City Hunter

-2-

Aku mengerjapkan mata ku beberapa kali. Mata ku Lelah menatap layar PC di depan ku ini. Setelah beberapa jam aku telah menyelesaikan program yang dipesan oleh pelanggan. Lalu merenggangkan badan, duduk didepan layar semalaman tanpa tidur membuat otot ku sedikit kaku. Aku lantas bangkit dari kursi untuk bergegas ke dapur untuk membuat mie. Pekerjaan semalam membuatku harus begadang dan tidak memiliki waktu untuk makan.

Tinggal di basement yang tidak memiliki jendela membuatku tidak tahu ada apa yang sedang terjadi diluar. Setelah membuat mie, Kembali duduk di depan PC lagi. Memperhatikan layar PC yang menampilkan tayangan CCTV di kota ini untuk mengetahui apa yang sedang terjadi sekarang. Memperhatikan begitu banyak kejahatan kecil terjadi di layar seperti pencopetan sudah  menjadi makanan sehari-hari di kota ini. Polisi tidak terlalu memikirkan masalah ini karena hal ini merupakan hal yang lumrah terjadi.

Dengan keahlian yang kumiliki, untuk memiliki rekaman CCTV di kota ini begitu mudah didapatkan. Walaupun hal ini illegal untuk dilakukan kalua tidak ketahuan ya tidak masalah.

Ting… Ting…

Mataku teralihkan ke layar ponsel ku Ketika mendengar bunyi ponselku yang menandakan adanya pesan masuk. Ada pesan masuk dari pelanggan yang memesan program yang dipesannya. Yang memesan program ini biasanya bandar judi untuk mendapatkan banyak uang. Aku tak masalah apa yang mereka lakukan dengan program ini, yang penting mendapatkan uang.

Segera aku memasukkan program ke dalam CD agar dapat disimpan dan digunakan pelangganku. Untuk menutup identitas, biasanya melakukan transaksi dengan meletakan CDnya di tempat sampah dan pelanggan akan menggambilnya. Untuk uang diletakkan di tempat sampah lain yang jarak nya tidak terlalu jauh dan diambil oleh orang suruhan ku. Namun orang suruhan ku sebelumnya telah mengungkap identitas ku. Sebagai hukuman yang aku berikan, aku mengubah dia menjadi buronan polisi dengan mengubah database kepolisian. Hal ini sepadan dengan yang dilakukan nya. Untuk kali ini aku akan mengambil sendiri karena tidak ada orang yang lain yang dapat ku perintahkan. Kulihat jam telah menunjukkan pukul 1.28 siang. Aku harus bergegas secepatnya.

Setelah meletakkan CD di tempat sampah yang telah disepakati bersama. Di arah jam 2 aku melihat 1 orang yang mungkin diperintahkan untuk mengambil CD tersebut. Secepatnya aku pergi agar tidak terlalu menimbulkan kecurigaan. Dengan berjalan aku menuju ketempat sampah selanjutnya untuk mengambil uang ku. Aku tak pernah menerima uang dalam bentuk transfer karena tidak ingin pelanggan ku mengetahui identitasku.

Setelah sampai ditempat pembuangan, segera aku mencari kantong plastic yang berisi uang tersebut. Selang beberapa menit aku langsung menemukan nya dan bergegas pergi.

Dalam perjalan pulang, aku memindahkan uang tersebut ke paper bag agar tidak tercium bau sampah. Tapi mungkin bau baju ku bau sampah juga. Sudahlah aku tidak mempedulikannya. Bergegas aku kembali ke basement untuk mandi. Sungguh tidak nyaman. Jarak yang tidak begitu jauh antara basement dengan tempatku sekarang hingga membuatku untuk tetap waspada dengan sekitar. Sambil berjalan aku terdiam sesaat melihat sekitar ku. Ternyata tanpa sadar aku berada ditempat yang tidak asing bagiku. Didepan ku ada sebuah Gedung perusahaan besar yang sedang naik daun AX’ Corporation. Aku tak ingin terlibat hal apapun dengan perusahaan ini.

Ketika akan mulai pergi dari sana, seseorang menabrak bahu ku hingga terjatuh. Beruntung uang ku tidak berhamburan keluar. Aku hanya terdiam Ketika orang itu mengulurkan tangan nya. Tanpa menerima uluran tangan orang itu secepatnya aku berdiri.

Mengenai AX’ Corporation, perusahaan itu adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Sebenarnya pemilik perusahaan itu adalah ayahku. Namun karena aku anak dari hasil perselingkuhan dengan pelacur dari salah satu club terbesar di kota ini. Aku tidak ingin membahas tentang 2 orang yang membuat hidupku hancur.