12 | 열 두번째

1.1K 141 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.



Bagian ini di isi dengan bagian Rose.

















Mau tahu alasan mengapa aku terlihat sangat cuek dengan Jaehyun dan Taeyong? Tentu saja ada alasannya.

Aku merasa tidak nyaman dengan kedua orang itu. Tidak dengan Taeyong, karena aku baru mengenalnya.

Jika Jaehyun.. Kupikir dia baik, aku tidak menilai dari wajah tampannya, seperti Lisa. Aku bisa merasakan saja bagaimana sifat orang jika berada di sekitarku.

Itu bukan kelebihan, semua orang pasti juga bisa.

Saat pertama kali aku di beritahu Lisa jika ada pria tampan di club kedokteran- Jaehyun, aku biasa saja. Aku juga tidak seberapa peduli.

Tapi saat dia berada lebih dekat denganku, aku bisa merasakan bahwa dia adalah orang yang humoris, mudah sekali bergaul.

Tapi.. Aku tidak suka pria sepertinya. Aku lebih suka pria yang seperti kakakku, sangat jantan, keren, sangat.. woah, pokoknya.

Sedangkan Jaehyun, dia terlalu baik jika dia harus bersamaku. Aku yang sangat malas ini, harus berteman dengannya? Aku mundur, haha.

Hmm.. aku juga tahu kalau dia menyukaiku. Karena itu aku merasa tidak nyaman berada di dekatnya. Sepertinya dia akan terus menggodaku, pikirku saat dia bertanya namaku kala itu.

Bukan tanpa sebab, aku tidak mau mempunyai hubungan lebih dari sekedar teman dengan Jaehyun karena aku menyukai orang lain.

Taehyung? Tebakan yang sangat salah sekali.




















































Tidak aku bercanda, aku memang menyukai Taehyung. Mungkin terdengar gila, tapi itu kenyataannya.

Aku menyukai Taehyung sudah sangat lama. Sebelum kakakku dan Taehyung bertengkar, aku sudah menyukai Taehyung.

Tapi setelah tahu Taehyung yang seperti itu, rasa cintaku mulai luntur. Hingga menjadi benci dan tumbuh kian membesar hingga menjadi dendam.

Aku dan Taehyung sebenarnya dekat, mengingat Taehyung yang selalu ke rumahku untuk bermain dengan kakakku. Tapi terkadang aku juga bergabung dengan mereka.

Taehyung juga sangat manis padaku. Taehyung pernah rela mengantarkan aku ke tempat lesku dalam keadaan hujan.

Padahal saat itu niat Taehyung ke rumahku adalah bermain game dengan kakakku. Tapi saat itu sedang hujan, aku harus berangkat les dan Taehyung tahu itu.

Jadinya Taehyung tak jadi bermain dengan kakakku dan malah mengantarkanku ke tempat les.

Taehyung meminjam mobil kakakku untuk mengantarku. Setelah mengantarkanku ke tempat les, Taehyung bahkan menjemputku juga.

Aku sangat tersentuh dengan sikapnya itu. Sikap yang sangat manis sebelum seminggu hubunganku dengannya berubah 180°.

Kini, aku dan dia bak musuh besar yang siap bertarung kapan saja. Taehyung selalu mendekatiku agar dia bisa berbaikan denganku dan kakakku juga.

Ah, tapi tidak bisa.

Tapi sialnya, Taehyung selalu punya cara untuk itu.

Seperti saat di depan UKS, dia sengaja memanas-manasiku agar aku cemburu. Dia pikir aku tidak tahu niatnya apa, kentara sekali.

Saat di kamar mandi juga. Aku sangat marah sebenarnya. Tapi ya mau bagaimana lagi? Tidak mungkin aku mendobrak pintu bilik itu dan menyeret Taehyung keluar.

Lalu aku akan di permalukan dan.. err, aku sendiri tidak ingin membayangkannya.

──̇─̇─̇───̇─̇─̇─🌹

Aku sedang berjalan sendirian menuju kelas Miyeon. Miyeon bilang ingin bertemu denganku, jadi aku kesana sekarang.

"Rose-ya!"

Seseorang meneriaki namaku dari belakang. Aku berhenti berjalan dan menoleh ke belakang. Apa yang mau di lakukan gadis itu denganku?

"Rose-ya." Panggil Sana lagi, kini dia sudah berada di hadapanku. Aku tersenyum tipis menganggapinya. "Ada apa?" Tanyaku berusaha ramah.

Sana dengan wajah cantik malu-malu, menyelipkan sehelai rambutnya ke belakang telinganya. "Aku tahu kau ada saat aku dan Taehyung di kamar mandi sedang melakukan itu kemarin." Ujarnya pelan.

Aku tersenyum kikuk mendengarnya. Kami sedang berada tepat di depan ruang OSIS sekarang, kenapa Sana membahasnya sekarang?

"Jangan di bahas disini, Sana." Ucapku pelan juga. Aku tidak ingin ada yang mendengar perbincangan tidak penting dan tidak senonoh ini.

Sana langsung mengatupkan bibirnya. "Maaf, aku tidak sadar." Ucapnya. Aku menganggukkan kepalaku. "Aku tahu, tidak apa-apa."

"Tolong jangan beritahu pada siapapun ya?" Pinta Sana padaku dengan memelas. Aku tertawa di dalam hati, apa yang dia lakukan sekarang.

"Tidak, aku tidak akan memberitahu siapapun. Aku juga sudah melupakannya." Ujar ku. Sana tersenyum senang.

"Kau tahu bukan, libido Taehyung tidak bisa di kendalikan, dia sangat liar." Ucap Sana. Sana bahkan tersenyum miring sambil mengatakannya.

Apa yang dia katakan? Kenapa dia mengatakan itu padaku? Apa aku perlu tahu hal seperti itu? Demi kakakku yang sangat tampan, aku sama sekali tidak peduli, tidak ingin tahu, aku bahkan berusaha melupakannya.

"Taehyung-"

"Sana, aku ada urusan dengan temanku, aku harus pergi secepatnya. Maafkan aku, sampai jumpa." Aku tidak peduli dengan perasaannya yang mungkin tersinggung karena ku, aku langsung pergi ke kelas Miyeon yang tak jauh lagi.

Saat sampai di kelas Miyeon, Miyeon ternyata sudah menungguku di depan kelasnya. "Miyeon-ah, maaf aku terlambat." Ucapku.

Miyeon menggeleng pelan sambil tersenyum ramah padaku. "Tidak apa-apa." Aku tersenyum senang mendengarnya. Aku takut kelas Miyeon sudah pelajaran lagi, untung saja tidak.

"Jadi ada apa kau ingin bertemu denganku?"

"Nayeon dan teman-temannya.. merundungku lagi.."

──̇─̇─̇───̇─̇─̇─🌹

Cho Miyeon

Rasanya sangat menyakitkan sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi lagi malah terulang kembali.

다시는 일어나지 않아야 할 일이 너무 많이 아파요.

𝓡𝓮𝓿𝓮𝓷𝓰𝓮 𝓕𝓸𝓻 𝓛𝓸𝓿𝓮 - Taerose✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang