#5

15 2 1
                                    

Selamat membaca
***

Selama pelajaran berlangsung, Veera terus melamun memikirkan kejadian tadi. Beruntungnya saat tadi di tegur guru, Keysha mengatakan kalau Veera sedang sedikit pusing.

Makanya guru hanya memaklumi dan lanjut mengajar. Tadi sudah diberitahu guru untuk ke UKS, tapi Veera hanya menggelengkan kepalanya.

Hingga tiba tiba Veera merasakan sakit di kepalanya sampai sampai ia menarik rambutnya untuk mengurangi rasa sakit, tapi tetap saja sakitnya tak mau hilang.

" Sshh..."

Sonic yang kebetulan duduk di sebelah Veera langsung merangkul tubuh Veera. " Veer, Lo gapapa?" Tanya Sonic menatap Veera khawatir.

Veera hanya menggeleng dan terus menjambak rambutnya. Tiba tiba Veera pingsan dan menggemparkan (?) Satu kelas.

" Veer, Veera. Bangun Veer. Veera." Sonic menepuk nepuk pipi Veera untuk membangunkan Veera, tapi tetap saja tak mau bangun.

" Sonic, Veera kenapa?" Tanya guru yang menghampiri Veera.

" Ngga tau Bu, tadi tiba tiba Veera pingsan Bu." Jelas Sonic seadanya.

" Ya sudah, bawa Veera ke UKS. Ben, Ken, tolong bawa Veera." Perintah Bu Sekar, guru IPS disitu.

Ken langsung mengangguk dan menggendong Veera ala bridal. Sedangkan Ben, Sonic dan Keysha mengekor dari belakang.

Sesampainya di UKS, Veera langsung dibaringkan ke ranjang UKS dan Keysha memanggil petugas kesehatan di situ.

" Nic, kenapa Veera bisa jadi gini?" Tanya Ken khawatir.

Sedangkan Sonic menggeleng pelan. " Gue juga ga tau. Tadi gue udah bujuk Veera buat ke UKS, tadi dia nya ga mau. Gue sih agak ragu ya, tapi ya udah biarin aja dulu. Nah pas Bu Sekar lagi jelasin materi, Veera kek kesakitan megangin kepalanya. Gue rangkul dia, terus tiba tiba pingsan." Jelas Sonic panjang lebar.

Tiba tiba petugas kesehatan datang dan memeriksa kondisi Veera.

Nampak semuanya terlihat khawatir akan keadaan 'teman baru' mereka.

Selesai diperiksa, petugas kesehatan langsung menjelaskan tentang Veera. " Dia cuma stress. Mungkin dia sedang kepikiran sesuatu sampai sampai dia jadi stress." Jelas petugas kesehatan.

Sonic, Keysha, Ken dan Ben mengangguk mengerti dan petugas kesehatan pun pergi meninggalkan mereka berlima.

" Gue balik ke kelas dulu ya, Ken, kuy balik." Ajak Ben, tapi Ken masih setia berdiri menatap Veera.

" Ken.." panggil Ben sekali lagi

" Ben, gue disini dulu. Gue, mau nungguin Veera." Ucap Ken lirih diakhir kalimatnya.

" Tapi Ken—" saat Ben hendak menarik Ken, Keysha melepaskan tangan Ben dan Ken.

" Udah Ben, biar gue aja yang gantiin Ken buat balik ke kelas. Disini biar Sonic sama Ken aja yang jaga Veera." Bujuk Keysha. Ben mengangguk dan mengajak Keysha untuk kembali ke kelas.

Setelah Ben dan Keysha pergi, Sonic mengambil kursi dan duduk disebelah kanan Veera, sedangkan Ken duduk disebelah kirinya.

" Veer, kalo Lo ada apa apa bilang dong. Biar temen temen Lo ga khawatir kaya gini." Ucap Sonic lirih menatap Veera.

Sonic menggenggam tangan Veera dan diam menunggu Veera. Sedangkan Ken hanya diam menatap Veera yang terbaring di

" Ekhmm.. Nic, tadi pas istirahat dia ngapain aja?" Tanya Ken tiba tiba

Sonic mendongak menatap Ken. " Tadi— Veera jalan sama gue dan Keysha, terus pas di jalan, Veera berhenti di depan koridor 13—" belum juga Sonic selesai menjelaskan, Ken sudah memotong pembicaraan Sonic.

" Di koridor 13?" Sonic mengangguk. " Nah pas disitu, gue ketemu sama Geisha, adkel yang indigo itu. Si Geisha jelasin ke Veera kalo— eh iya, Geisha!!! Ken, gue pergi dulu. Jagain Veera oke. Bye." Sonic menjentikan jarinya dan langsung melesat pergi.

Selepas perginya Sonic, Ken langsung duduk di sebelah Veera yang masih belum sadar juga. " Veera, lo kapan bangun? Lo jangan bikin temen temen lo khawatir, termasuk gue. Gue khawatir lo kenapa Napa Veer. Padahal lo baru sekolah disini, tapi lo udah ngerasa ga nyaman gini." Aku Ken ke Veera yang mungkin belum bisa mendengarnya.

" Veera, kalo boleh jujur, gue—"

" Ken! Huahh,,..gue, gue lupa kalo sekarang masih jam pelajaran anjir...! Terus kita kudu gimana?" Ucap Sonic seraya menetralkan nafasnya karena habis berlari tadi.

" Goblok sih lo."

" Hah apa?! Gue omongin ke Ben ya, kalo lo ngomong kasar." Ancam Sonic

" Eh eh jangan Nic, kalo lo ngadu ke Ben,gue bakalan ngomong ke Bu Ani kalo lo pernah ngambil mendoan 3 lembar ga bayar loh." Ancam Ken balik.

" Eh jangan kampret! Udah ah, ntar pas istirahat aja gue balik ke sana."

" Ck iya iya, dasar." Decak Ken lalu berdiri dari kursinya. " Dah, gw mo ngantin. Lo jaga Veera." Ucap Ken

" Lo ga ngomong aja bakalan gue laksanain. Dah sana pergi, hush..hush.." usir Sonic. Ken berdecak sebal dan pergi ke kantin.

Di lorong sekolah, Ken sedikit tertarik dengan koridor 13, koridor yang selama ini tak pernah dilewati oleh siapapun.
Ia ingin memasuki koridor itu untuk memastikan kalau mitos itu benar atau hanya sebuah isu?

" Masuk ga ya? Bismillahirrahmanirrahim semoga gue selamat ya Allah. Aamiin." Ken berjalan perlahan kearah koridor, entah kenapa aura dingin menyelimuti tubuh Ken. Padahal tak ada angin maupun hujan.
" Sumpah ngeri amat si? Bismillahirrahmanirrahim." Ken melihat bagian dinding koridor yang terlihat tak terawat lagi.

" Mas, ngapain kesana mas?" Panggil pak Harto, petugas kebersihan di sekolah. " Eh, pak Harto. Gapapa kok pak, saya permisi pak.." takut ketahuan, Ken langsung pergi melewati pak Harto dan berjalan ke kantin, tujuan utamanya.



























" Aku harus bikin ini lebih menyeramkan ini."














TBC
Huwa akhirnya up juga:(

Maap ya, ini Wattpad sudah dipenuhi debu dan lumut
Uhuhu maap, saya kehilangan ide buat nulis WP ini:(

See you~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Koridor 13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang