#3

20 3 1
                                    

Selamat membaca
***

" Eum, permisi.." sapa Veera saat masuk ke ruangan kepala sekolah

" Ah, kamu yang namanya Veera ya?" Tanya kepala sekolah dan mempersilahkan Veera untuk duduk.

" I-iya pak. Saya pindahan dari Jakarta."

" Ya sudah kalau begitu, kamu sekarang masuk ke kelas 11 tingkat 2. Kamu tau kelasnya dimana?" Veera mengangguk kecil

" Saya permisi dulu pak. Terimakasih." Veera berjalan keluar ruangan kepala sekolah dan mencari kelasnya.

Ia baru ingat kalau ia sekelas dengan laki laki tadi. " Eh, tadi laki laki itu namanya siapa ya?" Gumam Veera, tapi tiba tiba Ben dan Ken menyusulnya.

" Hai Veera, ketemu lagi." Sapa Ken berjalan mensejajarkan dirinya dengan Veera.

" Oh, hai. Eh.. kalian ga masuk kelas?" Tanya Veera pada Ken yang ada disebelahnya. Kalau Ben berada dibelakang mereka.

" Aku mau nganterin kamu dulu. Kamu dapet kelas mana?" Sahut Ben dari belakang

" Jiahh.. aku kamu an." Cibir Ken menatap malas saudara kembarnya, Ben.

" Oh, aku dapet kelas 11 tingkat 2. Kayanya sekelas sama kalian ya?" Ben mengangguk dan Ken berjalan di depan Veera dan Ben.

" Aku mau bersihin parasit dulu. Kayanya ada orang yang menularin virusnya." Celetuk Ken berlari kecil di depan

Ben hanya diam saja. Ia tau maksudnya parasit itu apa. Ya, bagi mereka siswi yang suka membicarakan orang itu adalah parasit. Dan virusnya adalah hasutan mereka.

Hal seperti itu sudah biasa untuk Ben dan Ken yang terkenal sebagai kembar berwajah dewa.

Wajah Ben dan Ken itu tampan yang terlalu berlebihan hingga mengundang banyak parasit

" Veera, kalo kamu denger apa apa tentang kamu yang jalan bareng aku sama Ken, ga usah di dengerin. Itu cuma parasit." Kata Ben berjalan disamping Veera.

" Iya, di sekolah gue dulu juga kek gitu kok. Dan btw ngomongnya jangan pake bahasa aku kamu an deh, agak gimana gitu." Cengir Veera menampakkan gigi putihnya.

" Owh sorry, em.. bentar lagi sampe ke kelas. Nanti Lo duduk dibelakang gue aja. Ada meja kosong kok." Veera mengangguk dan berjalan lurus mengikuti arahan Ben.

.

.

Sesampainya dikelas, Veera langsung masuk tanpa ragu dan melihat lihat mana kursi yang kosong. Tapi perhatiannya teralih pada Ken yang ternyata sudah duduk di kursinya dan menunjuk ke kursi kosong di sebelahnya.

" Veera, Lo duduk sini aja. Kosong kok." Tawar Ken menujuk kursi disebelahnya

" Kosong palalu! Ini kursi gue anjae!!" Protes Ben menggetok kepala adik kembarnya.

" Ya ga usah ngegas juga om." Malas Ken mengelus kepalanya yang kena getok oleh Ben.

" Am, om, am, om, palalu mau gue getok lagi sampe bocor hah?!" Ben mengambil ancang ancang untuk memukul. Tapi Veera melerai kedua saudara kembar itu.

" Udah! Gue biar duduk di belakang aja. Ada yang kosong kok." Lerai Veera menunjuk ke kursi belakang.

Veera berjalan ke kursi belakang dan menaruh tas nya. Beberapa siswi mendekati Veera bertujuan untuk berkenalan.

" Hai, nama gue Sonic. Seneng ketemu sama Lo." Sapa seorang perempuan berambut pendek dengan earphone yang menempel di salah satu telinganya.

" Hai, gue Veera. Seneng juga ketemu sama Lo. Mohon kerja samanya ya." Veera menyambut sapaan Sonic dan jabatan tangannya.

" Oh kalo gue Keysha. Halo." Sapa seorang perempuan lagi yang rambutnya sedikit panjang dan di kucir satu dibelakang.

" Veera." Ucap Veera seraya tersenyum dan membalas jabatan tangan Keysha.

" Veera, ke kantin yuk. Laper nih. Mumpung belum bel masuk juga." Ajak Keysha menarik tangan Veera untuk keluar dari kelas.

" Mentang mentang ada temen baru, temen lama dilupain!!" Sindir Sonic

Keysha berhenti berjalan dan menarik Sonic. " Kamu keleletan yok cepetan." Cengir Keysha dan menarik Veera bersama Sonic.

" Woy! Lo berdua mau bawa Veera kemana?!" Teriak Ken, namun tak didengar oleh Keysha, Sonic, dan Veera.

Di lorong kelas, banyak siswi yang membicarakan Veera. Tentunya tentang Veera yang berjalan bersama Ben dan Ken.

" Eh, itu kan cewe tadi yang Deket sama Ben dan Ken tadi. Ga ada cantik cantiknya kok, lebih cantikan gue. Kek nya dia pake pelet deh." Cibir seorang siswi di samping Veera, Keysha, dan Sonic.

" Hah beneran? Ihh mending gue lah. Gue lebih cantik dan lebih kaya. Kenapa dia yang diajak jalan?" Cibir yang lainnya

Dan banyak sekali gosip tentang Veera.

" Veer, Lo jangan dengerin kata mereka. Mereka cuma iri." Bisik Sonic.

" Iya Veer, mereka itu kurang kerjaan. Jadinya gitu deh." Bisik Keysha juga.

Tiba tiba ada seorang siswi dan gerombolannya yang menghadang Veera, Keysha, dan Sonic.

" Eh, Lo itu anak baru yang jalan bareng Ben sama Ken ya?!" Tanya siswi itu dengan sedikit membentak.

Veera hanya menatap malas siswi ini. Ingat ya, Veera itu bukan tipe cewe yang takut sama Genk sekolah.

" Kalo iya kenapa?" Jawab Veera santai sambil menyilangkan kedua tangannya.

" Lo berani juga ya? Nih gue ingetin, Ben dan Ken itu punya gue!! Jadi jangan harap Lo bisa deketin dia!!" Bentak siswi itu.

Veera sih biasa aja. Buat apa takut? Orang dia sama sama siswi sini kok, kenapa sok berkuasa? Batin Veera.

" Udah yuk, gue mau ke kantin. Biarin dia ngoceh sendiri." Veera menarik tangan Keysha dan Sonic menjauh dari siswi itu.

" Eh! Lo mau kemana?! Anak baru!!! Awas Lo ya!!" Teriak siswi itu pada Veera, tapi Veera berpura-pura tak mendengarnya dan berjalan terus.

" Kayanya gue harus kasih dia pelajaran." Gumam siswi itu tersenyum kecil.

Tiba tiba sebuah tangan kekar menepuk pundak siswi tadi.

" Hai Sevy, Lo mau ngapain?" Sapanya di sebelah Sevy.

" E-eh, Ken? L-lo ngapain disini?" Gugup Sevy saat dirinya hampir ketahuan oleh Ken.

" Gapapa, cuma mau bilang sama lo. Jangan gangguin Veera. Ato Lo bakalan nyesel." Ancam Ken dengan tatapan dinginnya.

Mata Sevy mendelik tak percaya, " Veera? Dia itu Veera?" Ken mengangguk dan menyilangkan tangannya

" Awas aja kalo Lo nyakitin dia. Bukan berarti gue cowo gue ga berani sama cewe. Tapi gue ga mau dia kenapa Napa." Ucap Ken datar.

" Emangnya dia siapanya Lo?" Tanya Sevy meminta penjelasan, tapi hanya diberi tatapan oleh Ken. " Lo ga perlu tau dia siapa, tapi yang penting jangan ganggu dia. Kalo gitu, gue pergi dulu, bye." Ucap Ken langsung berubah menjadi biasa saja.

Ken pergi menyusul Veera ke kantin.

" Sev, lo mau gimana? Ken udah ngasih lo peringatan loh." Sahut teman Sevy yang bernama Ester.

" Bodo amat sama omongan Ken. Gue tetep bakalan nyingkirin Veera!!" Tegas Sevy berjalan kesal ke kelasnya.

TBC
Maap, kelupaan sama book satu ini😂
Dan jangan lupa pencet VOTE nya⊂(・▽・⊂)

Koridor 13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang