O7, 𝘁𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗯𝘂𝗻𝗴𝗮

38 5 2
                                    


7 days ; markhyuck




Pagi harinya...

"HAECHAAN BANGUUN AYO MANDI TERUS SARAPAN!" teriak Bunda Haechan dari luar kamar Haechan.

Haechan yang kala itu sudah terbangun langsung gelagapan sendiri. "OMG! Kalo Bunda liat gua sama Kak Mark disini berdua bisa gawat! Bunda 'kan sange!"

Akhirnya Haechan menyentuh-nyentuh pipi Mark dengan jari telunjuknya agar Mark terbangun. "Sstt! Kak! Kak Mark!"

Bruk!

Gawat, Mark memeluk Haechan.

"K-K-Kaak!" ucap Haechan.

Krieet...

"Haechan, Bunda nyuruh kamu cep—HEH?!" kaget Bunda Haechan.

Haechan menatap Bundanya kikuk. "Eh Bunda... P-pagi..."






"Jadi maksud kalian berdua sekamar semaleman itu ngapain?" interogasi Bunda Haechan.

Iya, sekarang Mark sama Haechan gak berangkat sekolah karena harus menjelaskan panjang lebar apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka berdua pada Bunda Haechan.

"Kita nggak ngapa-ngapain kok Tan, saya kalau tidur emang suka kelewatan, tadi Haechan bangunin saya, tapi saya nya aja yang belum sadar terus jadiin Haechan guling, udah Tante, beneran saya nggak ngapa-ngapain anak Tante," jelas Mark.

Bunda Haechan memperhatikan Mark dengan seksama. "Hmmm iya juga sih, kamu nggak ada kriteria kayak orang cabul, ganteng lagi, masih perjaka ya?"

Haechan menepuk jidatnya, ini Bundanya nggak sopan banget sama Mark, sementara Mark hanya mengangguk pelan, bingung mau jawab apa.

"Oh yaudah bagus deh, Haechan bisa jadi yang pertama bu—"

"BUNDAA IH PIKIRANNYA!" bantah Haechan.

Mark tertawa garing, bingung banget sama suasana rumah Haechan.

"Ohiya, nama kamu siapa? Status kamu sama Haechan apa?" tanya Bunda Haechan, sedaritadi nanya-nanya tentang kemarin tidur bareng apa iya atau apalah.

"Mark Lee Tante, cuma temen kok," jawab Mark.

"Masa sih cuma temen? Seumur-umur Haechan nggak pernah ngajakin temennya maupun mantannya itu nginep," curiga Bunda Haechan.

"Ya gitu Tan, saya suka dianggep babu sama Haec—ANJER!"

Haechan menginjak kaki Mark, sengaja. "Kalau mau jujur nggak usah terlalu jujur!"

"Haechan... Siapa yang ngajarin kamu jadiin cowok ganteng ini babu? Setau Bunda Renjun sama Jeno nggak gitu," sinis Bunda Haechan pada Haechan.

"Ah iya, saya Kakaknya Jeno Tan," timpal Mark.

"Nah cocok, kamu sama Haechan, Renjun sama Jeno, astaga calon menantukuuu," gemas Bunda Haechan, Mark dan Haechan tak mau memandang satu sama lain.

"Yaudah Mark, temenin Haechan jalan-jalan gih! Hari ini kalian bolos aja, sehari doang kok, Haechan mah sering bolos pelajaran 'kan?" tawar Bunda Haechan.

"Sial, nggak ibu nggak anak sama aja nyuruh-nyuruh," batin Mark.

"Mau nggak, Mark?" tanya Bunda Haechan pada Mark.

7 Days, Mark ft. HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang