"Malam terasa begitu sunyi,rindu semakin menggebu,kenangan semakin terkenang,aku merindukanmu"
-Aleta"ma,aku rindu"isak tangis kini memenuhi ruangan itu.Terlihat gadis manis itu sedang duduk di lantai kamarnya,bersender di tembok,sambil memeluk bingkai poto.
"kenapa mama ninggalin Leta?"
"Leta salah apa?"
"Leta pembawa sial ya?"
"kenapa Leta harus lahir?"
"hiks...hiks...hiks"
Kini Aleta menangis semakin keras,air matanya semakin deras,tak mau berhenti meski Aleta memaksa tapi ia tak bisa berhenti menangis,perih yang dia rasa selama bertahun tahun selalu dia tumpahkan di malam hari,pahitnya hidup selalu dia rasa.
"Leta"panggil seseorang dari balik pintu kamar Aleta.
Aleta lupa mengunci kamar,sehingga pintu bisa di buka.
Pria yang sekitaran berusia 45 tahun itu masuk ke kamar Aleta tanpa meminta izin terlebih dahulu.
"Leta kenapa nangis?"tanya pria itu yang kini telah duduk di samping Aleta.
Aleta hanya diam tanpa mengeluarkan sedikit suara namun air matanya terus saja keluar.
"Aleta"panggil pria itu yang kini tengah menatap wajah puterinya itu.
"Leta pembawa sial ya yah?"tanya Aleta yang masih menangis.
Dirgan Algaret,adalah ayah dari Aleta dan juga Alex,yang berusia 45 tahun.
"sttt...Leta ngga boleh ngomong gitu"kata pria itu lalu menarik Aleta kepelukannya,memberikannya rasa kasih sayang seorang ayah sekaligus seorang ibu.
"iya kan yah?"tanya Aleta
Dirgan melpas pelukannya,lalu mengelus rambut Aleta "ngga Leta...itu udah takdir Tuhan"
"kenapa mama di panggil di saat Aleta lahir yah?...itu kan berarti salah Leta,Leta pembawa sial"kata Aleta yang saat ini mulai berhenti menangis.
"Aleta dengerin ayah...kamu itu adalah hadiah terindah dari Tuhan untuk ayah,Mama,dan juga kak Alex,sebelum kamu lahir Mama emang udah sakit,dan mama ingin memberikan Ayah dan juga kak Alex penggantinya sebelum nantinya dia pergi..."
"dan kamu juga hadiah dari mama untuk kakak"kata Alex memotong penjelasan Dirgan
"di saat kakak ulang tahun yang ke tiga tahun kakak minta adek dari mama,mama berjanji akan memberikan hadiah yang kakak mau,tepat satu bulan setelah ulang tahun kakak yang ke empat kamu lahir dan sebelum itu juga mama sudah bercerita tentang penyakitnya dan dia mau kamu menjadi penggantinya,kamu yang mengurus papa dan juga kakak"jelas Alex yang sudah duduk di depan Aleta.
"dan mama mau kamu tau ketika kamu sudah dewasa agar kamu bisa mengerti"kata Dirgan.
"aku kangen mama"kata Aleta pelan namun masih bisa terdengar.
"besok hari minggu kan?kita ke makam mama,kita doain mama juga"kata Alex antusias.
"iya Aleta mau"kata Aleta tak kalah Antusias seperti Alex
KAMU SEDANG MEMBACA
AleTara
Teen Fiction[yuk budayakan follow sebelum membaca😊] *up->selasa&jumat *Lopyu gaes! ________________________________ "Aku mencintaimu masalah kamu mencintaiku atau tidak itu urusanmu" kata Aleta Tara menghembuskan nafasnya gusar "gue ngga suka lo" katanya "aku...