#4

13 3 2
                                    

Selamat membaca
***

Veera, Sonic, dan Keysha kini baru sampai di depan koridor yang bertuliskan nomor 13.

Veera merasa sedikit aneh pada koridor itu. Veera berjalan mendekati koridor itu, tapi ia malah ditarik oleh Sonic.

" Veera, Lo ngapain jalan kesana? Kantin masih lurus." Bisik Sonic. Tapi Veera tak menanggapi ucapan Sonic dan masih menatap koridor itu.

" Veera! Veera!" Panggil Sonic dan Keysha mengguncangkan tubuh Veera. Veera langsung menatap kedua teman barunya.

" Apaan?" Tanya Veera kembali menatap koridor itu

Sonic menarik tubuh Veera untuk menjauhi koridor tadi.

" Jangan sesekali Lo lewat di depan koridor nomer 13! Nanti kalo Lo ngeyel aja, udah dipastiin Lo bakalan mati dibunuh arwah." Jelas Sonic menunjuk ke arah koridor tadi dengan ekor matanya

" Jangan sampe Lo masuk ke koridor 13! Resikonya Lo bakalan dibunuh sama arwah!" Keysha ikut menjelaskan

Veera hanya mengangguk lalu Sonic dan Keysha menggandeng tangan Veera untuk pergi ke kantin

Sesampainya di kantin, mereka membeli es teh di penjual langganan Sonic dan Keysha.

" Bu Asih, beli es teh nya dong." Cengir Sonic dan Keysha bersamaan

" Eh, ada Sonic sama Keysha. Es teh nya 3. Buat siapa neng?" Bu Asih mengambilkan es teh pesanan Sonic dan Keysha.

" Ini dek. Eh, ini siapa dek? Ibu gak pernah liat loh." Tunjuk Bu Asih pada Veera.

" Ah iya Bu, ini Veera. Anak baru disini, dia pindahan dari Jakarta." Jelas Keysha pada Bu Asih

" H-halo Bu. Saya Veera." Ucap Veera tersenyum kaku karena belum bisa menyesuaikan keadaannya (?) di sekolah barunya.

" Halo, ini teh nya. Udah sana masuk, nanti keburu bel loh." Sonic dan Keysha mengangguk lalu menarik Veera untuk kembali ke kelas.

" L-loh, teh nya? Aku belum bayar loh—"

" Nanti aja Veer, sekarang ayo masuk kelas." Kekeuh Sonic dan Keysha menarik tangan Veera

" Astaga.." gumam Veera pasrah.

Setelah mereka sampai di kelas, untunglah belum ada guru yang datang.

" Huahh, untung gurunya belom dateng." Sonic mendudukkan dirinya ke kursinya dan disusul Keysha dan Veera.

Tak lama kemudian, guru yang mengajar datang.

Semuanya berdiri dan memberi salam paa guru. Tiba tiba atensi guru itu tertuju pada Veera.

" Eh, kayanya Bu guru belum pernah liat kamu. Kamu anak baru ya?" Tanya guru itu dan Veera mengangguk kaku.

" Kalau begitu, perkenalkan diri kamu ke teman teman kamu." Perintah Bu guru. Veera maju ke depan dan mulai memperkenalkan dirinya.

" H-halo, saya Veera Andrea. Saya pindahan dari Jakarta, rumah saya di jalan mawar nomer 24. Hai, salam kenal." Veera menundukkan badannya lalu yang lain hanya bertepuk tangan.

" Ya sudah Veera, kamu boleh duduk, dan nama ibu adalah Ibu Susi. Kalau begitu, silahkan duduk." Bu Susi mempersilahkan Veera untuk duduk dan Veera langsung duduk di kursinya.

Mereka belajar hingga bel istirahat berbunyi. Guru yang mengajar pun pergi meninggalkan kelas Veera.

Semua siswa berhamburan keluar untuk membeli jajanan.

Sedari tadi, mereka baru menyadari kalau Ken belum juga masuk semenjak sebelum bel masuk tadi.

" Oh iya, dari tadi kayanya Ken ga ada ya?" Tanya Veera pada kedua temannya. Kedua temannya mencari cari Ken di sudut kelas tapi tak ada.

" Eh iya ya. Dari tadi kemana yah itu bocah? Ben! Kembaran lo mana?" Tanya Keysha pada Ben yang sedang duduk diam membaca buku.

" Ken? Palingan dia bolos di rooftop." Jawab Ben santai.

Veera, Sonic, dan Keysha hanya mengangguk lalu pergi ke kantin untuk membayar es teh tadi.

Seperti tadi, Veera selalu menatap koridor bernomor 13 tadi.

Veera merasa bahwa ada yang janggal di koridor 13 itu.

Saat mereka hampir melewati depan koridor 13 tadi, mereka berpapasan pada seorang perempuan berkacamata bulat.

Ia menatap ke belakang Veera dengan tatapan takut.

" M-maaf, kamu kenapa ya?" Tanya Veera menatap perempuan itu.

Perempuan itu langsung mengalihkan perhatiannya ke Veera.

" Ah gapapa kak. Tapi— apa kakak pernah melakukan sesuatu sampe kakak dibuntuti hantu?" Ucap perempuan itu blak blakan.

" Hah? Maksud kamu?" Tanya Veera heran

" Maaf kak, tapi dibelakang kakak ada arwah. Dia kaya mau nyampein sesuatu ke kakak." Tunjuk perempuan itu ke belakang Veera.

Veera menoleh ke belakang tapi tak ada apa apa.

" Ah kamu ini jangan bercanda deh. Ga ada apa apa kok." Ujar Keysha untuk mengalihkan perhatian Veera.

" Tapi bener kak. Aku liat perempuan cantik, matanya sipit, tapi indah. Hidungnya mancung, pipi yang kelihatannya mulus, dan dia selalu panggil nama Veera." Jelas perempuan itu

Tubuh Veera mematung. Ia bukannya takut, tapi ciri ciri hantu yang disebutkan perempuan itu mirip dengan ibunya.

" B-beneran? Ada mama? Hiks.. boleh ga kamu kasih tau apa yang mama aku mau sampein? Tolong.. hiks..." Veera memohon pada perempuan itu dengan terisak.

Perempuan itu mengangguk dan memejamkan matanya. Lalu ia menyampaikan apa yang hantu itu ingin sampaikan.

" Veera, ini mama. Maaf mama ga bisa nemuin kamu. Mama minta maaf karena ga bisa menjaga kamu layaknya orang lain. Tapi mama janji, mama akan jaga kamu dari jauh." Perempuan itu menyampaikan ucapan yang diucapkan arwah mama Veera.

Veera terisak mendengar ucapan mamanya melalui perempuan itu.

Ingin sekali Veera memeluk mamanya, tapi tak bisa. Veera hanya terisak dan mendengarkan ucapan ucapan mamanya.

" Veera, mama juga mau bilang. Jaga diri baik baik ya. Jangan membantah papa terus oke." Veera mengangguk seraya menghapus air matanya

" Iya ma, Veera sayang mama." Ucap Veera seraya mengusap sisa sisa air matanya

" Kalau begitu, mama pergi ya. See you dear." Ucap mamanya Veera

Lagi lagi Veera mengangguk. Tak lama kemudian, perempuan itu kembali membuka matanya.

" Makasih ya. Btw, nama kamu siapa?" Tanya Veera masih dengan suaranya yang serak sehabis menangis.

" Iya sama sama kak. Nama aku Geisha. Aku kelas 10 tingkat 3. Kalo gitu udah ya kak, aku mau ke perpus." Pamit Geisha menunduk kecil

Veera mengangguk dan berjalan ke kantin bersama kedua temannya.

" Veera, kamu hati hati disini ya. Mama akan selalu ngunjungin kamu. Mama sayang kamu." Ucap mama Veera di tempat tadi seraya menatap punggung Veera yang menjauh.

Tbc~

Jangan lupa VOTE nya ya :>

Koridor 13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang