mencari bangku.




7 d a y s




"Kak, udah baikan?" tanya Haechan, Mark hanya mengangguk.

"Lo sakit?" timpal Haechan, Mark menggeleng.

Haechan menatap Mark curiga. "Gak percaya gua, sini duduk sebelah gua!"

Mark hanya menurutinya.

"Senderin kepala lo," pinta Haechan, Mark malah bingung sendiri.

Apalagi Mark tambah kaget soalnya secara tiba-tiba Haechan memeluk Mark.

"Nah, gini anget 'kan?"

"...."

"Woy?"

"...."

7 Days, Mark ft. HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang